Senin, 31 Desember 2012
Antusiame dan Eforia adalah musuh Investor
Ya betul, tidak salah dengar....
Sejauh ini penulis meyakininya didukung juga oleh investor kawakan Warren Buffet...
Berbeda saat menjalankan bisnis yang justru memerlukan antusiasme agar roda bisnis berputar lebih kencang.
Kunci untuk menjadi investor adalah kesabaran....
Antusiame dan eforia adalah musuh besar kesabaran.
Kunci menjadi investor adalah memilih produk yang tepat, mengetahui kapat saat masuk dan menentukan timing untuk keluar.
Kesabaran bukan berarti lambat bertindak. Kesabaran yang diperlukan adalah kesabaran proaktif. Bertindah cepat saat waktu sudah tepat.
Antusiasme dan eforia adalah bentuk lain dari sifat dasar manusia : Keserakahan dan Ketakutan. Dua musuh besar investasi.
Contoh kongkritnya adalah investasi emas.
Kebanyakan awam akan masuk saat eforia emas sedang tinggi-tingginya. Harga emas melambung dan newsmaker berlomba-lomba membentuk opini kenaikan harga ini. Keserakahan memegang peran dengan harapan kebagian gerbong kenaikan harga emas. Namun apa yang terjadi?
Begitu awam masuk melakukan pembelian emas dengan harga tinggi, tidak beberapa lama, harga berbalik arah ( koreksi atau mengalami pembalikan down-trend). Newsmaker membuat opini yang menambahkan pesimisme ekonomi. Terjadi "ketakutan" akan mengalami kerugian besar. Awam umumnya akan melakukan cut-loss ( menghentikan kerugian lebih besar).
Anehnya, begitu awam keluar dari investasi, harga berbalik arah lagi. Umumnya awam akan buru2 masuk dengan harapan menutup kerugian. Yang terjadi sesudahnya adalah seperti hal diatas : Masuk saat harga tinggi dan jual rugi saat harga di bawah.
Investor yang sabar justru akan melihat trend pasar dan tidak terpengaruh emosi. Masuk saat pasar panik/harga murah dan keluar saat eforia tinggi/harga naik.
Menyangkut uang, bahkan seorang profesor pun akan panik kehilagan logikanya. Logika ( IQ) cenderung kalah power dengan emosi ( Eq) apalagi jika sudah merugi banyak.
Tanjung Priok, 1 Januari 2013
Hasan Basri
Langganan:
Postingan (Atom)