Apakah anda pernah memakai nama samaran pada saat menawarkan sesuatu? terutama di website atau via email. Atau anda tidak mencantumkan alamat kantor ( atau alamat surat menyurat )..atau bahkan nomor telpon yang tercantum selalu berganti-ganti..
Alasannya bisa bermacam2, apalagi jika anda masih bekerja..:), malu, belum yakin,takut ketahuan bos, coba-coba atau yang lebih parah hit & run...
Percayalah, itu tidak akan berhasil. Berbisnis on-line dan off-line mempunyai hal dasar yang sama: Kepercayaan. Orang akan membeli kembali jika percaya terhadap produk dan service kita. Umumnya keuntungan besar didapat dari repeat order, pembelian pertama umumnya adalah coba-coba.
Mulailah dengan fokus pada keahlian anda dan bangunlah kepercayaan melalui penyebutan yang jelas nama asli, nomor Hp dan nomor fix-line serta yang terpenting alamat "darat" anda, bahkan alamat rumah pun tidak masalah karena kecenderungan sekarang lebih ke personal trust daripada kepada perusahaannya.
Jadi kalau rejeki mau datang, kenapa harus sembunyi2? jemputlah....
Semoga bermanfaat, mohon maaf jika tidak berkenan.
Hasan Basri
Minggu, 28 Desember 2008
Kamis, 25 Desember 2008
Business start-up tips: Stop berbisnis "kata orang"
Karena dibesarkan di lingkungan "jawa" serta budaya yang ditanamkan di sekolah, sejak kecil ukuran kepantasan perilaku diukur dari "asumsi" yang dibuat sendiri tentang " apa kata orang nanti".
Butuh waktu lama, bagi saya untuk keluar dari " kotak korek api" buatan sendiri ini.
Demikian juga dalam berbisnis,paradigma awal selalu: apakah ini pantas dilihat orang lain?bukan pada intinya: apakah ada cashflow..Tidak heran, secepat usaha saya untuk memulai, secepat itu pula berhenti, karena bisnisnya " memalukan" saya di depan orang lain...
Ada "bahaya" nya juga jika terlalu terkesima dengan orang sukses. Secara budaya, langsung bisa diterima karena orang lain juga pasti mengaguminya. Namun, belum tentu bisnis mereka cocok dan menjadi jalan kita..( umumnya kita hanya mengetahui puncak gunung es-nya, di bawahnya pasti penuh dengan kisah2 perjuangan).
Berbisnis adalah masalah Cash Flow. Stop berbisnis karena asumsi "kata orang". Untuk mempercepat proses pembelajaran bisnis, jalan terbaik dan tercepat adalah magang kepada pebisnis sukses, pelajari "how to"- dan bukan "why"-nya.
Semoga bermanfaat dan mohon maaf jika tidak berkenan.
Hasan Basri
http://hasanbasri.com
Butuh waktu lama, bagi saya untuk keluar dari " kotak korek api" buatan sendiri ini.
Demikian juga dalam berbisnis,paradigma awal selalu: apakah ini pantas dilihat orang lain?bukan pada intinya: apakah ada cashflow..Tidak heran, secepat usaha saya untuk memulai, secepat itu pula berhenti, karena bisnisnya " memalukan" saya di depan orang lain...
Ada "bahaya" nya juga jika terlalu terkesima dengan orang sukses. Secara budaya, langsung bisa diterima karena orang lain juga pasti mengaguminya. Namun, belum tentu bisnis mereka cocok dan menjadi jalan kita..( umumnya kita hanya mengetahui puncak gunung es-nya, di bawahnya pasti penuh dengan kisah2 perjuangan).
Berbisnis adalah masalah Cash Flow. Stop berbisnis karena asumsi "kata orang". Untuk mempercepat proses pembelajaran bisnis, jalan terbaik dan tercepat adalah magang kepada pebisnis sukses, pelajari "how to"- dan bukan "why"-nya.
Semoga bermanfaat dan mohon maaf jika tidak berkenan.
Hasan Basri
http://hasanbasri.com
Jumat, 19 Desember 2008
[Business start-up tips] Investasi atau berbisnis pada saat ini?
Sejak membaca bukunya Dolf De Ross, Guide Rich in Property, saya banyak terpengaruh dengan pemikirannya terutama pandangannya yang selalu positif terhadap "setiap keadaan", seperti : Jika kompetisi sedang penuh adalah baik buat kita karena kita tidak akan terjeblos dengan harga yang jelek dan sebaliknya, jika kompetisinya sedikit, malah lebih baik karena kita lebih mudah masuk pasar.
Mensikapi kondisi awal krisis keuangan saat ini dimana volume bisnis cenderung menurun bahkan bagi perusahaan multinasional yang pangsa pasarnya di US dan eropa, justru...adalah kesempatan sangat baik untuk masuk di investasi.
Berbisnis adalah bermain di Cash flow sementara berinvestasi adalah mengharapkan Gain.
Kenapa saat ini waktu yang tepat untuk berinvestasi:
1. Pada saat krismon, pemilik Cash adalah raja.Banyak orang BU ( butuh uang ) disebabkan bisnisnya macet, ada tagihan jatuh tempo atau karena bunga hutang yang tinggi.
2. Property. Saat inilah anda membuka mata untuk melihat penawaran property dengan harga bagus, harga yang bisa didiskon. Motivasi penjual sedang tinggi2-nya saat ini disebabkan item 1 diatas.
3. Saham. Saat ini harga saham sedang tergerus pada nilai yang sangat rendah.Index terdiskon hampir 50% dibandingkan awal januari 2008.Pemain bursa seang bergairah karena pergerakan saham yang sangat fluktuatif mengikuti isu-isu global. Kecenderungan yang terjadi Jika index DJI (-) dan Asia (-) maka JCI akan (-) dan kebalikannya.Namun jika DJI (-) dan Asia (+) bisa 50:50 (- atau +).
4. Bisnis.Fokusnya adalah di capital gain. Banyak orang menjual bisnisnya karena kesulitas likuiditas. Anda bisa men-take over franchise bisnis yang sehat saat ini dengan harga diskon.
Semoga bermanfaat, mohon maaf jika tidak berkenan.
Salam,
Hasan Basri
Mensikapi kondisi awal krisis keuangan saat ini dimana volume bisnis cenderung menurun bahkan bagi perusahaan multinasional yang pangsa pasarnya di US dan eropa, justru...adalah kesempatan sangat baik untuk masuk di investasi.
Berbisnis adalah bermain di Cash flow sementara berinvestasi adalah mengharapkan Gain.
Kenapa saat ini waktu yang tepat untuk berinvestasi:
1. Pada saat krismon, pemilik Cash adalah raja.Banyak orang BU ( butuh uang ) disebabkan bisnisnya macet, ada tagihan jatuh tempo atau karena bunga hutang yang tinggi.
2. Property. Saat inilah anda membuka mata untuk melihat penawaran property dengan harga bagus, harga yang bisa didiskon. Motivasi penjual sedang tinggi2-nya saat ini disebabkan item 1 diatas.
3. Saham. Saat ini harga saham sedang tergerus pada nilai yang sangat rendah.Index terdiskon hampir 50% dibandingkan awal januari 2008.Pemain bursa seang bergairah karena pergerakan saham yang sangat fluktuatif mengikuti isu-isu global. Kecenderungan yang terjadi Jika index DJI (-) dan Asia (-) maka JCI akan (-) dan kebalikannya.Namun jika DJI (-) dan Asia (+) bisa 50:50 (- atau +).
4. Bisnis.Fokusnya adalah di capital gain. Banyak orang menjual bisnisnya karena kesulitas likuiditas. Anda bisa men-take over franchise bisnis yang sehat saat ini dengan harga diskon.
Semoga bermanfaat, mohon maaf jika tidak berkenan.
Salam,
Hasan Basri
Selasa, 14 Oktober 2008
Business start-up tips: Rekomendasi peluang di tengah krisis saat ini..
Minggu kemaren dan saat ini, kita masih disibukkan dengan berita krisis di Amerika yang berimbas ke Eropa, Asia dan juga Indonesia. Efek macetnya kredit perumahan menyeret lembaga keuangan yang terlibat, reaksi berantai ini menyebar kemana-mana.
Sedikit ulasan awam saya, bagaimana mensikapi jatuhnya saham2 saat itu di http://hasanbasri.com.
Ternyata selalu ada hikmah dibalik kondisi krisis itu...bagi mereka yang sabar dan siap serta tidak ikut terbawa emosi....umumnya bergerak melawan arus....
Ditengah merosotnya harga saham dunia termasuk Indonesia dan puncaknya ototritas BEI men-stop perdagangan saham pada kamis dan jumat untuk menekan laju kemerosotan index. Namun alih2 menenangkan nasabah, kondisi tsb malah membikin panik karena dianggap pasar sudah hancur dan pemegang tidak bisa menjual saham yang dipegangnya.
Kondisi BEI berbalik pada saat senen kemaren dibuka, meskipun sesi awal sempat negatif, akhirnya bisa kembali posisitf dan akhirnya malah distop lagi karena....melewati limit 10% kenaikan...:), Hari selasa ini kondisi tersebut terjadi lagi, BEI menstop karena limit 10% kenaikan telah terlampaui...
Index sedang melompat kata pialang rekanan saya...
Rupanya kondisi ini terjadi karena:
1. Keluarnya Jaminan dari Pemerintah untuk memberi jaminan pemegang tabungan sampai 2 M dari sebelumnya 100 juta ( mencakup 97% seluruh nasabah).
2. Keluarnya instruksi Menkeu untuk melakukan buy back saham BUMN dgn total dana 6 T.
3. Harga saham2 unggulan sudah terkoreksi murah sekali pada saat krisis minggu kemaren sehingga index jatuh sekali.
Jadi inilah saat yang tepat untuk masuk membeli saham dengan catatan:
1. Anda harus memahami dulu mekanismenya, jangan ikut2-an.
2. Belilah saham milik pemerintah yang masuk dalam program blue chip seperti ANTAM, PTBA, Timah, Indosat dsb.
3. Hanya disimpan dalam waktu pendek karena program pemerintah di atas hanyalah temporary dan tidak bisa mengontrol arus perubahan di luar..
Semoga bermanfaat, mohon maaf jika kurang berkenan.
Salam,
Hasan
http://hasanbasri.com
Sedikit ulasan awam saya, bagaimana mensikapi jatuhnya saham2 saat itu di http://hasanbasri.com.
Ternyata selalu ada hikmah dibalik kondisi krisis itu...bagi mereka yang sabar dan siap serta tidak ikut terbawa emosi....umumnya bergerak melawan arus....
Ditengah merosotnya harga saham dunia termasuk Indonesia dan puncaknya ototritas BEI men-stop perdagangan saham pada kamis dan jumat untuk menekan laju kemerosotan index. Namun alih2 menenangkan nasabah, kondisi tsb malah membikin panik karena dianggap pasar sudah hancur dan pemegang tidak bisa menjual saham yang dipegangnya.
Kondisi BEI berbalik pada saat senen kemaren dibuka, meskipun sesi awal sempat negatif, akhirnya bisa kembali posisitf dan akhirnya malah distop lagi karena....melewati limit 10% kenaikan...:), Hari selasa ini kondisi tersebut terjadi lagi, BEI menstop karena limit 10% kenaikan telah terlampaui...
Index sedang melompat kata pialang rekanan saya...
Rupanya kondisi ini terjadi karena:
1. Keluarnya Jaminan dari Pemerintah untuk memberi jaminan pemegang tabungan sampai 2 M dari sebelumnya 100 juta ( mencakup 97% seluruh nasabah).
2. Keluarnya instruksi Menkeu untuk melakukan buy back saham BUMN dgn total dana 6 T.
3. Harga saham2 unggulan sudah terkoreksi murah sekali pada saat krisis minggu kemaren sehingga index jatuh sekali.
Jadi inilah saat yang tepat untuk masuk membeli saham dengan catatan:
1. Anda harus memahami dulu mekanismenya, jangan ikut2-an.
2. Belilah saham milik pemerintah yang masuk dalam program blue chip seperti ANTAM, PTBA, Timah, Indosat dsb.
3. Hanya disimpan dalam waktu pendek karena program pemerintah di atas hanyalah temporary dan tidak bisa mengontrol arus perubahan di luar..
Semoga bermanfaat, mohon maaf jika kurang berkenan.
Salam,
Hasan
http://hasanbasri.com
Kamis, 09 Oktober 2008
Business start-up tips: Bagaimana bersikap terhadap jatuhnya harga saham saat ini?
Beberapa hari ini heboh diberitakan ditutupnya transaksi saham di BEJ sebagai akibat lewatnya batas level 10% dari penurunan index.Hal ini merupakan efek bola salju dari bertumbangannya sektor keuangan di US sejak krisis kredit property.
Apa sih efeknya yang langsung terasa buat kita:
1. Nilai rupiah turun cukup drastis terhadap dolar, padalah dolar juga turun karena krisis tadi, nah lho, kita rugi dua kali...
2. Efek berikutnya, harga2 bahan baku import akan naik, seperti peralatan elektronik atau bahan baku import lainnya termasuk garmen.
3. Bunga kredit perlahan naik untuk mengimbangi penurunan rupiah tadi. Namun akibatnya kemampuan bayar pengutang seperti kita2 ini menurun karena cicilan akan naik.
4. efek yang extrem adalah seperti krismon 98 dimana tabungan 10 juta bisa menghasilkan 600 ribu/bulannya, sementara kurs rupiah tergerus hampir sepertiganya..
Sampai kapan situasi ini berlanjut? tidak ada yg bisa memperkirakan..
Lalu bagaimana bersikap?...
Ternyata selalu ada hikmah dibalik kondisi financial ini.Ingat saat krismon orang bisa beli kijang seharga 15 juta karena tidak semua orang punya duit ready. Atau sebaliknya mereka mencairkan tabungannya dan membeli 5 mobil kijang dimana setelah krismon mereda, harga mobil meningkat 3 kali lipat....
Kejadian diatas adalah efek dimana sektor financial ( seperti saham dan turunannya) berkembang pesat jauh meninggalkan sektor usaha riel seperti usaha perdagangan langsung ( cash & carry) tanpa diimbangi fundamental yang kuat.
Berdasarkan studi dan pengamatan saya yang awam ini, hal2 berikut bisa dilakukan:
1. Bersyukurlah jika anda aktif berdagang ( sektor riel) karena dampak krisis ini tidak terlalu terasa. Transaksi dilakukan secara cash & carry. Pengaruh sedikit adalah naiknya harga2 pokok produksi.
2. Apakah perlu menimbun barang seperti kasus mobil kijang tadi? jika anda usaha di garmen hal ini tidak bisa dilakukan karena model akan berganti. Barang simpanan anda akan ketinggalan jaman. lebih baik untung sedikit tapi perputarannya cepat. Ini lebih aman.
3. Jika anda ingin menyimpan barang, simpanlah dalam bentuk barang yang likud dan lindung nilai. Yang terbaik adalah EMAS. Harga mengikuti arus inflasi dan relatif mudah diuangkan.
4. Jika masih ingin bermain di saham, siapkan mental anda dan sebenarnya ini adalah saat terbaik untuk membeli saham karena harga sedang didiskon habis2-an, beli saham di sektor komoditi seperti di pertambangan. Namun jangan buru masuk karena kita tidak tahu sampai kapan harganya jatuh. Jika trend sudah kembali positif, masuk step-by-step.
Semoga bermanfaat dan mohon maaf jika tidak berkenan.
Salam,
Hasan Basri
http://hasanbasri.com
Apa sih efeknya yang langsung terasa buat kita:
1. Nilai rupiah turun cukup drastis terhadap dolar, padalah dolar juga turun karena krisis tadi, nah lho, kita rugi dua kali...
2. Efek berikutnya, harga2 bahan baku import akan naik, seperti peralatan elektronik atau bahan baku import lainnya termasuk garmen.
3. Bunga kredit perlahan naik untuk mengimbangi penurunan rupiah tadi. Namun akibatnya kemampuan bayar pengutang seperti kita2 ini menurun karena cicilan akan naik.
4. efek yang extrem adalah seperti krismon 98 dimana tabungan 10 juta bisa menghasilkan 600 ribu/bulannya, sementara kurs rupiah tergerus hampir sepertiganya..
Sampai kapan situasi ini berlanjut? tidak ada yg bisa memperkirakan..
Lalu bagaimana bersikap?...
Ternyata selalu ada hikmah dibalik kondisi financial ini.Ingat saat krismon orang bisa beli kijang seharga 15 juta karena tidak semua orang punya duit ready. Atau sebaliknya mereka mencairkan tabungannya dan membeli 5 mobil kijang dimana setelah krismon mereda, harga mobil meningkat 3 kali lipat....
Kejadian diatas adalah efek dimana sektor financial ( seperti saham dan turunannya) berkembang pesat jauh meninggalkan sektor usaha riel seperti usaha perdagangan langsung ( cash & carry) tanpa diimbangi fundamental yang kuat.
Berdasarkan studi dan pengamatan saya yang awam ini, hal2 berikut bisa dilakukan:
1. Bersyukurlah jika anda aktif berdagang ( sektor riel) karena dampak krisis ini tidak terlalu terasa. Transaksi dilakukan secara cash & carry. Pengaruh sedikit adalah naiknya harga2 pokok produksi.
2. Apakah perlu menimbun barang seperti kasus mobil kijang tadi? jika anda usaha di garmen hal ini tidak bisa dilakukan karena model akan berganti. Barang simpanan anda akan ketinggalan jaman. lebih baik untung sedikit tapi perputarannya cepat. Ini lebih aman.
3. Jika anda ingin menyimpan barang, simpanlah dalam bentuk barang yang likud dan lindung nilai. Yang terbaik adalah EMAS. Harga mengikuti arus inflasi dan relatif mudah diuangkan.
4. Jika masih ingin bermain di saham, siapkan mental anda dan sebenarnya ini adalah saat terbaik untuk membeli saham karena harga sedang didiskon habis2-an, beli saham di sektor komoditi seperti di pertambangan. Namun jangan buru masuk karena kita tidak tahu sampai kapan harganya jatuh. Jika trend sudah kembali positif, masuk step-by-step.
Semoga bermanfaat dan mohon maaf jika tidak berkenan.
Salam,
Hasan Basri
http://hasanbasri.com
Rabu, 17 September 2008
YM! Conference dengan Pak Budi Rahmat
Alhadulillah YM! Conference yang diprakarsai member milis IEU bisa terlaksana pada tengah malam menjelang sahur...:) hari Rabu-Kamis jam 23.00 - 01.30 dihadiri oleh 30-an peserta.
Berikut petikannya:
------------------------------------------------
rintomalang: Langsung mulai saja
wuryanano: perlu di sms kali :))
bigthinks: nanti pak budi kasi prolog apa itu konsep kiyosaki
bigthinks: abis itu silahkan kalo ada y kurang jelas
bigthinks: silahkan pak budi
budi_rachmat: all..., kemaren saya udah email prolog-nya.... udah terima...???
didikekotjahjono: belum boss
rizalek: wah pasti panjang paaak prolognya ... liat email pak Budi aja dulu ... :-)
nagudz: belum pak
zhillanmujiran: sudahh pak
bigthinks: ada y belum baca pak
bigthinks: kasi gambaran singkat aja
budi_rachmat: Intinya ada 4 konsep, yaitu....
budi_rachmat: 1. Punya TUJUAN/TARGET yang jelas.... 2. Melek Financial...... 3. Cashflow Quadrant..... 4. Tiga Kendaraan untuk menjadi KAYA RAYA....
rizalek: noted. pak Budi ...
budi_rachmat: Targetnya adalah menjadi KAYA.... yaitu memiliki PASSIVE INCOME 3x > daripada Expenses
cancan_nur: selamat malam semwa
nagudz: mlm mas Can
budi_rachmat: jadi KAYA adalah memiliki INCOME yang tinggi.... melebihi Expenses/kewajiban kita....
didikekotjahjono: :-$ can... dah mulai
lyavita_anandha: hallo pak didik
didikekotjahjono: :-$ lya..dah mulai
bigthinks: mohon y baru gabung langsung ikuti aja
budi_rachmat: KAYA juga relatif.... untuk yang Expenses-nya 3juta.... punya Income 9juta udah masuk kategori KAYA...
budi_rachmat: sedangkan MELEK Financial.... yaitu mengetahui uang masuk darimana, uang keluar untuk apa...
budi_rachmat: Melek Financial artinya memiliki catatan KEU ala KIYOSAKI...
budi_rachmat: yaitu catatan Cashflow, yang terdiri dari INCOME dan EXPENSES
budi_rachmat: dan catatan HARTA yang terdiri dari ASSET dan LIABILITI....
budi_rachmat: prinsipnya.... yang disebut ASSET hasilnya harus ada di kolom INCOME... sebaliknya...
budi_rachmat: yang disebut LIABILITI hasilnya harus ada di kolom EXPENSE....
wuryanano: :) 'lum mulai
budi_rachmat: LALU konsep Cashflow Quadrant.... atau kuadran E,S,B dan I... hubungannya dengan WAKTU yang kita miliki untuk memperoleh INCOME...
zhillanmujiran: waalaikum salam wr wb
budi_rachmat: kuadran E dan S adalah ACTIVE INCOME.... karena untuk mendapatkan INCOME darisini kita perlu membarter WAKTU yang kita miliki....
zhillanmujiran: ups sory
wuryanano: :-B
budi_rachmat: masalahnya waktu kita terbatas..... yaitu 24jam dalam sehari.....
budi_rachmat: kuadran B dan I adalah PASSIVE INCOME.... karena INCOME dari sini tidak menggunakan WAKTU yang kita miliki....
budi_rachmat: saat ini saya punya 4 sumber income dan ke-4-nya adalah PASSIVE INCOME.... yaitu dari 2 unit Alfamart dan 2 unit properti sewaan...
budi_rachmat: jadi kerja atau tidak kerja saya punya income yang rutin.....
budi_rachmat: konsep ke-4 adalah Tiga KEndaraan untuk menjadi KAYA RAYA....
budi_rachmat: yaitu.... BIZ, targetnya CASHFLOW
budi_rachmat: Properti, targetnya CASHFLOW...
budi_rachmat: Paper Asset, targetnya CAPITAL GAIN....
budi_rachmat: keterangan di atas adalah konsep-nya.... atau apa yang saya sebut "Wealth Strategy ala KIYOSAKI"....
wuryanano: :-w
budi_rachmat: sedangkan untuk mulai melakukan hal tsb diperlukan ALASAN YANG MENGGERAKAN.....
budi_rachmat: alasan saya adalah demi anak saya.... karena nanti tahun 2015 saya akan pensiun dan uang pensiun tidak akan cukup untuk
budi_rachmat: membiayai pendidikan anak saya.... terutama yang ke-2 dan 3....
rob_bourdon17: hai pak didik
rob_bourdon17: hai semuanya
rob_bourdon17: sori nih ga bisa ikutan
purwokowidodo: malem :)
rob_bourdon17: bareng temen2 mau ngadain sahur on the road dulu
bigthinks: mohon y baru gabung langsung ikuti aja
rob_bourdon17: nanti aku save aja ya conference nya
rob_bourdon17: aku jgan di kick keluar
rob_bourdon17: ehhehehe
rob_bourdon17: ok t
rob_bourdon17: thxxxx
budi_rachmat: konsep lain yang saya terima/dapatkan dari EU adalah Otak KIRI dan Otak KANAN....
frisky_sylvester: waduh malem banget :D
budi_rachmat: OK.... ada yang mo nanya....
bigthinks: silahkan kalo ada y mau nanya?
wuryanano: halo mas Adib Chen
lyavita_anandha: pak budi yg ikutan TDW club juga khan?
bigthinks: langsung pertanyaan ... please
wuryanano: lho tadi preambul nya belum?
budi_rachmat: Yap.... saya ikut milist TDW, EU, IYE,dsb.dsb.dsb.dsb....
hasan_basri89: ? ( tanya Pak)
bigthinks: ok boz
hasan_basri89: Pak Budi, setelah melalui tahapan dari cashflow kiyos, apa jadi fokus Pak Budi sekarang?
zhillanmujiran: maaf..pk priyo tlng d add rekan sy riki_mpc@yahoo.com
bigthinks: ok
budi_rachmat: setelah CASHFLOW atau INCOME saya mencapai 3x > daripada Expense.... saya invest di Paper Asset.... dan sekarang di mining....
didikekotjahjono: budi_rachmat: Yap.... saya ikut milist TDW, EU, IYE,dsb.dsb.dsb.dsb....hehe pak Budi mah "bebas roaming" ada dimana mana hehe
kiki_3x_fulll: Tanya pak
budi_rachmat: menurut saya konsep KIYOSAKI sangat logis.... dan relatif save untuk dicoba...
didikekotjahjono: @pak budi..bukannya justru "terbalik" pak? anda memulai / memantapkan dulu passiver income dimana pendapatanya relatif "lambat" namun rutin...baru belakangan masukke massive income sepertilangsung terjunke bisnis mining?
didikekotjahjono: perkembangan terkini...harga saham / kinerja bisnis mining ..."hancur2 an" pak..minyak dah dibawah USD 100 tuh
budi_rachmat: benar pak Didik.... saya bangun dulu Passive Income-nya ..... sekarang sedang ichtiar untuk mendapatkan Massive Income....
kiki_3x_fulll: Apakah on the bisnis bisa menimbulkan korupsi parakariawan
arianto.bagus: yg hancur2an itu saham nya mining pak, kalo bisnis mining sendiri saya rasa tetep bagus
didikekotjahjono: hmmm..bukan kebalik pak?
didikekotjahjono: mestinya kita akan ,ebi bisa mengumpulkan aset
didikekotjahjono: melalui massive / active income dulu
budi_rachmat: kebalik gimana pak Didik...???
didikekotjahjono: sy yakin ROI , ROE, BEP dll semua parameter finansial, akan lebih "memihak" apabila kita mendahulukan melakuakn active income berupa langsung terjun ke bisnis
didikekotjahjono: baru kalo dah terkumpul sejumlah cash / aset..baru masuk ke passive income...
bigthinks: bentar pak budi
didikekotjahjono: yg dimana sifat dia lebih = lambat namun stabil?
bigthinks: mungkin bapak bisa jelasin sebelum jalanin konsep kiyosaki
bigthinks: status bapak apa? employe or pebisnis
budi_rachmat: yang saya lakukan dulu (ketika masih bekerja/makan gaji) adalah membuat Catatan KEU ala KIYOSAKI....
bigthinks: kan banyak y belum tau pak
didikekotjahjono: Bagus Arianto: yg hancur2an itu saham nya mining pak, kalo bisnis mining sendiri saya rasa tetep bagus << saham perusahaan terbuka (Tbk) hemat sy menunjukkan = kinerja keuangan perusahan tsb = kinerja bisnis itu sendiri
bigthinks: santai dulu mas didik
arianto.bagus: tidak selalu pak, kadang sentimen jauh lebih kuat daripada kondisi aktual
bigthinks: biarin pak budi jelasin awal cerita beliau
lyavita_anandha: ceritain pak
zhillanmujiran: lanjut pak budi
arianto.bagus: spt kondisi Unilever sekarang, dia salah apa? tapi terseret sentimen jadi ikut anjlok
budi_rachmat: status saya.... Direktur dan Owner dari PT. Tiga Bintang (ritel), PT. Dharma Energy Pratama dan PT. Pratama Energy Bersama (mining)...
bigthinks: ok pak
bigthinks: lanjut
didikekotjahjono: ok..lanjut dulu..
budi_rachmat: Paper Asset, targetnya Capital Gain.... dan umumnya kita tidak punya kontrol dalam investasi ini.... pasar lah yang menentukan... atau yang mengontrol....
bigthinks: lanjut awal ceritanya pak
bigthinks: pasti menarik u temen2
budi_rachmat: karena PASAR yang menentukan jadi keputusan saya tinggal.... mau ikut terus atau keluar dari pasar....
bigthinks: bentar pak
bigthinks: pas jadi direktur dulu trus bapak ngapain dulu
budi_rachmat: FYI.... di Unilever saya adalah Commodity Buyer.... komoditinya adalah CPO, CNO dan turunannya, Gula Putih, Gula Merah, Beras, kedele, termasuk BBM...
budi_rachmat: cerita awal saya begini....
budi_rachmat: 12 bulan sebelum keluar dari kantor.... saya buat Catatan KEU ala KIYOSAKI....
hendy0903: makasih om didik..:)
budi_rachmat: dari sana saya amati.... ternyata ASSET saya (yang menghasilkan INCOME) hanya dari "status pegawai"....
wuryanano: lho...saya kok hanya baca tulisan mas Priyo dan mas kiki_3x
budi_rachmat: selebihnya adalah LIABILITI.... yang menyebabkan saya keluar uang atau Expenses....
wuryanano: mas Budi Rachmat apa sdh nulis?
rizalek: makin menarik pak Budi ...
budi_rachmat: lalu saya coba memindahkan Liabiliti yang ada agar menjadi Asset.... yaitu saya jual Properti yang liabiliti dan membeli properti sewaan (Asset)....
bigthinks: lanjut pak
budi_rachmat: hasil sewa properti tsb ternyata besarnya hampir 40% dari gaji saya per bulan.... artinya dengan melakukan hal tsb INCOME saya udah naik sebesar 40%...
wuryanano: di YM saya kok nggak muncul tulisannya?
didikekotjahjono: @pak nano..bapak out aja dulu pak sementara, nanti kita invite lagi..biasa ada yg error :)
rizalek: sik sik I dont get it, pa Budi ... :-(
rizalek: oooo income dr ZERO yaaa ...
rizalek: maaf ...
wuryanano: ok saya out dulu..entar invite lagi ya
budi_rachmat: income saya dari properti sewaan PLUS alfamart besarnya kurang-lebih 180% dari gaji saya.... jadi waktu saya keluar kerjaan income saya udah lebih besar 80% dari gaji.... ini yang saya maksud "save"....
riki_mpc: boz ngobrol2 ttg alfamart
zhillanmujiran: more than save donk pak..
riki_mpc: au punya lahan strategis
didikekotjahjono: @pak nano. dah keliatan pak semua tulisan tteman2?
budi_rachmat: LALU saya tetapkan TARGET (=KAYA saya) itu berapa sich.... yaitu ketika saya memiliki Passive Income sebesar 50juta per bulan....
budi_rachmat: targetnya jelas yaitu Income sebesar 50juta per bulan.... jadi waktu berinvestasi saya tau.... hasilnya mendekatkan pada target saya atau tidak....
rizalek: expense pa Budi, 1/3 x 50jeti ya ...
rizalek: :-)
bigthinks: lanjut pak
budi_rachmat: saya sendiri tidak memusingkan apakah saya karyawan atau pebisnis.... yang penting INCOME-nya....
imelnya_muksin: oh
rizalek: cocok ms Bukhin ... :-)
budi_rachmat: eXpense saya waktu itu sebesar 13juta....saya bulatkan menjadi 15juta.... saya kali 3 menjadi 45juta... dibulatkan ke atas menjadi 50juta....
budi_rachmat: target saya Mei tahun ini (2008) memiliki Income (active dan Passive) sebesar 150juta per bulan....
budi_rachmat: belum tercapai..... mudah2an Mei tahun depan tercapai....
bigthinks: gimana pak budi?
budi_rachmat: pak riki_mpc punya "lahan strategis".... coba anda hubungi pihak Alfamart.... buat mereka lahan tsb "strategy" apa ngakkk...???
didikekotjahjono: pak budi saat ini komposisi pasif income dan aktif income nya dominan mana?
budi_rachmat: saat ini saya ngak punya active income...
didikekotjahjono:
Didik Eko Tjahjono: pak budi saat ini komposisi pasif income dan aktif income nya dominan mana?
budi_rachmat: saat ini saya ngak punya active income... << hehehe..berarti dah masuk kriteria "kaya" ala Kiyosaki ya pak :)
hasan_basri89: Atau maksudnya dari beberapa pilihan investasi Pak Budi, mana yang memberikan ROI terbaik?
budi_rachmat: yang penting.... coba buat catatan KEU ala KIYOSAKI..... menarik sekali dech....
zhillanmujiran: tanya pk budi
zhillanmujiran: tung daripada BO / Inv yg selalu merugi ..tanggapan bpk ?
zhillanmujiran: ada istilah lebih baik jadi E / SE yg selalu untung daripada BO / Inv yg selalu merugi .tanggapan bpk?
budi_rachmat: yang penting buat saya adalah CASHFLOW.... sedangkan ROI (Return of Investment) hanya sebagai patokan apakah biz tsb akan mengembalikan modal saya atau tidak.....
budi_rachmat: pak zhillanmujiran...... lebih baik biz yang menguntungkan....
nickname_d4n1: lebih baik yg langsung dimulai
budi_rachmat: kenapa saya memulai dengan
budi_rachmat: kenapa saya memulai biz dengan "take-over" Alfamart..... karena saya mau nya yang pasti untuk.....
budi_rachmat: sedangkan.... jika saya start dari awal..... belum tentu menguntungkan.....
hasan_basri89: Pak Budi saya dengar juga paralel nggarap kos2an, bagaimana mengatur fokus dgn usaha miningnya?
budi_rachmat: saya masih nyari kost2an.... tapi belum dapat..... fokus saya di INCOME bukan "melakukan biz" nya....
nickname_d4n1: Mining ga memusingkan Pak? dengan tetek bengek birokrasi, masalah masyarakat lokal dan ketidak pastian usaha lainnya?
bigthinks: monggo mbak dilla
budi_rachmat: memusingkan apa tidaknya bergantung dari "sikon".... kebetulan yang saya lakukan saat ini masyarakat nya sangat kooperatif....
bigthinks: mas dani punya pengalaman seru di minning pak
nickname_d4n1: :)) nyindir?
rizalek: maaf tanya ... capital awal utk take over "alfamart yg sdh jadi" ... drmana? ... sorry too naif pa Budi ... utang atau bantingan ... :-)
arianto.bagus: :))
zhillanmujiran: :))
arianto.bagus: mining banyak mafianya pak? :D
budi_rachmat: Alfamat ke-1, modalnya saya milik saya sendiri.... Alfamart ke-2, modalnya dari bank dengan menjaminkan 2 properti sewaan yang saya miliki.....
bigthinks: pak budi temen2 mungkin ingin mengingatkan aja
bigthinks: minning resikonya tinggi
nickname_d4n1: Kalo udah ada passive income lumayan, bukannya lebih enakmain minyak Pak? daripada Mining?
bigthinks: ada temen eu malang ilang 500 jt
budi_rachmat: mafia dimana2 sich ada aja....
bigthinks: padahal duit itu pesangon beliau dari kerja bertahun2
bigthinks: mungkin bisa jadi masukan
didikekotjahjono: ilang dimana mas priyo?
cancan_nur: mohon ijin add pak budi..dan mau nanya apakah pak budi punya blog/web pribadi?
budi_rachmat: begini.... jika kita memiliki Catatan/Lap KEU ala KIYOSAKI.... relatif "save"....
bigthinks: ya ilang nggak jelas boz
nickname_d4n1: Iyah, kalo teknis mining emang gitu, kalo passive income udah stabil, mendingjangan main mining kalo ga ada backup kuat. Main Minyak aja- D2 atau Maut- relatif save...
nickname_d4n1: lanjut
budi_rachmat: ketika kita berinvestasi..... sebelum keputusan diambil kita bisa langsung tau.... hasil investasi ini ada dikolom INCOME atau tidak..... jika tidak maka ini adalah BO (biz oportuniti)....
arianto.bagus: mungkin miningnya cukup di tradingnya
budi_rachmat: pak Dani.... main di minyak.... maksudnya...???
nickname_d4n1: Trader minyak Pak Budi, lebih save daripada trader Mineral sebangsa kromit, batubara, bijih besi dsb
nickname_d4n1: Join/kongsi beli kapal Tanker kecil2an buat angkut antar pulau juga enak
hasan_basri89: Pak Budi, jika masuk di mining, bagaimana strategi keluarnya? apakah modalnya tersendiri terpisah dari akumulasi investasi lainnya jika ada loss?
budi_rachmat: minyak D2.... saya ngak nguasai....
nickname_d4n1: Bihthinks Pak Priyo Bu
segoliwet007: Salam kenal,
segoliwet007: mau tanya apa ada yg main batubara?
nickname_d4n1: sebelumnya D2/Solar kalo belom dipelajari juga belum ada yg tahu Pak Budi :)
budi_rachmat: hasan_basrin89.... jika masuk mining.... lebih pada bagaimana komitmentnya bukan pada strategy keluarnya.....
nickname_d4n1: kebanyakan orang latah main di batubara dan kawanya
nickname_d4n1: berat medannya
nickname_d4n1: betul itu, komitmennya daripada exit strategy nya-
arianto.bagus: belum lagi kuat2an modal di pabrik yg bayarnya molor
bigthinks: lanjut pak budi
nickname_d4n1: Bayar molor :)) kebiasaan orang sini
budi_rachmat: klo INCOME nya udah lebih besar daripada EXPENSES nya..... mau yang untung2an.... yang oportuniti..... ngak pa2....
nickname_d4n1: lanjut pak Budi
budi_rachmat: nah.... apa yang saya kerjakan.... adalah "mencari" Massive Income...... klo berhasil..... "quantum leap".....
nickname_d4n1: :) jadi inget ceritanya Kiyosaki juga.... Ada Gap antara kaya dan ultra kaya... )
budi_rachmat: seperti apa gap nya pak....
nickname_d4n1: bukankah perbedaan ada di mental Pak Budi?
nickname_d4n1: menuju ultrakaya itu seperti take a big risk and lose A LOT (potentially)
imelnya_muksin: pak cabut dl smuanya
imelnya_muksin: :D
nickname_d4n1: Misal, bila mungkin pak Budi berminat memilki tambang minyak
nickname_d4n1: biaya explorasi, boring dsb memang sangat banyaakkk.... tapi BILA JALAN, anda langsung memasuki level ultrakaya
budi_rachmat: yap... saya berminat dengan tambang minyak....
nickname_d4n1: bila TIDAK....
nickname_d4n1: .......... ndak tau :">.... ini yg tadi saya mention, GAP mental...
nickname_d4n1: berani ndak .....
budi_rachmat: saya sendiri tidak merasakan gap mental untuk saat ini..... dulu....waktu mau mutusin untuk keluar dari kerjaan.... ya.... mentalnya down banget....
bigthinks: nah ini menarik pak
bigthinks: waktu mau mutusin untuk keluar dari kerjaan.... ya.... mentalnya down banget....
budi_rachmat: biz minyak dan tambang sama aja.... persiapannya lama dan makan biaya.... jika berhasil....Luarrr biasaaaa....
bigthinks: kenapa pak?
nickname_d4n1: Luar biasaa memang Pak.... Sama seperti tahapan ultrakaya dibuku Kiyosaki y dibagian waktu dia mau invest di tambang dan ketemu temennya yg punya tambang emas :)
budi_rachmat: ya takut pak Priyo.... takut melepaskan "yang udah pasti" dan untuk mengejar "yang belum pasti"..... tapi karena saya memiliki ALASAN yang menggerakan, mangkanya saya HARUS ambil keputusan.....
arianto.bagus: ya sifatnya bisnis eksploitasi alam memang begitu, resikonya besar karena biaya survey, biaya sounding, dst itu tidak selalu menemukan......... jadi kalo berhasil ya hasilnya harus besar
nickname_d4n1: PASTI besar
nickname_d4n1: kalo ndak, ya kaya nasibnya LAPINDO
arianto.bagus: sy pribadi belum baca kiyosaki, wegah pak, tebel banget :D
rizalek: iya .. dngerin pak Budi aja .. trs jalan daah ...
budi_rachmat: YFI.. saya mengupayakan biz mining ini selama 3tahun sampe sekarang.... jadi selama 3tahun tsb hanya ada CASH OUT..... bagaimana bisa....????
arianto.bagus: cukuplah dari mendengar cerita2 dari pak Budi spt sekarang ini
budi_rachmat: karena memiliki PASSIVE INCOME....
didikekotjahjono: dah cashout brp banyak pak 3 thn ini?
nickname_d4n1: :) pilihan bijaksana Pak
budi_rachmat: kurang lebih 20-30juta per bulan....
nickname_d4n1: Kalo mau ambil langkah besar, minimal siapin Jaminan biar kalo nyungsep ga jatuh2 amat :)
hasan_basri89: saya kihat koilaburasi cantik antara Pak Dani dan Pak Budi, Pak Dani sudah kenyang di dalam dan sekarang menyiapkan amunisi, Pak Budi punya amunisi dan sedang ke dalam..:)
budi_rachmat: setuju pak d4n1.... saya ada dana untuk anak saya yang tidak pernah saya sentuh....
bigthinks: saya mengupayakan biz mining ini selama 3tahun sampe sekarang.... jadi selama 3tahun tsb hanya ada CASH OUT.... kurang lebih 20-30juta per bulan....
bigthinks: ini pelajaran penting buat temen2
nickname_d4n1: Sakjane agak kebanyakan kalo 3 taun keluar segitu terus
didikekotjahjono: Didik Eko Tjahjono: dah cashout brp banyak pak 3 thn ini?
budi_rachmat: kurang lebih 20-30juta per bulan.... <<< oak, ini cashout berupa investment (beli modal) apa berupa pengeluaran rutin aja? ga di bujet ya pak?
didikekotjahjono: kok sampe cashput mulu?
bigthinks: gimana pak budi?
bigthinks: saya ada dana untuk anak saya yang tidak pernah saya sentuh....
bigthinks: ini juga penting buat karyawan y pengen resign
didikekotjahjono: wb pak budi...
budi_rachmat: sorry.... tadi sempet hang.....
bigthinks: ok pak lanjut
budi_rachmat: apa yang saya kerjakan adalah "game" saya....
rizalek: intinya kl bisa konversi semua libility jd asset ya pak Budi ...
budi_rachmat: menarik juga memiliki "game" sendiri.... padahal sebelumnya selama 15tahun saya bekerja..... hanya ikut "arus" aja..... sekarang mengejar "arus" sendiri....
rizalek: mbl pribadi direntalin, jd cicilan dianggung penyewa ...
rizalek: :-)
rizalek: IMHO pa Budi ..
bigthinks: Didik Eko Tjahjono: dah cashout brp banyak pak 3 thn ini?
budi_rachmat: kurang lebih 20-30juta per bulan.... <<< oak, ini cashout berupa investment (beli modal) apa berupa pengeluaran rutin aja? ga di bujet ya pak?
Didik Eko Tjahjono: kok sampe cashput mulu?
budi_rachmat: memindahkan sebanyak mungkin dan sebisa mungkin yang di LIABILITI menjadi ASSET..... tapi tidak semuanya bisa dipindahkan....
nickname_d4n1: Memang Menarik Pak Budi :) salah satu cita2 saya juga itu memiliki game sendiri dan aset yg bekerja buat saya ;;;
budi_rachmat: kewajiban kepada keluarga (istri dan anak) adalah Liabiliti (yang menyebabkan uang keluar) yang tidak bisa dipindahkan..... yang penting kita tau.... INI menyebabkan uang masuk.... dan ITU menyebabkan uang keluar.....
nickname_d4n1: baru kemudian, sebagai pribadi, MINIMAL, saya bisa melakukan sesuatu yg berarti buat Bangsa kita ini.....
bigthinks: lanjut pak konsep nya
budi_rachmat: Cash out melulu.... karena memang mining nya belum menghasilkan..... rencananya, mudah2an..... mid tahun depan udah mulai "panen".... insya Allah...
bigthinks: amien pak
rizalek: sukses ya pak ...
bigthinks: ada pertanyaan lain u pak budi???
budi_rachmat: pak Hasan and all...,
saya SIAP....!!!
jam 11.00, maksudnya jam 11.00 malam khan atau jam 23.00 khan...??
klo siang, saya ngak bisa....
mohon konfirmasinya....
PENGANTAR....
Rangkuman pemahaman saya mengenai kiat2 menjadi KAYA ala KIYOSAKI...., adalah sbb;
1. Memiliki TUJUAN yang jelas.
dalam hal ini tujuannya untuk menjadi KAYA (secara financial)....
KAYA adalah kondisi dimana kita memiliki PASSIVE INCOME min 3x > daripada EXPENSES >>> FF = PI > 3 E.
FF = Financial Freedom
PI = Passive Income
E = Expenses
Fokusnya, meningkatkan INCOME atau tepatnya meningkatkan PASSIVE INCOME.
2. MELEK Financial.
memiliki catatan KEU ala KIYOSAKI....,
kinerja suatu badan usaha (PT, CV dsb.dsb.) hanya bisa dilihat dan diukur dari catatan KEU-nya....
dengan memiliki C
didikekotjahjono: hmmm...
bigthinks: nah itu konsep bisnis pak budi
didikekotjahjono: untuk passive income semntara "ditahan" ya pak?
didikekotjahjono: ga ditambah lagi portofolio nya? cukup 2 alfamart dan 2 apt?
budi_rachmat:
2. MELEK Financial.
memiliki catatan KEU ala KIYOSAKI....,
kinerja suatu badan usaha (PT, CV dsb.dsb.) hanya bisa dilihat dan diukur dari catatan KEU-nya....
dengan memiliki Catatan KEU ala KIYOSAKI....
maka kita tau bagaimana posisi/kondisi KEU ataupun investasi.
dengan memiliki catatan KEU ala KIYOSAKI....
kita tau posisi total INCOME dan Total EXPENSES....,
hal ini berhubungan dengan point ke-1 di atas....
yaitu setelah kita tau berapa Expenses kita, maka kita bisa/dapat menetapkan berapa target INCOME kita yang harus dikejar....
atau setelah tau berapa total Expenses kita, maka untuk menjadi KAYA kita harus memiliki INCOME (mulai dari Active dan Passive) sebesar 3x > daripada Expenses.
catatan KEU ala KIYOSAKI, terdiri dari 2 catatan, yaitu;
a. catatan Cash
budi_rachmat:
catatan KEU ala KIYOSAKI, terdiri dari 2 catatan, yaitu;
a. catatan Cashflow / arus-kas, terdiri dari catatan INCOME dan catatan EXPENSE...
b. catatan Harta, terdiri dari catatan ASSET dan catatan LIABILITI....
prinsip-nya sangat simpel.....
- yang disebut ASSET, hasilnya ada di kolom INCOME....
- yang disebut LIABILITI, hasilnya ada di kolom EXPENSES...
3. Konsep "CASHFLOW QUADRANT" atau Kuadran E,S,B dan I.
sumber income kita bisa dibagi kedalam 4 kuadran tsb.
dan ke-4 kuadran tsb "menceritakan" bagaimana hubungan INCOME yang kita peroleh dgn WAKTU yang kita miliki.... atau WAKTU yang kita gunakan untuk memperoleh INCOME tsb....
Kuadran E (Employee = karyawan)....
Kuadran S (self-employee = dokter, artis, olahragawan, pemilik biz kecil)...
Kuadran B (big biz = bi
budi_rachmat:
Kuadran E (Employee = karyawan)....
Kuadran S (self-employee = dokter, artis, olahragawan, pemilik biz kecil)...
Kuadran B (big biz = biz yang punya sistem)....
Kuadran I (investor = uang yang berkerja untuk kita).....
Income/pendapatan dari kuadran E dan S.... sangat berhubungan dengan waktu yang kita gunakan untuk mendapatkannya...
>>> disebut ACTIVE INCOME...
Income/pendapatan dari kuadran B dan I.... tidak berhubungan langsung dengan waktu yang kita gunakan untuk mendapatkannya...
>>> disebut PASSIVE INCOME...
Dengan memahami masalah ACTIVE dan PASSIVE Income....
kita bisa mengukur kemampuan kita....
ternyata ada juga income yang diperoleh secara PASSIVE..
klo kita hanya mengejar ACTIVE income saja.... maka waktu kita sangat terbatas... kita semua memiliki waktu
bigthinks: http://www.richdad.com/Forum/forum.aspx?g=posts&m=1343200#1343200
bigthinks: konsep tadi bisa juga diliat di situ
budi_rachmat: iya benar juga pakk.....
bigthinks: ada y mau nanya lagi ke pak budi?
didikekotjahjono: saia....(ngacung)
bigthinks: ok boz
didikekotjahjono: ...poak budi berarti yg passive incomenya portofolionya sementara ditahan ya?
didikekotjahjono: ga nambahinvest lagi beli dgn dah "cukup" memiliki 2 alfamart dan 2 apt?
budi_rachmat: maksudnya "ditahan"....???
didikekotjahjono: ditahan = tidak eskpansi
didikekotjahjono: ekspansi
budi_rachmat: ya.... ditahan dulu.... tidak eskpansi....
didikekotjahjono: knp pak?
budi_rachmat: target saya memiliki 3 unit Alfamart (sekarang baru 2 unit) dan 3 properti sewaan (sekarang baru 2 unit).....
didikekotjahjono: dari 2 apt dan 2 alfamart itu sendiri sebenarkan kan sudah bisa beranak pinak dgn sendirinya, dari akumulais keuntungan? sehingga akan memeprbesar passive income bpk?
budi_rachmat: memang ada pilihan.... mo nerusin "pelan2".... atau "melompat".... saya pilih "melompat".... dan keduanya memiliki resiko masing2.....
bigthinks: "melompat" ya pak
didikekotjahjono: hehe ok
adib.munajib: Dear cak Prio dan all, saya off dulu, terimakasih sudah diinvite....., xie xie...
bigthinks: ok mas adib
rizalek: kan mo ultra rich mas didik ...
bigthinks: sukses ya mas adib
bigthinks: pendekatan pak budi expense
bigthinks: tekniknya melompat
bigthinks: wah ini menarik
bigthinks: piye cak bukhin???
didikekotjahjono: @riza..yoi boss..masing2 ada konsekusnsinya tinggal mau pilih yg mana
nagudz: Bapak2 saya juga mau off, thanxz atas midnight conference nya yg sangat berguna...:-h Pak Budi, Pak Didik, Mas Can, dan semuanya ....
bigthinks: ok mas ... sukese ya!
didikekotjahjono: @heru..gudnite
nagudz: :-h mas Priyo...
bigthinks: gimana y lain?
bigthinks: mau diterusin or gimana?
rizalek: masih setia pak ...
rizalek: :-)
zhillanmujiran: terus aja pk
hasan_basri89: Lanjut...begitu PAk Budi?
didikekotjahjono: @mas priyo sbg moderator dan pak budi..saya juga mau pamit, besok pagi jam 8 ada meeting id kantor, termakasih banyak untuk pak bud yg telah luangkan waktunya...daaa untuk semua :-h
bigthinks: mulai panas ya mas eko?
hendy0903: terusin pak..:)
bigthinks: ok cak didik
bigthinks: sukses ya
hendy0903: makasih mas didik..gud nait..
bigthinks: pak budi ada y mau disampaikan lagi?
budi_rachmat: saya rasa udah segitu aja pak Priyo.....
bigthinks: ok pak budi
bigthinks: terima kasih waktunya
hendy0903: makasih pak budi..
budi_rachmat: sama2 dan semoga bermanfaat..... pamit dulu.....
rizalek: wah excellent confrence ...
bigthinks: ok pak budi
bigthinks: selamat malam
zhillanmujiran: trmksh n sukses slalu pak budi
hasan_basri89: terima kasih sebesarnya Pak Budi, very inspiring sharing Pak...
bigthinks: jangan kapok ya pak
hasan_basri89: Next YM conference bisa Cak Bukhin nih, kapan ya?
bigthinks: iya nich
bigthinks: cak bukhin piye?
bigthinks: tapi agak sorean ya
bigthinks: bisa juga sabtu or minggu siang
bigthinks: sambil nunggu buka puasa
bigthinks: kapan cak bukhin?
zhillanmujiran: ba'da taraweh..>jam 8
nickname_d4n1: Saya pamit juga Bos Bos sekalian...
bigthinks: :-h
bigthinks: sukses mas dani
bigthinks: ok lah
nickname_d4n1: Sama Sama Bos2 sekalian
bigthinks: kita tutup dulu conference kali ini
hendy0903: makaih bapak-bapak..saya juga pamit dulu..
bigthinks: terima kasih temen2 telah mau gabung
rizalek: wassalaaaamu'alaikum semua ...
zhillanmujiran: pamit jg semua..sukses...thanks 4 conferencenya..
cancan_nur: terimakasih semua
Berikut petikannya:
------------------------------------------------
rintomalang: Langsung mulai saja
wuryanano: perlu di sms kali :))
bigthinks: nanti pak budi kasi prolog apa itu konsep kiyosaki
bigthinks: abis itu silahkan kalo ada y kurang jelas
bigthinks: silahkan pak budi
budi_rachmat: all..., kemaren saya udah email prolog-nya.... udah terima...???
didikekotjahjono: belum boss
rizalek: wah pasti panjang paaak prolognya ... liat email pak Budi aja dulu ... :-)
nagudz: belum pak
zhillanmujiran: sudahh pak
bigthinks: ada y belum baca pak
bigthinks: kasi gambaran singkat aja
budi_rachmat: Intinya ada 4 konsep, yaitu....
budi_rachmat: 1. Punya TUJUAN/TARGET yang jelas.... 2. Melek Financial...... 3. Cashflow Quadrant..... 4. Tiga Kendaraan untuk menjadi KAYA RAYA....
rizalek: noted. pak Budi ...
budi_rachmat: Targetnya adalah menjadi KAYA.... yaitu memiliki PASSIVE INCOME 3x > daripada Expenses
cancan_nur: selamat malam semwa
nagudz: mlm mas Can
budi_rachmat: jadi KAYA adalah memiliki INCOME yang tinggi.... melebihi Expenses/kewajiban kita....
didikekotjahjono: :-$ can... dah mulai
lyavita_anandha: hallo pak didik
didikekotjahjono: :-$ lya..dah mulai
bigthinks: mohon y baru gabung langsung ikuti aja
budi_rachmat: KAYA juga relatif.... untuk yang Expenses-nya 3juta.... punya Income 9juta udah masuk kategori KAYA...
budi_rachmat: sedangkan MELEK Financial.... yaitu mengetahui uang masuk darimana, uang keluar untuk apa...
budi_rachmat: Melek Financial artinya memiliki catatan KEU ala KIYOSAKI...
budi_rachmat: yaitu catatan Cashflow, yang terdiri dari INCOME dan EXPENSES
budi_rachmat: dan catatan HARTA yang terdiri dari ASSET dan LIABILITI....
budi_rachmat: prinsipnya.... yang disebut ASSET hasilnya harus ada di kolom INCOME... sebaliknya...
budi_rachmat: yang disebut LIABILITI hasilnya harus ada di kolom EXPENSE....
wuryanano: :) 'lum mulai
budi_rachmat: LALU konsep Cashflow Quadrant.... atau kuadran E,S,B dan I... hubungannya dengan WAKTU yang kita miliki untuk memperoleh INCOME...
zhillanmujiran: waalaikum salam wr wb
budi_rachmat: kuadran E dan S adalah ACTIVE INCOME.... karena untuk mendapatkan INCOME darisini kita perlu membarter WAKTU yang kita miliki....
zhillanmujiran: ups sory
wuryanano: :-B
budi_rachmat: masalahnya waktu kita terbatas..... yaitu 24jam dalam sehari.....
budi_rachmat: kuadran B dan I adalah PASSIVE INCOME.... karena INCOME dari sini tidak menggunakan WAKTU yang kita miliki....
budi_rachmat: saat ini saya punya 4 sumber income dan ke-4-nya adalah PASSIVE INCOME.... yaitu dari 2 unit Alfamart dan 2 unit properti sewaan...
budi_rachmat: jadi kerja atau tidak kerja saya punya income yang rutin.....
budi_rachmat: konsep ke-4 adalah Tiga KEndaraan untuk menjadi KAYA RAYA....
budi_rachmat: yaitu.... BIZ, targetnya CASHFLOW
budi_rachmat: Properti, targetnya CASHFLOW...
budi_rachmat: Paper Asset, targetnya CAPITAL GAIN....
budi_rachmat: keterangan di atas adalah konsep-nya.... atau apa yang saya sebut "Wealth Strategy ala KIYOSAKI"....
wuryanano: :-w
budi_rachmat: sedangkan untuk mulai melakukan hal tsb diperlukan ALASAN YANG MENGGERAKAN.....
budi_rachmat: alasan saya adalah demi anak saya.... karena nanti tahun 2015 saya akan pensiun dan uang pensiun tidak akan cukup untuk
budi_rachmat: membiayai pendidikan anak saya.... terutama yang ke-2 dan 3....
rob_bourdon17: hai pak didik
rob_bourdon17: hai semuanya
rob_bourdon17: sori nih ga bisa ikutan
purwokowidodo: malem :)
rob_bourdon17: bareng temen2 mau ngadain sahur on the road dulu
bigthinks: mohon y baru gabung langsung ikuti aja
rob_bourdon17: nanti aku save aja ya conference nya
rob_bourdon17: aku jgan di kick keluar
rob_bourdon17: ehhehehe
rob_bourdon17: ok t
rob_bourdon17: thxxxx
budi_rachmat: konsep lain yang saya terima/dapatkan dari EU adalah Otak KIRI dan Otak KANAN....
frisky_sylvester: waduh malem banget :D
budi_rachmat: OK.... ada yang mo nanya....
bigthinks: silahkan kalo ada y mau nanya?
wuryanano: halo mas Adib Chen
lyavita_anandha: pak budi yg ikutan TDW club juga khan?
bigthinks: langsung pertanyaan ... please
wuryanano: lho tadi preambul nya belum?
budi_rachmat: Yap.... saya ikut milist TDW, EU, IYE,dsb.dsb.dsb.dsb....
hasan_basri89: ? ( tanya Pak)
bigthinks: ok boz
hasan_basri89: Pak Budi, setelah melalui tahapan dari cashflow kiyos, apa jadi fokus Pak Budi sekarang?
zhillanmujiran: maaf..pk priyo tlng d add rekan sy riki_mpc@yahoo.com
bigthinks: ok
budi_rachmat: setelah CASHFLOW atau INCOME saya mencapai 3x > daripada Expense.... saya invest di Paper Asset.... dan sekarang di mining....
didikekotjahjono: budi_rachmat: Yap.... saya ikut milist TDW, EU, IYE,dsb.dsb.dsb.dsb....hehe pak Budi mah "bebas roaming" ada dimana mana hehe
kiki_3x_fulll: Tanya pak
budi_rachmat: menurut saya konsep KIYOSAKI sangat logis.... dan relatif save untuk dicoba...
didikekotjahjono: @pak budi..bukannya justru "terbalik" pak? anda memulai / memantapkan dulu passiver income dimana pendapatanya relatif "lambat" namun rutin...baru belakangan masukke massive income sepertilangsung terjunke bisnis mining?
didikekotjahjono: perkembangan terkini...harga saham / kinerja bisnis mining ..."hancur2 an" pak..minyak dah dibawah USD 100 tuh
budi_rachmat: benar pak Didik.... saya bangun dulu Passive Income-nya ..... sekarang sedang ichtiar untuk mendapatkan Massive Income....
kiki_3x_fulll: Apakah on the bisnis bisa menimbulkan korupsi parakariawan
arianto.bagus: yg hancur2an itu saham nya mining pak, kalo bisnis mining sendiri saya rasa tetep bagus
didikekotjahjono: hmmm..bukan kebalik pak?
didikekotjahjono: mestinya kita akan ,ebi bisa mengumpulkan aset
didikekotjahjono: melalui massive / active income dulu
budi_rachmat: kebalik gimana pak Didik...???
didikekotjahjono: sy yakin ROI , ROE, BEP dll semua parameter finansial, akan lebih "memihak" apabila kita mendahulukan melakuakn active income berupa langsung terjun ke bisnis
didikekotjahjono: baru kalo dah terkumpul sejumlah cash / aset..baru masuk ke passive income...
bigthinks: bentar pak budi
didikekotjahjono: yg dimana sifat dia lebih = lambat namun stabil?
bigthinks: mungkin bapak bisa jelasin sebelum jalanin konsep kiyosaki
bigthinks: status bapak apa? employe or pebisnis
budi_rachmat: yang saya lakukan dulu (ketika masih bekerja/makan gaji) adalah membuat Catatan KEU ala KIYOSAKI....
bigthinks: kan banyak y belum tau pak
didikekotjahjono: Bagus Arianto: yg hancur2an itu saham nya mining pak, kalo bisnis mining sendiri saya rasa tetep bagus << saham perusahaan terbuka (Tbk) hemat sy menunjukkan = kinerja keuangan perusahan tsb = kinerja bisnis itu sendiri
bigthinks: santai dulu mas didik
arianto.bagus: tidak selalu pak, kadang sentimen jauh lebih kuat daripada kondisi aktual
bigthinks: biarin pak budi jelasin awal cerita beliau
lyavita_anandha: ceritain pak
zhillanmujiran: lanjut pak budi
arianto.bagus: spt kondisi Unilever sekarang, dia salah apa? tapi terseret sentimen jadi ikut anjlok
budi_rachmat: status saya.... Direktur dan Owner dari PT. Tiga Bintang (ritel), PT. Dharma Energy Pratama dan PT. Pratama Energy Bersama (mining)...
bigthinks: ok pak
bigthinks: lanjut
didikekotjahjono: ok..lanjut dulu..
budi_rachmat: Paper Asset, targetnya Capital Gain.... dan umumnya kita tidak punya kontrol dalam investasi ini.... pasar lah yang menentukan... atau yang mengontrol....
bigthinks: lanjut awal ceritanya pak
bigthinks: pasti menarik u temen2
budi_rachmat: karena PASAR yang menentukan jadi keputusan saya tinggal.... mau ikut terus atau keluar dari pasar....
bigthinks: bentar pak
bigthinks: pas jadi direktur dulu trus bapak ngapain dulu
budi_rachmat: FYI.... di Unilever saya adalah Commodity Buyer.... komoditinya adalah CPO, CNO dan turunannya, Gula Putih, Gula Merah, Beras, kedele, termasuk BBM...
budi_rachmat: cerita awal saya begini....
budi_rachmat: 12 bulan sebelum keluar dari kantor.... saya buat Catatan KEU ala KIYOSAKI....
hendy0903: makasih om didik..:)
budi_rachmat: dari sana saya amati.... ternyata ASSET saya (yang menghasilkan INCOME) hanya dari "status pegawai"....
wuryanano: lho...saya kok hanya baca tulisan mas Priyo dan mas kiki_3x
budi_rachmat: selebihnya adalah LIABILITI.... yang menyebabkan saya keluar uang atau Expenses....
wuryanano: mas Budi Rachmat apa sdh nulis?
rizalek: makin menarik pak Budi ...
budi_rachmat: lalu saya coba memindahkan Liabiliti yang ada agar menjadi Asset.... yaitu saya jual Properti yang liabiliti dan membeli properti sewaan (Asset)....
bigthinks: lanjut pak
budi_rachmat: hasil sewa properti tsb ternyata besarnya hampir 40% dari gaji saya per bulan.... artinya dengan melakukan hal tsb INCOME saya udah naik sebesar 40%...
wuryanano: di YM saya kok nggak muncul tulisannya?
didikekotjahjono: @pak nano..bapak out aja dulu pak sementara, nanti kita invite lagi..biasa ada yg error :)
rizalek: sik sik I dont get it, pa Budi ... :-(
rizalek: oooo income dr ZERO yaaa ...
rizalek: maaf ...
wuryanano: ok saya out dulu..entar invite lagi ya
budi_rachmat: income saya dari properti sewaan PLUS alfamart besarnya kurang-lebih 180% dari gaji saya.... jadi waktu saya keluar kerjaan income saya udah lebih besar 80% dari gaji.... ini yang saya maksud "save"....
riki_mpc: boz ngobrol2 ttg alfamart
zhillanmujiran: more than save donk pak..
riki_mpc: au punya lahan strategis
didikekotjahjono: @pak nano. dah keliatan pak semua tulisan tteman2?
budi_rachmat: LALU saya tetapkan TARGET (=KAYA saya) itu berapa sich.... yaitu ketika saya memiliki Passive Income sebesar 50juta per bulan....
budi_rachmat: targetnya jelas yaitu Income sebesar 50juta per bulan.... jadi waktu berinvestasi saya tau.... hasilnya mendekatkan pada target saya atau tidak....
rizalek: expense pa Budi, 1/3 x 50jeti ya ...
rizalek: :-)
bigthinks: lanjut pak
budi_rachmat: saya sendiri tidak memusingkan apakah saya karyawan atau pebisnis.... yang penting INCOME-nya....
imelnya_muksin: oh
rizalek: cocok ms Bukhin ... :-)
budi_rachmat: eXpense saya waktu itu sebesar 13juta....saya bulatkan menjadi 15juta.... saya kali 3 menjadi 45juta... dibulatkan ke atas menjadi 50juta....
budi_rachmat: target saya Mei tahun ini (2008) memiliki Income (active dan Passive) sebesar 150juta per bulan....
budi_rachmat: belum tercapai..... mudah2an Mei tahun depan tercapai....
bigthinks: gimana pak budi?
budi_rachmat: pak riki_mpc punya "lahan strategis".... coba anda hubungi pihak Alfamart.... buat mereka lahan tsb "strategy" apa ngakkk...???
didikekotjahjono: pak budi saat ini komposisi pasif income dan aktif income nya dominan mana?
budi_rachmat: saat ini saya ngak punya active income...
didikekotjahjono:
Didik Eko Tjahjono: pak budi saat ini komposisi pasif income dan aktif income nya dominan mana?
budi_rachmat: saat ini saya ngak punya active income... << hehehe..berarti dah masuk kriteria "kaya" ala Kiyosaki ya pak :)
hasan_basri89: Atau maksudnya dari beberapa pilihan investasi Pak Budi, mana yang memberikan ROI terbaik?
budi_rachmat: yang penting.... coba buat catatan KEU ala KIYOSAKI..... menarik sekali dech....
zhillanmujiran: tanya pk budi
zhillanmujiran: tung daripada BO / Inv yg selalu merugi ..tanggapan bpk ?
zhillanmujiran: ada istilah lebih baik jadi E / SE yg selalu untung daripada BO / Inv yg selalu merugi .tanggapan bpk?
budi_rachmat: yang penting buat saya adalah CASHFLOW.... sedangkan ROI (Return of Investment) hanya sebagai patokan apakah biz tsb akan mengembalikan modal saya atau tidak.....
budi_rachmat: pak zhillanmujiran...... lebih baik biz yang menguntungkan....
nickname_d4n1: lebih baik yg langsung dimulai
budi_rachmat: kenapa saya memulai dengan
budi_rachmat: kenapa saya memulai biz dengan "take-over" Alfamart..... karena saya mau nya yang pasti untuk.....
budi_rachmat: sedangkan.... jika saya start dari awal..... belum tentu menguntungkan.....
hasan_basri89: Pak Budi saya dengar juga paralel nggarap kos2an, bagaimana mengatur fokus dgn usaha miningnya?
budi_rachmat: saya masih nyari kost2an.... tapi belum dapat..... fokus saya di INCOME bukan "melakukan biz" nya....
nickname_d4n1: Mining ga memusingkan Pak? dengan tetek bengek birokrasi, masalah masyarakat lokal dan ketidak pastian usaha lainnya?
bigthinks: monggo mbak dilla
budi_rachmat: memusingkan apa tidaknya bergantung dari "sikon".... kebetulan yang saya lakukan saat ini masyarakat nya sangat kooperatif....
bigthinks: mas dani punya pengalaman seru di minning pak
nickname_d4n1: :)) nyindir?
rizalek: maaf tanya ... capital awal utk take over "alfamart yg sdh jadi" ... drmana? ... sorry too naif pa Budi ... utang atau bantingan ... :-)
arianto.bagus: :))
zhillanmujiran: :))
arianto.bagus: mining banyak mafianya pak? :D
budi_rachmat: Alfamat ke-1, modalnya saya milik saya sendiri.... Alfamart ke-2, modalnya dari bank dengan menjaminkan 2 properti sewaan yang saya miliki.....
bigthinks: pak budi temen2 mungkin ingin mengingatkan aja
bigthinks: minning resikonya tinggi
nickname_d4n1: Kalo udah ada passive income lumayan, bukannya lebih enakmain minyak Pak? daripada Mining?
bigthinks: ada temen eu malang ilang 500 jt
budi_rachmat: mafia dimana2 sich ada aja....
bigthinks: padahal duit itu pesangon beliau dari kerja bertahun2
bigthinks: mungkin bisa jadi masukan
didikekotjahjono: ilang dimana mas priyo?
cancan_nur: mohon ijin add pak budi..dan mau nanya apakah pak budi punya blog/web pribadi?
budi_rachmat: begini.... jika kita memiliki Catatan/Lap KEU ala KIYOSAKI.... relatif "save"....
bigthinks: ya ilang nggak jelas boz
nickname_d4n1: Iyah, kalo teknis mining emang gitu, kalo passive income udah stabil, mendingjangan main mining kalo ga ada backup kuat. Main Minyak aja- D2 atau Maut- relatif save...
nickname_d4n1: lanjut
budi_rachmat: ketika kita berinvestasi..... sebelum keputusan diambil kita bisa langsung tau.... hasil investasi ini ada dikolom INCOME atau tidak..... jika tidak maka ini adalah BO (biz oportuniti)....
arianto.bagus: mungkin miningnya cukup di tradingnya
budi_rachmat: pak Dani.... main di minyak.... maksudnya...???
nickname_d4n1: Trader minyak Pak Budi, lebih save daripada trader Mineral sebangsa kromit, batubara, bijih besi dsb
nickname_d4n1: Join/kongsi beli kapal Tanker kecil2an buat angkut antar pulau juga enak
hasan_basri89: Pak Budi, jika masuk di mining, bagaimana strategi keluarnya? apakah modalnya tersendiri terpisah dari akumulasi investasi lainnya jika ada loss?
budi_rachmat: minyak D2.... saya ngak nguasai....
nickname_d4n1: Bihthinks Pak Priyo Bu
segoliwet007: Salam kenal,
segoliwet007: mau tanya apa ada yg main batubara?
nickname_d4n1: sebelumnya D2/Solar kalo belom dipelajari juga belum ada yg tahu Pak Budi :)
budi_rachmat: hasan_basrin89.... jika masuk mining.... lebih pada bagaimana komitmentnya bukan pada strategy keluarnya.....
nickname_d4n1: kebanyakan orang latah main di batubara dan kawanya
nickname_d4n1: berat medannya
nickname_d4n1: betul itu, komitmennya daripada exit strategy nya-
arianto.bagus: belum lagi kuat2an modal di pabrik yg bayarnya molor
bigthinks: lanjut pak budi
nickname_d4n1: Bayar molor :)) kebiasaan orang sini
budi_rachmat: klo INCOME nya udah lebih besar daripada EXPENSES nya..... mau yang untung2an.... yang oportuniti..... ngak pa2....
nickname_d4n1: lanjut pak Budi
budi_rachmat: nah.... apa yang saya kerjakan.... adalah "mencari" Massive Income...... klo berhasil..... "quantum leap".....
nickname_d4n1: :) jadi inget ceritanya Kiyosaki juga.... Ada Gap antara kaya dan ultra kaya... )
budi_rachmat: seperti apa gap nya pak....
nickname_d4n1: bukankah perbedaan ada di mental Pak Budi?
nickname_d4n1: menuju ultrakaya itu seperti take a big risk and lose A LOT (potentially)
imelnya_muksin: pak cabut dl smuanya
imelnya_muksin: :D
nickname_d4n1: Misal, bila mungkin pak Budi berminat memilki tambang minyak
nickname_d4n1: biaya explorasi, boring dsb memang sangat banyaakkk.... tapi BILA JALAN, anda langsung memasuki level ultrakaya
budi_rachmat: yap... saya berminat dengan tambang minyak....
nickname_d4n1: bila TIDAK....
nickname_d4n1: .......... ndak tau :">.... ini yg tadi saya mention, GAP mental...
nickname_d4n1: berani ndak .....
budi_rachmat: saya sendiri tidak merasakan gap mental untuk saat ini..... dulu....waktu mau mutusin untuk keluar dari kerjaan.... ya.... mentalnya down banget....
bigthinks: nah ini menarik pak
bigthinks: waktu mau mutusin untuk keluar dari kerjaan.... ya.... mentalnya down banget....
budi_rachmat: biz minyak dan tambang sama aja.... persiapannya lama dan makan biaya.... jika berhasil....Luarrr biasaaaa....
bigthinks: kenapa pak?
nickname_d4n1: Luar biasaa memang Pak.... Sama seperti tahapan ultrakaya dibuku Kiyosaki y dibagian waktu dia mau invest di tambang dan ketemu temennya yg punya tambang emas :)
budi_rachmat: ya takut pak Priyo.... takut melepaskan "yang udah pasti" dan untuk mengejar "yang belum pasti"..... tapi karena saya memiliki ALASAN yang menggerakan, mangkanya saya HARUS ambil keputusan.....
arianto.bagus: ya sifatnya bisnis eksploitasi alam memang begitu, resikonya besar karena biaya survey, biaya sounding, dst itu tidak selalu menemukan......... jadi kalo berhasil ya hasilnya harus besar
nickname_d4n1: PASTI besar
nickname_d4n1: kalo ndak, ya kaya nasibnya LAPINDO
arianto.bagus: sy pribadi belum baca kiyosaki, wegah pak, tebel banget :D
rizalek: iya .. dngerin pak Budi aja .. trs jalan daah ...
budi_rachmat: YFI.. saya mengupayakan biz mining ini selama 3tahun sampe sekarang.... jadi selama 3tahun tsb hanya ada CASH OUT..... bagaimana bisa....????
arianto.bagus: cukuplah dari mendengar cerita2 dari pak Budi spt sekarang ini
budi_rachmat: karena memiliki PASSIVE INCOME....
didikekotjahjono: dah cashout brp banyak pak 3 thn ini?
nickname_d4n1: :) pilihan bijaksana Pak
budi_rachmat: kurang lebih 20-30juta per bulan....
nickname_d4n1: Kalo mau ambil langkah besar, minimal siapin Jaminan biar kalo nyungsep ga jatuh2 amat :)
hasan_basri89: saya kihat koilaburasi cantik antara Pak Dani dan Pak Budi, Pak Dani sudah kenyang di dalam dan sekarang menyiapkan amunisi, Pak Budi punya amunisi dan sedang ke dalam..:)
budi_rachmat: setuju pak d4n1.... saya ada dana untuk anak saya yang tidak pernah saya sentuh....
bigthinks: saya mengupayakan biz mining ini selama 3tahun sampe sekarang.... jadi selama 3tahun tsb hanya ada CASH OUT.... kurang lebih 20-30juta per bulan....
bigthinks: ini pelajaran penting buat temen2
nickname_d4n1: Sakjane agak kebanyakan kalo 3 taun keluar segitu terus
didikekotjahjono: Didik Eko Tjahjono: dah cashout brp banyak pak 3 thn ini?
budi_rachmat: kurang lebih 20-30juta per bulan.... <<< oak, ini cashout berupa investment (beli modal) apa berupa pengeluaran rutin aja? ga di bujet ya pak?
didikekotjahjono: kok sampe cashput mulu?
bigthinks: gimana pak budi?
bigthinks: saya ada dana untuk anak saya yang tidak pernah saya sentuh....
bigthinks: ini juga penting buat karyawan y pengen resign
didikekotjahjono: wb pak budi...
budi_rachmat: sorry.... tadi sempet hang.....
bigthinks: ok pak lanjut
budi_rachmat: apa yang saya kerjakan adalah "game" saya....
rizalek: intinya kl bisa konversi semua libility jd asset ya pak Budi ...
budi_rachmat: menarik juga memiliki "game" sendiri.... padahal sebelumnya selama 15tahun saya bekerja..... hanya ikut "arus" aja..... sekarang mengejar "arus" sendiri....
rizalek: mbl pribadi direntalin, jd cicilan dianggung penyewa ...
rizalek: :-)
rizalek: IMHO pa Budi ..
bigthinks: Didik Eko Tjahjono: dah cashout brp banyak pak 3 thn ini?
budi_rachmat: kurang lebih 20-30juta per bulan.... <<< oak, ini cashout berupa investment (beli modal) apa berupa pengeluaran rutin aja? ga di bujet ya pak?
Didik Eko Tjahjono: kok sampe cashput mulu?
budi_rachmat: memindahkan sebanyak mungkin dan sebisa mungkin yang di LIABILITI menjadi ASSET..... tapi tidak semuanya bisa dipindahkan....
nickname_d4n1: Memang Menarik Pak Budi :) salah satu cita2 saya juga itu memiliki game sendiri dan aset yg bekerja buat saya ;;;
budi_rachmat: kewajiban kepada keluarga (istri dan anak) adalah Liabiliti (yang menyebabkan uang keluar) yang tidak bisa dipindahkan..... yang penting kita tau.... INI menyebabkan uang masuk.... dan ITU menyebabkan uang keluar.....
nickname_d4n1: baru kemudian, sebagai pribadi, MINIMAL, saya bisa melakukan sesuatu yg berarti buat Bangsa kita ini.....
bigthinks: lanjut pak konsep nya
budi_rachmat: Cash out melulu.... karena memang mining nya belum menghasilkan..... rencananya, mudah2an..... mid tahun depan udah mulai "panen".... insya Allah...
bigthinks: amien pak
rizalek: sukses ya pak ...
bigthinks: ada pertanyaan lain u pak budi???
budi_rachmat: pak Hasan and all...,
saya SIAP....!!!
jam 11.00, maksudnya jam 11.00 malam khan atau jam 23.00 khan...??
klo siang, saya ngak bisa....
mohon konfirmasinya....
PENGANTAR....
Rangkuman pemahaman saya mengenai kiat2 menjadi KAYA ala KIYOSAKI...., adalah sbb;
1. Memiliki TUJUAN yang jelas.
dalam hal ini tujuannya untuk menjadi KAYA (secara financial)....
KAYA adalah kondisi dimana kita memiliki PASSIVE INCOME min 3x > daripada EXPENSES >>> FF = PI > 3 E.
FF = Financial Freedom
PI = Passive Income
E = Expenses
Fokusnya, meningkatkan INCOME atau tepatnya meningkatkan PASSIVE INCOME.
2. MELEK Financial.
memiliki catatan KEU ala KIYOSAKI....,
kinerja suatu badan usaha (PT, CV dsb.dsb.) hanya bisa dilihat dan diukur dari catatan KEU-nya....
dengan memiliki C
didikekotjahjono: hmmm...
bigthinks: nah itu konsep bisnis pak budi
didikekotjahjono: untuk passive income semntara "ditahan" ya pak?
didikekotjahjono: ga ditambah lagi portofolio nya? cukup 2 alfamart dan 2 apt?
budi_rachmat:
2. MELEK Financial.
memiliki catatan KEU ala KIYOSAKI....,
kinerja suatu badan usaha (PT, CV dsb.dsb.) hanya bisa dilihat dan diukur dari catatan KEU-nya....
dengan memiliki Catatan KEU ala KIYOSAKI....
maka kita tau bagaimana posisi/kondisi KEU ataupun investasi.
dengan memiliki catatan KEU ala KIYOSAKI....
kita tau posisi total INCOME dan Total EXPENSES....,
hal ini berhubungan dengan point ke-1 di atas....
yaitu setelah kita tau berapa Expenses kita, maka kita bisa/dapat menetapkan berapa target INCOME kita yang harus dikejar....
atau setelah tau berapa total Expenses kita, maka untuk menjadi KAYA kita harus memiliki INCOME (mulai dari Active dan Passive) sebesar 3x > daripada Expenses.
catatan KEU ala KIYOSAKI, terdiri dari 2 catatan, yaitu;
a. catatan Cash
budi_rachmat:
catatan KEU ala KIYOSAKI, terdiri dari 2 catatan, yaitu;
a. catatan Cashflow / arus-kas, terdiri dari catatan INCOME dan catatan EXPENSE...
b. catatan Harta, terdiri dari catatan ASSET dan catatan LIABILITI....
prinsip-nya sangat simpel.....
- yang disebut ASSET, hasilnya ada di kolom INCOME....
- yang disebut LIABILITI, hasilnya ada di kolom EXPENSES...
3. Konsep "CASHFLOW QUADRANT" atau Kuadran E,S,B dan I.
sumber income kita bisa dibagi kedalam 4 kuadran tsb.
dan ke-4 kuadran tsb "menceritakan" bagaimana hubungan INCOME yang kita peroleh dgn WAKTU yang kita miliki.... atau WAKTU yang kita gunakan untuk memperoleh INCOME tsb....
Kuadran E (Employee = karyawan)....
Kuadran S (self-employee = dokter, artis, olahragawan, pemilik biz kecil)...
Kuadran B (big biz = bi
budi_rachmat:
Kuadran E (Employee = karyawan)....
Kuadran S (self-employee = dokter, artis, olahragawan, pemilik biz kecil)...
Kuadran B (big biz = biz yang punya sistem)....
Kuadran I (investor = uang yang berkerja untuk kita).....
Income/pendapatan dari kuadran E dan S.... sangat berhubungan dengan waktu yang kita gunakan untuk mendapatkannya...
>>> disebut ACTIVE INCOME...
Income/pendapatan dari kuadran B dan I.... tidak berhubungan langsung dengan waktu yang kita gunakan untuk mendapatkannya...
>>> disebut PASSIVE INCOME...
Dengan memahami masalah ACTIVE dan PASSIVE Income....
kita bisa mengukur kemampuan kita....
ternyata ada juga income yang diperoleh secara PASSIVE..
klo kita hanya mengejar ACTIVE income saja.... maka waktu kita sangat terbatas... kita semua memiliki waktu
bigthinks: http://www.richdad.com/Forum/forum.aspx?g=posts&m=1343200#1343200
bigthinks: konsep tadi bisa juga diliat di situ
budi_rachmat: iya benar juga pakk.....
bigthinks: ada y mau nanya lagi ke pak budi?
didikekotjahjono: saia....(ngacung)
bigthinks: ok boz
didikekotjahjono: ...poak budi berarti yg passive incomenya portofolionya sementara ditahan ya?
didikekotjahjono: ga nambahinvest lagi beli dgn dah "cukup" memiliki 2 alfamart dan 2 apt?
budi_rachmat: maksudnya "ditahan"....???
didikekotjahjono: ditahan = tidak eskpansi
didikekotjahjono: ekspansi
budi_rachmat: ya.... ditahan dulu.... tidak eskpansi....
didikekotjahjono: knp pak?
budi_rachmat: target saya memiliki 3 unit Alfamart (sekarang baru 2 unit) dan 3 properti sewaan (sekarang baru 2 unit).....
didikekotjahjono: dari 2 apt dan 2 alfamart itu sendiri sebenarkan kan sudah bisa beranak pinak dgn sendirinya, dari akumulais keuntungan? sehingga akan memeprbesar passive income bpk?
budi_rachmat: memang ada pilihan.... mo nerusin "pelan2".... atau "melompat".... saya pilih "melompat".... dan keduanya memiliki resiko masing2.....
bigthinks: "melompat" ya pak
didikekotjahjono: hehe ok
adib.munajib: Dear cak Prio dan all, saya off dulu, terimakasih sudah diinvite....., xie xie...
bigthinks: ok mas adib
rizalek: kan mo ultra rich mas didik ...
bigthinks: sukses ya mas adib
bigthinks: pendekatan pak budi expense
bigthinks: tekniknya melompat
bigthinks: wah ini menarik
bigthinks: piye cak bukhin???
didikekotjahjono: @riza..yoi boss..masing2 ada konsekusnsinya tinggal mau pilih yg mana
nagudz: Bapak2 saya juga mau off, thanxz atas midnight conference nya yg sangat berguna...:-h Pak Budi, Pak Didik, Mas Can, dan semuanya ....
bigthinks: ok mas ... sukese ya!
didikekotjahjono: @heru..gudnite
nagudz: :-h mas Priyo...
bigthinks: gimana y lain?
bigthinks: mau diterusin or gimana?
rizalek: masih setia pak ...
rizalek: :-)
zhillanmujiran: terus aja pk
hasan_basri89: Lanjut...begitu PAk Budi?
didikekotjahjono: @mas priyo sbg moderator dan pak budi..saya juga mau pamit, besok pagi jam 8 ada meeting id kantor, termakasih banyak untuk pak bud yg telah luangkan waktunya...daaa untuk semua :-h
bigthinks: mulai panas ya mas eko?
hendy0903: terusin pak..:)
bigthinks: ok cak didik
bigthinks: sukses ya
hendy0903: makasih mas didik..gud nait..
bigthinks: pak budi ada y mau disampaikan lagi?
budi_rachmat: saya rasa udah segitu aja pak Priyo.....
bigthinks: ok pak budi
bigthinks: terima kasih waktunya
hendy0903: makasih pak budi..
budi_rachmat: sama2 dan semoga bermanfaat..... pamit dulu.....
rizalek: wah excellent confrence ...
bigthinks: ok pak budi
bigthinks: selamat malam
zhillanmujiran: trmksh n sukses slalu pak budi
hasan_basri89: terima kasih sebesarnya Pak Budi, very inspiring sharing Pak...
bigthinks: jangan kapok ya pak
hasan_basri89: Next YM conference bisa Cak Bukhin nih, kapan ya?
bigthinks: iya nich
bigthinks: cak bukhin piye?
bigthinks: tapi agak sorean ya
bigthinks: bisa juga sabtu or minggu siang
bigthinks: sambil nunggu buka puasa
bigthinks: kapan cak bukhin?
zhillanmujiran: ba'da taraweh..>jam 8
nickname_d4n1: Saya pamit juga Bos Bos sekalian...
bigthinks: :-h
bigthinks: sukses mas dani
bigthinks: ok lah
nickname_d4n1: Sama Sama Bos2 sekalian
bigthinks: kita tutup dulu conference kali ini
hendy0903: makaih bapak-bapak..saya juga pamit dulu..
bigthinks: terima kasih temen2 telah mau gabung
rizalek: wassalaaaamu'alaikum semua ...
zhillanmujiran: pamit jg semua..sukses...thanks 4 conferencenya..
cancan_nur: terimakasih semua
Rabu, 09 Juli 2008
Beli Mahal, Jual Lebih Mahal lagi..
Ini adalah pendekatan lain bagaimana mengambil "positioning" dalam memilih atau menjalankan bisnis.
Alih-alih beli murah dan jual mahal, subyek diatas dilakukan oleh para investor yang...
berpola pikir Untung dimuka, pola pikir bankir. Jika anda menyimak postingan Pak Budi Rahmat, tentu memahaminya.
Pendekatan beli-murah-jual-mahal adalah dalam kerangka bisnis opportunity, pendekatan umum yang dipakai pebisnis pemula saat mulai memilih suatu bisnis. Pada prakteknya meskipun dalam kalkulasi saat beli cukup murah ternyata tidak mudah menjualnya atau bahkan tidak laku. Target market yang tidak pas, asosiasi pasar yang belum kena atau sosialisasi pelanggan yang kurang. Buat apa anda beli murah kalau ternyata malah rugi, tidak dapat menjual lagi baik itu produk ataupun bisnisnya.
Cobalah pendekatan ini: Beli-Mahal-Jual-Lebih-Mahal! artinya anda mengambil bisnis yang sudah jadi, bisnis yang sudah berjalan, bisnis yang sudah menghasilkan income! Para investor dan bankir melakukannya. Pak Budi Rahmat pun melakukannya dengan melakukan take-over retail Alfa-mart yang sudah berjalan. Begitu invest, bulan depannya langsung menghasilkan.
Beberapa poin yang mendukung pendekatan ini adalah:
1. Anda bermain dengan sesuatu yang sudah pasti. Bisnisnya sudah berjalan. Meskipun investasinya relatif mahal, namun secara cashflow lebih aman karena sudah terbukti menghasilkan.
2. Modal investasi bisa NOL....lho kok? ya, karena bisnisnya sudah berjalan seperti franchise indomaret, Alfa ataupun rumah kos yanmg sudah terisi, maka pendanaanya bisa memakai sumber pihak ketiga, bisa investor atau bank. Anda bahkan bisa mendapat cashback jika nilai appraisalnya lebih tinggi dari harga belinya untuk kasus rumah kos.
3. Anda tidak perlu terjun langsung menjalankan bisnis tersebut. Ya karena bisnisnya sudah berjalan tentu ada manajer yang menjalankan operasional sehari-hari. Apalagi jika sistemnya full-operated franchise seperti Indomaret atau Alfa-Mart, anda bertindak sebagai investor murni. Anda mendapatkan hasil dengan sedikit mungkin keterlibatan anda.
4. Anda bisa menduplikasikan dan menjalankan beberapa bisnis berbarengan. Ya, karena anda mengambil bisnis yang sudah berjalan dan sudah menghasilkan, terlebih lagi jika modal investasinya NOL dari sisi anda, maka anda bisa mengambil bisnis sejenis kemudian. Meskipun anda tinggal berlibur, bisnis2 tersebut berjalan baik dan tetap menghasilkan passive income bulanan ke kantong anda.
Semoga bermanfaat.
Salam,
Hasan
| http://hasanbasri.com | mail: habe.inc@gmail.com | 0811-826362 |
http://grosirtanahabang.com (Alhamdulillah, paket toko direspon baik oleh pelanggan baru)
http://workshopedan.com ( Next event 27 Juli 2008, di Hotel Sofyan Betawi. Harga EB Rp 550rb)
Ikuti workshop Property JREI, 2-3 Agustus 2008 di Gran Flora Kemang, limited seat, Hub: 0811-826362!
Alih-alih beli murah dan jual mahal, subyek diatas dilakukan oleh para investor yang...
berpola pikir Untung dimuka, pola pikir bankir. Jika anda menyimak postingan Pak Budi Rahmat, tentu memahaminya.
Pendekatan beli-murah-jual-mahal adalah dalam kerangka bisnis opportunity, pendekatan umum yang dipakai pebisnis pemula saat mulai memilih suatu bisnis. Pada prakteknya meskipun dalam kalkulasi saat beli cukup murah ternyata tidak mudah menjualnya atau bahkan tidak laku. Target market yang tidak pas, asosiasi pasar yang belum kena atau sosialisasi pelanggan yang kurang. Buat apa anda beli murah kalau ternyata malah rugi, tidak dapat menjual lagi baik itu produk ataupun bisnisnya.
Cobalah pendekatan ini: Beli-Mahal-Jual-Lebih-Mahal! artinya anda mengambil bisnis yang sudah jadi, bisnis yang sudah berjalan, bisnis yang sudah menghasilkan income! Para investor dan bankir melakukannya. Pak Budi Rahmat pun melakukannya dengan melakukan take-over retail Alfa-mart yang sudah berjalan. Begitu invest, bulan depannya langsung menghasilkan.
Beberapa poin yang mendukung pendekatan ini adalah:
1. Anda bermain dengan sesuatu yang sudah pasti. Bisnisnya sudah berjalan. Meskipun investasinya relatif mahal, namun secara cashflow lebih aman karena sudah terbukti menghasilkan.
2. Modal investasi bisa NOL....lho kok? ya, karena bisnisnya sudah berjalan seperti franchise indomaret, Alfa ataupun rumah kos yanmg sudah terisi, maka pendanaanya bisa memakai sumber pihak ketiga, bisa investor atau bank. Anda bahkan bisa mendapat cashback jika nilai appraisalnya lebih tinggi dari harga belinya untuk kasus rumah kos.
3. Anda tidak perlu terjun langsung menjalankan bisnis tersebut. Ya karena bisnisnya sudah berjalan tentu ada manajer yang menjalankan operasional sehari-hari. Apalagi jika sistemnya full-operated franchise seperti Indomaret atau Alfa-Mart, anda bertindak sebagai investor murni. Anda mendapatkan hasil dengan sedikit mungkin keterlibatan anda.
4. Anda bisa menduplikasikan dan menjalankan beberapa bisnis berbarengan. Ya, karena anda mengambil bisnis yang sudah berjalan dan sudah menghasilkan, terlebih lagi jika modal investasinya NOL dari sisi anda, maka anda bisa mengambil bisnis sejenis kemudian. Meskipun anda tinggal berlibur, bisnis2 tersebut berjalan baik dan tetap menghasilkan passive income bulanan ke kantong anda.
Semoga bermanfaat.
Salam,
Hasan
| http://hasanbasri.com | mail: habe.inc@gmail.com | 0811-826362 |
http://grosirtanahabang.com (Alhamdulillah, paket toko direspon baik oleh pelanggan baru)
http://workshopedan.com ( Next event 27 Juli 2008, di Hotel Sofyan Betawi. Harga EB Rp 550rb)
Ikuti workshop Property JREI, 2-3 Agustus 2008 di Gran Flora Kemang, limited seat, Hub: 0811-826362!
Rabu, 02 Juli 2008
(Business Start-up) Menjadi "follower" ternyata lebih menjanjikan..
Sebelumnya mohon dimaafkan. Saya sedang tidak memperdebatkan idealisme di sini. Hanya sharing pandangan praktis versi saya saja. Dimaafin ya..:)
Ya, pandangan ini telah menjadi acuan saya jika masuk/membuat bisnis baru. Sebelumnya saya selalu memulai dengan proses kreatif, menemukan peluang dan menggarapnya dengan asumsi sendiri. Namun terbukti pengetahuan, sarana dan network saya tidak cukup untuk mempertahankannya dan akhirnya satu persatu tutup...!
Setelah sedikit merubah cara pandang dan meniru pola pikir Bankir, saya menerapkan metoda ATM dengan sedikit modifikasi, cukup beda sedikit. Jika masuk ke bidang yang sama dengan pasar yang besar, tidak harus menjadi nomor satu. Cukup menjadi nomor 8,9 bahkan 19. Sebagai pemain yang datang belakangan, sedikit mendapat bocoran pangsa pasar dan bisa menghidupi overhead, sudah LEBIH DARI CUKUP untuk memulai. Jika ingin berkembang lebih lanjut tentu metodanya akan lain.
Ada beberapa keuntungan dengan menjadi follower:
1. Anda bisa belajar dari kesalahan orang lain. Tentu ongkos belajar anda jauh lebih sedikit. Dengan awalan yang baik, semangat dan antusias anda juga bertambah besar.
2. Anda mempunyai banyak pilihan untuk bersaing karena anda....
Tidak perlu mempunyai modal atau stok besar! Jika anda memulai bisnis dengan menyimpan stok, anda berasumsi dagangan anda akan laku, pada kenyataannya tentu lain, diperlukan persyaratan2 tertentu agar stok anda terjual.
Dengan menjadi followe anda bisa memilih untuk lebih besar, lebih murah atau berbeda.
3. Dengan menjadi follower anda berpikir dalam kerangka pola pikir Bankir. Berbisnis untuk suatu hal yang sudah pasti dan untung di awal. Minimal memilih bisnis yang sudah teruji di lapangan.
4. Umur berbisnis (Cashflow) anda akan lebih lama. Ya, karena anda memilih untuk berbisnis yang untung di awal maka cashflow anda terjaga untuk menjaga kelangsungan bisnis tersebut.
Semoga bermanfaat.
Salam,
Hasan
| http://hasanbasri.com | mail: habe.inc@gmail.com | 0811-826362 |
http://grosirtanahabang.com (dibuka Program keagenan GTA)
http://workshopedan.com ( Next event 27 Juli 2008, di Hotel Sofyan Betawi. Harga EB Rp 550rb)
Ikuti workshop Property JREI, 2-3 Agustus 2008 di Gran Flora Kemang, limited seat, Hub: 0811-826362!
Ya, pandangan ini telah menjadi acuan saya jika masuk/membuat bisnis baru. Sebelumnya saya selalu memulai dengan proses kreatif, menemukan peluang dan menggarapnya dengan asumsi sendiri. Namun terbukti pengetahuan, sarana dan network saya tidak cukup untuk mempertahankannya dan akhirnya satu persatu tutup...!
Setelah sedikit merubah cara pandang dan meniru pola pikir Bankir, saya menerapkan metoda ATM dengan sedikit modifikasi, cukup beda sedikit. Jika masuk ke bidang yang sama dengan pasar yang besar, tidak harus menjadi nomor satu. Cukup menjadi nomor 8,9 bahkan 19. Sebagai pemain yang datang belakangan, sedikit mendapat bocoran pangsa pasar dan bisa menghidupi overhead, sudah LEBIH DARI CUKUP untuk memulai. Jika ingin berkembang lebih lanjut tentu metodanya akan lain.
Ada beberapa keuntungan dengan menjadi follower:
1. Anda bisa belajar dari kesalahan orang lain. Tentu ongkos belajar anda jauh lebih sedikit. Dengan awalan yang baik, semangat dan antusias anda juga bertambah besar.
2. Anda mempunyai banyak pilihan untuk bersaing karena anda....
Tidak perlu mempunyai modal atau stok besar! Jika anda memulai bisnis dengan menyimpan stok, anda berasumsi dagangan anda akan laku, pada kenyataannya tentu lain, diperlukan persyaratan2 tertentu agar stok anda terjual.
Dengan menjadi followe anda bisa memilih untuk lebih besar, lebih murah atau berbeda.
3. Dengan menjadi follower anda berpikir dalam kerangka pola pikir Bankir. Berbisnis untuk suatu hal yang sudah pasti dan untung di awal. Minimal memilih bisnis yang sudah teruji di lapangan.
4. Umur berbisnis (Cashflow) anda akan lebih lama. Ya, karena anda memilih untuk berbisnis yang untung di awal maka cashflow anda terjaga untuk menjaga kelangsungan bisnis tersebut.
Semoga bermanfaat.
Salam,
Hasan
| http://hasanbasri.com | mail: habe.inc@gmail.com | 0811-826362 |
http://grosirtanahabang.com (dibuka Program keagenan GTA)
http://workshopedan.com ( Next event 27 Juli 2008, di Hotel Sofyan Betawi. Harga EB Rp 550rb)
Ikuti workshop Property JREI, 2-3 Agustus 2008 di Gran Flora Kemang, limited seat, Hub: 0811-826362!
Bagaimana magang yang benar...
Salah satu cara untuk mempercepat pembelajaran bisnis adalah melalui magang. Di TDA, Pak Edi S Kurniawan adalah ikon yang telah sukses setelah magang 3 bulan di toko Pak Haji Ali dan sekarang diamanahi memegang Toko perlengkapan bayi "ALIFIA" ( www.grosirtanahabang.com).
Cara magang ini juga saya gunakan setelah menemukan diri ini ternyata bukan orang kreatif..:) , untuk mempercepat pembelajaran bisnis, untuk mempelajari bagaimana menemukan deal "untung diawal", untuk berpikir ala Bankir.
Bedanya dengan Pak Edi yang full time, saya selalu magang dimanapun kesempatan silaturahim berada ke setiap rekan yang dijumpai. Kalau dulunya malu2 untuk tanya ini-itu, sekarang mengalir begitu saja, bahkan untuk pertanyaan yang bodoh dan mendasar sekalipun.
Belajar dari Pak Hadi Kuntoro, untuk memutus sedikit urat malu saya, untuk silaturahim, belajar dan belajar..
Dari pengalaman pribadi dan pengamatan kepada rekan2 yang magang ada beberapa hal yang bisa menjadi rujukan magang yang berhasil:
1. Magang haruslah dalam posisi sejajar. Anda belajar ilmu, bukan belajar jadi karyawan. Anda tidak berhak untuk mendapat gaji, meskipun seharian ikut menjaga toko. Di sisi lain, anda bebas untuk belajar tanpa beban, memilih topik apa yang belum anda pahami. Jika anda menuntut bayaran, tentu anda tidak mempunyai daya tawar dan tidak bisa bebas untuk tanya ini-itu. Anda magang untuk membuat bisnis, bukan untuk menjadi karyawan.
2. Untung di awal. Lho kok? kan tidak digaji? Anda ingin berbinis kan? bukan jadi karyawan? dengan magang anda mempercepat pembelajaran bagaimana menjalankan bisnis dengan benar. Anda akan dengan cepat mempelajari bagaimana nantinya memulai bisnis dan menjalankannya. Itu artinya anda akan mengetahui bagaimana mendapat untung di depan. Membuka bisnis barulah taraf bisnis opportunity, dengan magang anda akan mempercepat perolehan keuntungan di depan.
3. Jalan pintas berbisnis. Membuka bisnis dan merasakan sendiri jatuh bangun, memerlukan waktu bertahun-tahun untuk berhasil. Kenapa tidak belajar dulu kepada yang sudah terbukti sukses. Ilmu lapangan mereka selama bertahun-tahun dapat diserap dalam waktu yang lebih pendek. 3 bulan untuk pengkondisian dan beberapa bulan kemudian untuk praktek.
4. Pilihkan pengusaha yang paling sukses untuk tempat anda magang. Dengan menjadi bagian dari lingkungan mereka melalui magang, otomatis anda akan masuk dalam jaringan bisnis. Relasi anda bertambah, kapasitas anda juga bertambah.
5. Bermanfaat bagi pemberi magang. Pebisnis sukses sangatlah sibuk. Berilah nilai tambah bagi mereka karena menerima anda. Bantulah sesuai kemampuan anda. Jangan sekali-kali meminta bayaran. Dengan demikian mereka akan senang dan akan memberikan semua ilmunya kepada anda.
Semoga bermanfaat.
Salam,
Hasan
| http://hasanbasri.com | mail: habe.inc@gmail.com | 0811-826362 |
http://grosirtanahabang.com (dibuka Program keagenan GTA)
http://workshopedan.com ( Alhamdulillah seminar event with RYL-AMA-DKI, 28 Juni 2008 terlaksana dengan sukses)
Cara magang ini juga saya gunakan setelah menemukan diri ini ternyata bukan orang kreatif..:) , untuk mempercepat pembelajaran bisnis, untuk mempelajari bagaimana menemukan deal "untung diawal", untuk berpikir ala Bankir.
Bedanya dengan Pak Edi yang full time, saya selalu magang dimanapun kesempatan silaturahim berada ke setiap rekan yang dijumpai. Kalau dulunya malu2 untuk tanya ini-itu, sekarang mengalir begitu saja, bahkan untuk pertanyaan yang bodoh dan mendasar sekalipun.
Belajar dari Pak Hadi Kuntoro, untuk memutus sedikit urat malu saya, untuk silaturahim, belajar dan belajar..
Dari pengalaman pribadi dan pengamatan kepada rekan2 yang magang ada beberapa hal yang bisa menjadi rujukan magang yang berhasil:
1. Magang haruslah dalam posisi sejajar. Anda belajar ilmu, bukan belajar jadi karyawan. Anda tidak berhak untuk mendapat gaji, meskipun seharian ikut menjaga toko. Di sisi lain, anda bebas untuk belajar tanpa beban, memilih topik apa yang belum anda pahami. Jika anda menuntut bayaran, tentu anda tidak mempunyai daya tawar dan tidak bisa bebas untuk tanya ini-itu. Anda magang untuk membuat bisnis, bukan untuk menjadi karyawan.
2. Untung di awal. Lho kok? kan tidak digaji? Anda ingin berbinis kan? bukan jadi karyawan? dengan magang anda mempercepat pembelajaran bagaimana menjalankan bisnis dengan benar. Anda akan dengan cepat mempelajari bagaimana nantinya memulai bisnis dan menjalankannya. Itu artinya anda akan mengetahui bagaimana mendapat untung di depan. Membuka bisnis barulah taraf bisnis opportunity, dengan magang anda akan mempercepat perolehan keuntungan di depan.
3. Jalan pintas berbisnis. Membuka bisnis dan merasakan sendiri jatuh bangun, memerlukan waktu bertahun-tahun untuk berhasil. Kenapa tidak belajar dulu kepada yang sudah terbukti sukses. Ilmu lapangan mereka selama bertahun-tahun dapat diserap dalam waktu yang lebih pendek. 3 bulan untuk pengkondisian dan beberapa bulan kemudian untuk praktek.
4. Pilihkan pengusaha yang paling sukses untuk tempat anda magang. Dengan menjadi bagian dari lingkungan mereka melalui magang, otomatis anda akan masuk dalam jaringan bisnis. Relasi anda bertambah, kapasitas anda juga bertambah.
5. Bermanfaat bagi pemberi magang. Pebisnis sukses sangatlah sibuk. Berilah nilai tambah bagi mereka karena menerima anda. Bantulah sesuai kemampuan anda. Jangan sekali-kali meminta bayaran. Dengan demikian mereka akan senang dan akan memberikan semua ilmunya kepada anda.
Semoga bermanfaat.
Salam,
Hasan
| http://hasanbasri.com | mail: habe.inc@gmail.com | 0811-826362 |
http://grosirtanahabang.com (dibuka Program keagenan GTA)
http://workshopedan.com ( Alhamdulillah seminar event with RYL-AMA-DKI, 28 Juni 2008 terlaksana dengan sukses)
Senin, 30 Juni 2008
Lebih kreatif atau lebih efisien?
Sejak kecil saya senang membaca biografi orang besar termasuk para penemu. Bahkan kuliahpun saya pilih jurusan ilmu dasar karena dorongan ini. Beberapa ide2 penemuan pernah saya rekam dan berharap nanti akan mendapatkan hak paten..:) seperti jaket sepatu anti hujan atau jaket AC yang ternyata belakangan orang lain sudah menjualnya.
Hal ini terus berlanjut hingga pada suatu titik dimana saya "menemukan" bahwa diri ini ternyata tidak cocok di sisi kreatif tapi lebih cocok disisi "mengkompilasi" = menggabung-gabungkan sesuatu hingga menjadi sesuatu yang baru. Alih-alih lebih kreatif seperti harapan sebelumnya, saya lebih cocok di sisi efektif/efisien.
Hal ini pulalah yang menyebabkan bisnis yang saya buat akhirnya harus ditutup karena sisi kreatif ini. Lebih mudah membuat bisnis namun lebih sulit mempertahankan atau bahkan membuatnya lebih maju.
Saat membuat bisnis baru dan memulainya, barulah dalam taraf bisnis opportunity dengan harapan akan sukses jika kondisi2 tertentu tercapai. Karena baru harapan, pada prakteknya sulit sekali tercapai.
Tanpa bermaksud berpolemik, mempertahan bisnis dan membuatnya lebih maju,memerlukan sisi efektifitas/efisiensi. Memang kelihatan membosankan karena melakukan hal yang relatif sama terus menerus, tapi itulah yang dilakukan para bankir dan investor.
Teknik ATM atau bahkan ATP dilakukan untuk mengisi sisi kreatif ini.
Untung haruslah di depan, bisnis yang baru dibuat akan benar2 menghasilkan jika kondisi2 tertentu tercapai (harapan).
Semoga bermanfaat.
Salam,
Hasan
| http://hasanbasri.com | mail: habe.inc@gmail.com | 0811-826362 |
http://grosirtanahabang.com (dibuka Program keagenan GTA)
http://workshopedan.com ( Alhamdulillah seminar event with RYL-AMA-DKI, 28 Juni 2008 terlaksana dengan sukses)
Hal ini terus berlanjut hingga pada suatu titik dimana saya "menemukan" bahwa diri ini ternyata tidak cocok di sisi kreatif tapi lebih cocok disisi "mengkompilasi" = menggabung-gabungkan sesuatu hingga menjadi sesuatu yang baru. Alih-alih lebih kreatif seperti harapan sebelumnya, saya lebih cocok di sisi efektif/efisien.
Hal ini pulalah yang menyebabkan bisnis yang saya buat akhirnya harus ditutup karena sisi kreatif ini. Lebih mudah membuat bisnis namun lebih sulit mempertahankan atau bahkan membuatnya lebih maju.
Saat membuat bisnis baru dan memulainya, barulah dalam taraf bisnis opportunity dengan harapan akan sukses jika kondisi2 tertentu tercapai. Karena baru harapan, pada prakteknya sulit sekali tercapai.
Tanpa bermaksud berpolemik, mempertahan bisnis dan membuatnya lebih maju,memerlukan sisi efektifitas/efisiensi. Memang kelihatan membosankan karena melakukan hal yang relatif sama terus menerus, tapi itulah yang dilakukan para bankir dan investor.
Teknik ATM atau bahkan ATP dilakukan untuk mengisi sisi kreatif ini.
Untung haruslah di depan, bisnis yang baru dibuat akan benar2 menghasilkan jika kondisi2 tertentu tercapai (harapan).
Semoga bermanfaat.
Salam,
Hasan
| http://hasanbasri.com | mail: habe.inc@gmail.com | 0811-826362 |
http://grosirtanahabang.com (dibuka Program keagenan GTA)
http://workshopedan.com ( Alhamdulillah seminar event with RYL-AMA-DKI, 28 Juni 2008 terlaksana dengan sukses)
Kamis, 26 Juni 2008
Jagalah feeling anda meskipun "salah"
Apakah anda berkali-kali gagal dalam berusaha?
Sudah mencoba usaha ini-itu, namun masih gagal juga?
Dan, apa yang anda lakukan? anda salahkan penilaian anda, keputusan anda..dan feeling anda.
Tapi..
Anda tidak sendiri, saya juga mengalaminya..
Bahkan sampai sekarang.
Memulai bisnis adalah perlu action, tindakan segera, setelah melakukan serangkaian penelitian dan analysis mendalam, sebelum memutuskan untuk bergerak, anda menimbang-nimbang lagi, apakah feeling anda cocok dengan bisnis ini.
Hampir 90% feeling saya salah, berakibat keputusan yang salah dan akhirnya bisnis harus ditutup. Hal ini membuat ketidakpuasan dan kepercayaan diri menurun karena keputusan yang 90% salah karena mengikuti feeling tadi.
Hingga akhirnya, saya diingatkan untuk tetap menjaga feeling tadi, meskipun itu salah!..Nah Loh.
Rupanya perlu mentor yang bisa melihat permasalahan dengan jernih. Nasehatnya sederhana: jika statistik kesalahannya meyakinkan (hampir 90%), justru bagus, Ambil TINDAKAN KEBALIKANNYA!
Terbukti kemudian beberapa keputusan relatif berhasil dengan melakukan tindakan "Kebalikannya" ini.
Apapun feeling anda, patut disyukuri. Jika feeling anda selalu tepat, teruskan. Jika "selalu" salah, ambil tindakan kebalikannya.
Life is beautiful.
Semoga bermanfaat.
Salam,
Hasan
| http://hasanbasri.com | mail: habe.inc@gmail.com | 0811-826362 |
http://grosirtanahabang.com (dibuka Program keagenan GTA)
http://workshopedan.com ( Alhamdulillah seminar event with RYL-AMA-DKI, 28 Juni 2008 SOLD OUT!)
Sudah mencoba usaha ini-itu, namun masih gagal juga?
Dan, apa yang anda lakukan? anda salahkan penilaian anda, keputusan anda..dan feeling anda.
Tapi..
Anda tidak sendiri, saya juga mengalaminya..
Bahkan sampai sekarang.
Memulai bisnis adalah perlu action, tindakan segera, setelah melakukan serangkaian penelitian dan analysis mendalam, sebelum memutuskan untuk bergerak, anda menimbang-nimbang lagi, apakah feeling anda cocok dengan bisnis ini.
Hampir 90% feeling saya salah, berakibat keputusan yang salah dan akhirnya bisnis harus ditutup. Hal ini membuat ketidakpuasan dan kepercayaan diri menurun karena keputusan yang 90% salah karena mengikuti feeling tadi.
Hingga akhirnya, saya diingatkan untuk tetap menjaga feeling tadi, meskipun itu salah!..Nah Loh.
Rupanya perlu mentor yang bisa melihat permasalahan dengan jernih. Nasehatnya sederhana: jika statistik kesalahannya meyakinkan (hampir 90%), justru bagus, Ambil TINDAKAN KEBALIKANNYA!
Terbukti kemudian beberapa keputusan relatif berhasil dengan melakukan tindakan "Kebalikannya" ini.
Apapun feeling anda, patut disyukuri. Jika feeling anda selalu tepat, teruskan. Jika "selalu" salah, ambil tindakan kebalikannya.
Life is beautiful.
Semoga bermanfaat.
Salam,
Hasan
| http://hasanbasri.com | mail: habe.inc@gmail.com | 0811-826362 |
http://grosirtanahabang.com (dibuka Program keagenan GTA)
http://workshopedan.com ( Alhamdulillah seminar event with RYL-AMA-DKI, 28 Juni 2008 SOLD OUT!)
Investasi di pembelajaran mahal? lebih mahal lagi kalau..
....................Anda berbisnis dengan melakukan "try & error".
Disebabkan eforia untuk segera berbisnis dan jargon2 terkenal seperti "just do it" dsb,dsb..banyak pemula yang memulai bisnis dengan tergesa-gesa, takut ketinggalan kereta, takut kehilangan momentum.
Demikian juga yang saya alami (lihat posting sebelumnya: http://0hasanbasri.blogspot.com/2008/05/persistensi.html), eforia ini membuat saya banyak menutup bisnis karena melakukan "try & error", tanpa analysis dan pola pikir ala bankir.
Selama ini bisnis2 yang saya buka adalah bisnis opportunity, untung di atas kertas, akan untung jika kondisi2 tertentu terpenuhi kata Pak Budi Rahmat. Selama ini saya malas untuk belajar dulu dan bergaul (networking/bersilaturahim).
Demikian juga saat tersedia begitu banyak pelatihan2 yang sangat berguna dalam menjalankan bisnis, cenderung saya abaikan karena pertimbangan untuk berhemat. Kerugian yang lebih besar berlipat-lipat harus saya bayar karena mengabaikannya. Maunya terjun langsung sambil belajar..:)
Berinvestasi di pikiran dan bergaul ( belajar dari yang telah terbukti sukses) adalah poin2 penting pola pikir bankir:
1. Untung di awal. Tidak ada yang salah untuk bersegera berbisnis. Namun statistik menunjukkan pebisnis opportunity banyak yang gagal. Dengan belajar dan bergaul, kita akan mempunyai feeling dan penilaian obyektif bisnis mana yang bisa memberi cashflow positif, bukannya "cash out..cash out" terus.
2. Semakin lama semakin mendekati keberhasilan. Dengan berpola pikir ini, kita akan bisa memilah bisnis mana yang mempunyai statistik keberhasilan yang lebih besar dibandingkan lainnya. Dengan belajar pola pikir pebisnis yang telah terbukti sukses akan membantu kita mempercepat akselerasi dan keberhasilan.
3. Bertambahnya jaringan. Dengan mengikuti pelatihan dari pebisnis sukses, otomatis kita masuk dalam jaringan bisnis mereka. Lebih dekat untuk mendapatkan ilmu dan peluang baru. Tentu mereka akan mereferensikan/membocorkan info/peluang terbaru kepada muridnya. Ada ikatan moral agar muridnya bisa berhasil. Ini yang tidak saya hitung saat berhemat dulu.
4. Waktu yang lebih pendek. Jika langsung berbisnis kelihatannya kita "start" duluan. Namun secara keseluruhan percepatannya akan kalah oleh mereka yang berani invest di pendidikan dan networking.
Semoga bermanfaat.
Salam,
Hasan
| http://hasanbasri.com | mail: habe.inc@gmail.com | 0811-826362 |
http://grosirtanahabang.com (dibuka Program keagenan GTA)
http://workshopedan.com ( Alhamdulillah seminar event with RYL-AMA-DKI, 28 Juni 2008 SOLD OUT!)
Disebabkan eforia untuk segera berbisnis dan jargon2 terkenal seperti "just do it" dsb,dsb..banyak pemula yang memulai bisnis dengan tergesa-gesa, takut ketinggalan kereta, takut kehilangan momentum.
Demikian juga yang saya alami (lihat posting sebelumnya: http://0hasanbasri.blogspot.com/2008/05/persistensi.html), eforia ini membuat saya banyak menutup bisnis karena melakukan "try & error", tanpa analysis dan pola pikir ala bankir.
Selama ini bisnis2 yang saya buka adalah bisnis opportunity, untung di atas kertas, akan untung jika kondisi2 tertentu terpenuhi kata Pak Budi Rahmat. Selama ini saya malas untuk belajar dulu dan bergaul (networking/bersilaturahim).
Demikian juga saat tersedia begitu banyak pelatihan2 yang sangat berguna dalam menjalankan bisnis, cenderung saya abaikan karena pertimbangan untuk berhemat. Kerugian yang lebih besar berlipat-lipat harus saya bayar karena mengabaikannya. Maunya terjun langsung sambil belajar..:)
Berinvestasi di pikiran dan bergaul ( belajar dari yang telah terbukti sukses) adalah poin2 penting pola pikir bankir:
1. Untung di awal. Tidak ada yang salah untuk bersegera berbisnis. Namun statistik menunjukkan pebisnis opportunity banyak yang gagal. Dengan belajar dan bergaul, kita akan mempunyai feeling dan penilaian obyektif bisnis mana yang bisa memberi cashflow positif, bukannya "cash out..cash out" terus.
2. Semakin lama semakin mendekati keberhasilan. Dengan berpola pikir ini, kita akan bisa memilah bisnis mana yang mempunyai statistik keberhasilan yang lebih besar dibandingkan lainnya. Dengan belajar pola pikir pebisnis yang telah terbukti sukses akan membantu kita mempercepat akselerasi dan keberhasilan.
3. Bertambahnya jaringan. Dengan mengikuti pelatihan dari pebisnis sukses, otomatis kita masuk dalam jaringan bisnis mereka. Lebih dekat untuk mendapatkan ilmu dan peluang baru. Tentu mereka akan mereferensikan/membocorkan info/peluang terbaru kepada muridnya. Ada ikatan moral agar muridnya bisa berhasil. Ini yang tidak saya hitung saat berhemat dulu.
4. Waktu yang lebih pendek. Jika langsung berbisnis kelihatannya kita "start" duluan. Namun secara keseluruhan percepatannya akan kalah oleh mereka yang berani invest di pendidikan dan networking.
Semoga bermanfaat.
Salam,
Hasan
| http://hasanbasri.com | mail: habe.inc@gmail.com | 0811-826362 |
http://grosirtanahabang.com (dibuka Program keagenan GTA)
http://workshopedan.com ( Alhamdulillah seminar event with RYL-AMA-DKI, 28 Juni 2008 SOLD OUT!)
Minggu, 22 Juni 2008
Pengusaha harus Borju?
Saat awal mengikuti sesi pelatihan entrepreneurship, banyak masukan untuk mengubah paradigma yang salah satunya adalah: Pengusaha harus borju, memakai mobil mewah dan royal...kalau perlu berhutang! agar termotivasi untuk berusaha lebih keras lagi.
Namun teman2 yang sudah sukses seperti Pak Joseph, Pak Budi Rahmat atau Pak Roni adalah orang yang hemat dan sederhana. Bahkan Pak Joseph pernah ke Bank untuk akad kredit diatas 2M memakai motor untuk mengejar waktu sesuai janji.
Tidak ada yang salah dengan statement diatas, masalahnya, seharusnya andalah (business owner) yang mengatakannya kepada klien anda. Seorang bankir kepada nasabahnya, seorang penjual kepada pembelinya.
Statement diatas menuju pola hidup konsumtif yang melanggar prinsip2 berusaha:
1. Untung di awal. Dengan berprilaku konsumtif, anda sudah kalah satu langkah. Bukannya untung, anda malah sibuk dengan cicilan utang konsumtif.
2. Pola hidup hemat = menunda kesenangan untuk menaikkan taraf hidup nantinya.
3. Pola pikir bankir. Arus informasi umum yang didukung oleh promosi/iklan yang dahsyat adalah produk jualan para bankir. Semakin konsumtif pelanggan, semakin laku produk2nya.
Pilihan menjadi subyek atau obyek usaha ada di tangan anda.
Semoga bermanfaat.
Salam,
Hasan
| http://hasanbasri.com | mail: habe.inc@gmail.com | 0811-826362 |
http://grosirtanahabang.com (dibuka Program keagenan GTA)
http://workshopedan.com ( next seminar event with RYL-AMA-DKI, 28 Juni 2008)
Namun teman2 yang sudah sukses seperti Pak Joseph, Pak Budi Rahmat atau Pak Roni adalah orang yang hemat dan sederhana. Bahkan Pak Joseph pernah ke Bank untuk akad kredit diatas 2M memakai motor untuk mengejar waktu sesuai janji.
Tidak ada yang salah dengan statement diatas, masalahnya, seharusnya andalah (business owner) yang mengatakannya kepada klien anda. Seorang bankir kepada nasabahnya, seorang penjual kepada pembelinya.
Statement diatas menuju pola hidup konsumtif yang melanggar prinsip2 berusaha:
1. Untung di awal. Dengan berprilaku konsumtif, anda sudah kalah satu langkah. Bukannya untung, anda malah sibuk dengan cicilan utang konsumtif.
2. Pola hidup hemat = menunda kesenangan untuk menaikkan taraf hidup nantinya.
3. Pola pikir bankir. Arus informasi umum yang didukung oleh promosi/iklan yang dahsyat adalah produk jualan para bankir. Semakin konsumtif pelanggan, semakin laku produk2nya.
Pilihan menjadi subyek atau obyek usaha ada di tangan anda.
Semoga bermanfaat.
Salam,
Hasan
| http://hasanbasri.com | mail: habe.inc@gmail.com | 0811-826362 |
http://grosirtanahabang.com (dibuka Program keagenan GTA)
http://workshopedan.com ( next seminar event with RYL-AMA-DKI, 28 Juni 2008)
Jumat, 20 Juni 2008
Jadi pedagang atau produsen?
Jika pertanyaan ini ditanyakan kepada sebagian pemula, mereka kebanyakan memilih menjadi produsen (pemilik produk). Alasan terbesar adalah lebih mudah memulai bisnis dari hobi atau "passion". Tidak ada yang salah dalam hal ini. Namun statistik berbicara lain, hampir 80% pebisnis start-up tutup pada 5-6 bulan pertama. Hobi dan cashflow adalah dua hal yang berbeda. Apapapun bisnisnya (produsen atau pedagang) jika cashflownya negatif,hanya tinggal menunggu waktu untuk tutup.
Ada kutipan ungkapan yang cukup mengena dalam hal ini:
"Jangan menjual apa yang bisa kamu buat TAPI buatlah barang yang bisa kamu jual".
Yang berarti menjadi Pedagang.
Bagi pemula, lebih aman memulai bisnis dengan menjadi pedagang karena faktor-faktor berikut:
1. Secara cashflow sangat aman, modal relatif kecil bahkan bisa nol jika menjadi pedagang perantara. Keuntungan menjadi tidak terhingga.
2. Menjadi pedagang adalah langsung ke pokok bisnisnya dan berhadapan langsung dengan calon pembeli. Sebagus apapun barang anda jika tidak bisa dijual akan menjadi liabilitas.
3. Pilihan produk menjadi tidak terbatas. Anda bisa menjual produk apapun dan diatur segementasi pasarnya.
4. Strategi keluarnya terjamin jika terjadi kerugian. Dengan menjadi pedagang kerugian hanya di tenaga/waktu, di beberapa supplier, barang bisa dikembalikan jika tidak laku. Jika anda produksi sendiri dan terjadi kerugian, proses untuk menjual aset tidaklah mudah dan malah dihargai sangat rendah.
Semoga bermanfaat.
Salam,
Hasan
| http://hasanbasri.com | mail: habe.inc@gmail.com | 0811-826362 |
http://grosirtanahabang.com (dibuka Program keagenan GTA)
http://workshopedan.com ( next seminar event with RYL-AMA-DKI, 28 Juni 2008)
Ada kutipan ungkapan yang cukup mengena dalam hal ini:
"Jangan menjual apa yang bisa kamu buat TAPI buatlah barang yang bisa kamu jual".
Yang berarti menjadi Pedagang.
Bagi pemula, lebih aman memulai bisnis dengan menjadi pedagang karena faktor-faktor berikut:
1. Secara cashflow sangat aman, modal relatif kecil bahkan bisa nol jika menjadi pedagang perantara. Keuntungan menjadi tidak terhingga.
2. Menjadi pedagang adalah langsung ke pokok bisnisnya dan berhadapan langsung dengan calon pembeli. Sebagus apapun barang anda jika tidak bisa dijual akan menjadi liabilitas.
3. Pilihan produk menjadi tidak terbatas. Anda bisa menjual produk apapun dan diatur segementasi pasarnya.
4. Strategi keluarnya terjamin jika terjadi kerugian. Dengan menjadi pedagang kerugian hanya di tenaga/waktu, di beberapa supplier, barang bisa dikembalikan jika tidak laku. Jika anda produksi sendiri dan terjadi kerugian, proses untuk menjual aset tidaklah mudah dan malah dihargai sangat rendah.
Semoga bermanfaat.
Salam,
Hasan
| http://hasanbasri.com | mail: habe.inc@gmail.com | 0811-826362 |
http://grosirtanahabang.com (dibuka Program keagenan GTA)
http://workshopedan.com ( next seminar event with RYL-AMA-DKI, 28 Juni 2008)
Kamis, 19 Juni 2008
Jangan mulai berbisnis sebelum melakukan ini..
Memulai dan merintis bisnis relatif lebih mudah daripada mempertahankan atau bahkan membuatnya sukses.
Memaintain bisnis adalah masalah Cashflow, apapun bentuk bisnisnya. Sehingga tidak salah dalam pandangan umum, orang keuangan lebih berkuasa daripada orang teknik.
Seringkali karena dorongan emosi dan perasaan memiliki yang berlebihan, meskipun bisnisnya rugi tetap saja dipertahankan. Hal ini melahirkan skema gali lobang tutup lobang. Masalahnya lobangnya semakin besar saja..:)
Strategi jika bisnisnya sukses tidak perlu dibahas lagi, ini adalah "happy problem". Kebalikannya, yang justru sering dilupakan sebagian orang, adalah strategi untuk keluar jika bisnisnya rugi.
Hal ini harus diplaningkan sejak awal untuk mempertahankan cashflow, untuk melanjutkan bisnis, untuk melanjutkan hidup. Untung-rugi adalah biasa, yang penting akumulasi cashflow harus positif.
Beberapa strategi keluar yang bisa dilakukan adalah:
1. Subsidi silang. Dilakukan jika sudah memiliki bisnis yang sudah berjalan. Bisnis yang baru disubsidi dari bisnis lama hingga tercapai BEP bahkan surplus.
2. Asuransi. Jika terjadi kerugian terhadap hal yang tidak diinginkan. Hal ini lumrah diaplikasikan di property atau untuk pertanggungan jiwa.
3. "Cut loss". Daripada terus memberikan cashflow negatif dan tidak ada harapan untuk tumbuh-berkembang, lakukanlah "cut loss", terima saja kerugian yang timbul dan selesai. Lanjutkan bisnis, teruskan hidup anda.
Semoga bermanfaat.
Salam,
Hasan
| http://hasanbasri.com | mail: habe.inc@gmail.com | 0811-826362 |
http://grosirtanahabang.com (dibuka Program keagenan GTA)
http://workshopedan.com ( next seminar event with RYL-AMA-DKI, 28 Juni 2008)
Memaintain bisnis adalah masalah Cashflow, apapun bentuk bisnisnya. Sehingga tidak salah dalam pandangan umum, orang keuangan lebih berkuasa daripada orang teknik.
Seringkali karena dorongan emosi dan perasaan memiliki yang berlebihan, meskipun bisnisnya rugi tetap saja dipertahankan. Hal ini melahirkan skema gali lobang tutup lobang. Masalahnya lobangnya semakin besar saja..:)
Strategi jika bisnisnya sukses tidak perlu dibahas lagi, ini adalah "happy problem". Kebalikannya, yang justru sering dilupakan sebagian orang, adalah strategi untuk keluar jika bisnisnya rugi.
Hal ini harus diplaningkan sejak awal untuk mempertahankan cashflow, untuk melanjutkan bisnis, untuk melanjutkan hidup. Untung-rugi adalah biasa, yang penting akumulasi cashflow harus positif.
Beberapa strategi keluar yang bisa dilakukan adalah:
1. Subsidi silang. Dilakukan jika sudah memiliki bisnis yang sudah berjalan. Bisnis yang baru disubsidi dari bisnis lama hingga tercapai BEP bahkan surplus.
2. Asuransi. Jika terjadi kerugian terhadap hal yang tidak diinginkan. Hal ini lumrah diaplikasikan di property atau untuk pertanggungan jiwa.
3. "Cut loss". Daripada terus memberikan cashflow negatif dan tidak ada harapan untuk tumbuh-berkembang, lakukanlah "cut loss", terima saja kerugian yang timbul dan selesai. Lanjutkan bisnis, teruskan hidup anda.
Semoga bermanfaat.
Salam,
Hasan
| http://hasanbasri.com | mail: habe.inc@gmail.com | 0811-826362 |
http://grosirtanahabang.com (dibuka Program keagenan GTA)
http://workshopedan.com ( next seminar event with RYL-AMA-DKI, 28 Juni 2008)
Rabu, 18 Juni 2008
Daripada "head-to-head", cobalah pasar Tersier
Jika modal pas-pasan dan belum banyak berpengalaman dalam berbisnis, amatlah riskan jika harus melakukan pembukaan bisnis yang "head-to-head" (berhadapan langsung) dengan pemain besar/lama yang sudah eksis. Hal ini mirip dengan kondisi suatu deretan pedagang, dimana semua toko ramai hanya di toko kita tidak...
Kenapa tidak coba memilih pasar sekunder atau malah tersier? meskipun pangsanya relatif kecil, namun persaingannya juga relatif kecil. Dari sisi cashflow, meskipun tidak terlalu menghasilkan margin besar, namun aman dan sangat cocok untuk pemula.
Coba perhatikan tukang bubur kacang ijo dan toko kelontong Madura. Mereka bisa survive meskipun ada Indomaret.
Pasar Tersier ini terjadi karena "positioning" sbb:
1. Ambil waktu yang berbeda, Tukang bubur dan Toko Kelontong, prime time justru setelah jam 21.00 dimana bagi tukang bubur adalah jadwal lapar pelanggan setelah sorenya makan malam. Bagi Toko Kelontong adalah karena Indomaret sudah tutup dan ada pembeli yang punya kebutuhan mendadak di malam hari.
2. Harga relatif premium. Karena sedikitnya pesaing harga jual relatif lebih mahal sedikit daripada yang dijual toko kebanyakan atau bahkan harga di Indomaret.
3. Barang yang dijual adalah untuk kebutuhan sehari-hari seperti toko kelontong atau makanan ringan seperti bubur tadi. Namun ada fenomena menarik. Bengkelpun mulai buka hingga pagi. Mereka melayani karyawan yang ada masalah di kendaraannya. Mereka setor motor malam dan paginya jalan lagi.
4. Pasar yang terjadi karena keadaan. Seperti di Stasiun, terminal, halte. disebabkan mepetnya waktu sementara ada kebutuhan mendesak, maka orang cenderung membeli ditempat terdekat meskipun mahal. Pasar ini kebanyak diisi oleh pedagang K-5.
Semoga bermanfaat.
Salam,
Hasan
| http://hasanbasri.com | mail: habe.inc@gmail.com | 0811-826362 |
http://grosirtanahabang.com (dibuka Program keagenan GTA)
http://workshopedan.com ( next seminar event with RYL-AMA-DKI, 28 Juni 2008)
Kenapa tidak coba memilih pasar sekunder atau malah tersier? meskipun pangsanya relatif kecil, namun persaingannya juga relatif kecil. Dari sisi cashflow, meskipun tidak terlalu menghasilkan margin besar, namun aman dan sangat cocok untuk pemula.
Coba perhatikan tukang bubur kacang ijo dan toko kelontong Madura. Mereka bisa survive meskipun ada Indomaret.
Pasar Tersier ini terjadi karena "positioning" sbb:
1. Ambil waktu yang berbeda, Tukang bubur dan Toko Kelontong, prime time justru setelah jam 21.00 dimana bagi tukang bubur adalah jadwal lapar pelanggan setelah sorenya makan malam. Bagi Toko Kelontong adalah karena Indomaret sudah tutup dan ada pembeli yang punya kebutuhan mendadak di malam hari.
2. Harga relatif premium. Karena sedikitnya pesaing harga jual relatif lebih mahal sedikit daripada yang dijual toko kebanyakan atau bahkan harga di Indomaret.
3. Barang yang dijual adalah untuk kebutuhan sehari-hari seperti toko kelontong atau makanan ringan seperti bubur tadi. Namun ada fenomena menarik. Bengkelpun mulai buka hingga pagi. Mereka melayani karyawan yang ada masalah di kendaraannya. Mereka setor motor malam dan paginya jalan lagi.
4. Pasar yang terjadi karena keadaan. Seperti di Stasiun, terminal, halte. disebabkan mepetnya waktu sementara ada kebutuhan mendesak, maka orang cenderung membeli ditempat terdekat meskipun mahal. Pasar ini kebanyak diisi oleh pedagang K-5.
Semoga bermanfaat.
Salam,
Hasan
| http://hasanbasri.com | mail: habe.inc@gmail.com | 0811-826362 |
http://grosirtanahabang.com (dibuka Program keagenan GTA)
http://workshopedan.com ( next seminar event with RYL-AMA-DKI, 28 Juni 2008)
Selasa, 10 Juni 2008
Do it with your own way
Sejak SMP saya menyukai membaca biografi orang2 besar. Meskipun banyak memberi motivasi, seringkali hal ini menimbulkan eforia sesaat.
Dalam berbisnis-pun, saya gampang terkesima oleh kisah sukses pengusaha. Karenanya bisnis saya mula2 juga karena ikut2-an sekedar meniru.
Yang pada akhirnya.... tutup.
Usaha terakhir yang saya tutup adalah franchise pendidikan di Jaksel.
Setelah saya renungkan, ternyata selain tidak punya kontrol sepenuhnya terhadap bisnis tersebut, ternyata inisiatif dan bagaimana menjalankannya tidak datang dari diri sendiri.
Saya hanya melihat permukaannya saja dari contoh pebisnis sukses tersebut. Karakteristik dan cara menjalankannya belum tentu cocok dengan gaya saya.
Sejak saat itu meski berbisnis dalam skala kecil, kontrol dan inisiatif harus saya sendiri yang menentukan. Dengan posisi dan kondisi yang ada, saya tentukan sendiri bagaimana menjalankan bisnis tersebut.
Profil saya cenderung Creator, senang membuat sesuatu namun kurang menyukai proses untuk memaintainnya. Karenanya saya selalu bekerja sama dengan yang lebih ahli atau terbaik di bidangnya. Umumnya karena keterbatasan waktu saya pilih yang bisa diremote seperti webstore atau melalui pendelegasian seperti usaha bagi hasil tiket.
Bisnis boleh apa saja, tapi andalah business ownernya.
Semoga bermanfaat.
Salam,
Hasan
| http://hasanbasri.com | mail: habe.inc@gmail.com | 0811-826362 |
http://grosirtanahabang.com (dibuka Program keagenan GTA)
http://workshopedan.com ( next seminar event with RYL-AMA-DKI, 28 Juni 2008)
Dalam berbisnis-pun, saya gampang terkesima oleh kisah sukses pengusaha. Karenanya bisnis saya mula2 juga karena ikut2-an sekedar meniru.
Yang pada akhirnya.... tutup.
Usaha terakhir yang saya tutup adalah franchise pendidikan di Jaksel.
Setelah saya renungkan, ternyata selain tidak punya kontrol sepenuhnya terhadap bisnis tersebut, ternyata inisiatif dan bagaimana menjalankannya tidak datang dari diri sendiri.
Saya hanya melihat permukaannya saja dari contoh pebisnis sukses tersebut. Karakteristik dan cara menjalankannya belum tentu cocok dengan gaya saya.
Sejak saat itu meski berbisnis dalam skala kecil, kontrol dan inisiatif harus saya sendiri yang menentukan. Dengan posisi dan kondisi yang ada, saya tentukan sendiri bagaimana menjalankan bisnis tersebut.
Profil saya cenderung Creator, senang membuat sesuatu namun kurang menyukai proses untuk memaintainnya. Karenanya saya selalu bekerja sama dengan yang lebih ahli atau terbaik di bidangnya. Umumnya karena keterbatasan waktu saya pilih yang bisa diremote seperti webstore atau melalui pendelegasian seperti usaha bagi hasil tiket.
Bisnis boleh apa saja, tapi andalah business ownernya.
Semoga bermanfaat.
Salam,
Hasan
| http://hasanbasri.com | mail: habe.inc@gmail.com | 0811-826362 |
http://grosirtanahabang.com (dibuka Program keagenan GTA)
http://workshopedan.com ( next seminar event with RYL-AMA-DKI, 28 Juni 2008)
Sabtu, 07 Juni 2008
Justru saat pasar menurun, tingkatkan promosi/iklan
Umumnya kita melakukan promosi pada saat pasar sedang berkembang atau sedang laris. Kue pangsa pasar yang sedang laris/berkembang dapat kita ambil sebagian dengan melakukan promosi ini. Kebalikannya, Pada saat sedang sepi dan pasar menurun, kita ketatkan ikat pinggang dengan memangkas pengeluaran2 termasuk untuk iklan/promosi.
Ternyata pembeli atau masyarakat kita termasuk pelupa. Dengan cepat mereka akan beralih ke produk2 baru apalagi jika harganya dirasakan lebih murah.
Dengan melakukan iklan/promos,i kita mengingatkan mereka untuk tetap berhubungan dan membeli ke toko kita.
Ada beberapa hal lagi yang memperkuat betapa pentingnya melakukan iklan justru di masa sulit:
1. Iklan adalah LOA juga. Ini seperti memesan tempat di benak calon pelanggan anda. Jika anda rutin untuk melakukan promosi, tentu akan ada calon pembeli yang jika "frekwensi"nya( kebutuhannya) pas, akan membeli ke kita.
2. Meningkatkan kompetisi. Sebagaimana diketahui, pesaing2 biasanya menurunkan anggaran iklan pada saat pasar menurun. Dengan tetap beriklan, posisi anda relatif di depan atau menjadi market leader. Bahkan meskipun dalam skala kecil, perbedaan sedikit dari yang anda lakukan dibandingkan pesaing akan memberikan perbedaan besar.
3. Menjaring pembeli baru. Selalu ada pembaca iklan dan calon pembeli baru yang muncul. Dengan tetap beriklan, anda bisa menggiringnya ketempat anda lebih dulu.
4. Menjaga kontinyuitas Cashflow keuangan. Dengan tetap beriklan di masa sulit. Pelanggan anda mungkin belum melakukan transaksi karena kesulitan keuangan. Namun mereka akan terus mengingat anda karena iklan/promosi ini. Jika kondisinya membaik maka toko andalah yang akan dituju.
5. Menjaga kontinyuitas Cashflow mental anda. Ini hal terpenting dalam berbisnis. Dengan tetap beiklan, anda selalu melatih mental anda untuk terus melakukan aktifitas bisnis secara kontinyu. Bisnis akan berkembang jika anda terus bergerak.
Pengalaman saya mengageni workshop E.D.A.N. sejak 2007 dan membuka grosirtanahabang.com sejak 2006, memberikan peluang-peluang baru yang muncul dikarenakan tetap melakukan iklan di masa sulit. Banyak pelanggan baru datang bukan karena membaca iklan secara langsung, mereka mereferensikan ke teman atau koleganya yang dirasa lebih perlu.
Jadi, jaga Cashflow anda dengan tetap beriklan di masa sulit.
Semoga bermanfaat.
Salam,
Hasan
| http://hasanbasri.com | mail: habe.inc@gmail.com | 0811-826362 |
http://grosirtanahabang.com (dibuka Program keagenan GTA)
http://workshopedan.com ( next seminar event with RYL-AMA-DKI, 28 Juni 2008)
Ternyata pembeli atau masyarakat kita termasuk pelupa. Dengan cepat mereka akan beralih ke produk2 baru apalagi jika harganya dirasakan lebih murah.
Dengan melakukan iklan/promos,i kita mengingatkan mereka untuk tetap berhubungan dan membeli ke toko kita.
Ada beberapa hal lagi yang memperkuat betapa pentingnya melakukan iklan justru di masa sulit:
1. Iklan adalah LOA juga. Ini seperti memesan tempat di benak calon pelanggan anda. Jika anda rutin untuk melakukan promosi, tentu akan ada calon pembeli yang jika "frekwensi"nya( kebutuhannya) pas, akan membeli ke kita.
2. Meningkatkan kompetisi. Sebagaimana diketahui, pesaing2 biasanya menurunkan anggaran iklan pada saat pasar menurun. Dengan tetap beriklan, posisi anda relatif di depan atau menjadi market leader. Bahkan meskipun dalam skala kecil, perbedaan sedikit dari yang anda lakukan dibandingkan pesaing akan memberikan perbedaan besar.
3. Menjaring pembeli baru. Selalu ada pembaca iklan dan calon pembeli baru yang muncul. Dengan tetap beriklan, anda bisa menggiringnya ketempat anda lebih dulu.
4. Menjaga kontinyuitas Cashflow keuangan. Dengan tetap beriklan di masa sulit. Pelanggan anda mungkin belum melakukan transaksi karena kesulitan keuangan. Namun mereka akan terus mengingat anda karena iklan/promosi ini. Jika kondisinya membaik maka toko andalah yang akan dituju.
5. Menjaga kontinyuitas Cashflow mental anda. Ini hal terpenting dalam berbisnis. Dengan tetap beiklan, anda selalu melatih mental anda untuk terus melakukan aktifitas bisnis secara kontinyu. Bisnis akan berkembang jika anda terus bergerak.
Pengalaman saya mengageni workshop E.D.A.N. sejak 2007 dan membuka grosirtanahabang.com sejak 2006, memberikan peluang-peluang baru yang muncul dikarenakan tetap melakukan iklan di masa sulit. Banyak pelanggan baru datang bukan karena membaca iklan secara langsung, mereka mereferensikan ke teman atau koleganya yang dirasa lebih perlu.
Jadi, jaga Cashflow anda dengan tetap beriklan di masa sulit.
Semoga bermanfaat.
Salam,
Hasan
| http://hasanbasri.com | mail: habe.inc@gmail.com | 0811-826362 |
http://grosirtanahabang.com (dibuka Program keagenan GTA)
http://workshopedan.com ( next seminar event with RYL-AMA-DKI, 28 Juni 2008)
Jumat, 06 Juni 2008
Dihadapkan pada dua pilihan: Bisnis yang se-Hobi atau ikut Trend
Saat membuka bisnis baru dan juga saat menutupnya karena rugi, seringkali saya dihadapkan pada pilihan bagaimana memilih bidang bisnis yang akan dijalankan. Banyak yang menyarankan untuk mengikuti hobi, sementara saya melihat trend yang sedang naik daun, namun sayangnya saya tidak mempunyai kemampuan dalam bidang tersebut.
Meskipun sesuai bidang yang saya minati, ternyata beberapa bisnis yang saya buka, akhirnya tutup juga seperti: (Bidang Pendidikan/services) Biro terjemahan, pengolahan statistik dan ( Makanan) Cafe dgn menu special Internet = Indomie-Telor-Kornet.
Berlatar belakang project management, akhirnya saya menemukan jalan tengah bagaimana memilih bidang usaha.
Untuk bisnis jangka panjang, saya setuju untuk memilih yang sesuai hobi. Naik-turun bisnis itu, harus tetap dijalankan karena sudah "Calling"nya. Nah untuk bidang usaha yang sedang trend, saya melakukan pendekatan seperti sedang menjalankan "Project". Ditetapkan targetnya dan dalam waktu yang pendek/terbatas untuk setiap project ( bisnis) yang dipilih. Dan, pilih partner terbaik untuk menjalankannya, anda cukup jadi bendahara. Tentu hobi tidak perlu dibangkitkan kalau sekedar menerima uang setoran di tabungan kita..:)
Di Bidang Garmen, bisa melalui pameran/bazar2. Barangnya bisa konsinyasi. Jadi tidak perlu punya toko dan tidak perlu stok. Di bidang jasa apalagi, acara seminar/worshop adalah bisnis jangka pendek yang bisa jadi project dan anda tidak perlu hobi khusus untuk itu. Cukup jadi penerima uang pendaftaran, teknisnya diserahkan kepada orang yang lebih profesional. Usaha terakhir yang baru saya buka : http://tiketbox.blogspot.com adalah salah satu bentuk project ini.
Jadi Bisnis yang Hobi Ok, dan yang sedang Trend AYO juga...:)
Semoga bermanfaat.
Salam,
Hasan
| http://hasanbasri.com | mail: habe.inc@gmail.com | 0811-826362 |
http://grosirtanahabang.com (dibuka Program keagenan GTA)
http://workshopedan.com ( next seminar event with RYL-AMA-DKI, 28 Juni 2008)
Meskipun sesuai bidang yang saya minati, ternyata beberapa bisnis yang saya buka, akhirnya tutup juga seperti: (Bidang Pendidikan/services) Biro terjemahan, pengolahan statistik dan ( Makanan) Cafe dgn menu special Internet = Indomie-Telor-Kornet.
Berlatar belakang project management, akhirnya saya menemukan jalan tengah bagaimana memilih bidang usaha.
Untuk bisnis jangka panjang, saya setuju untuk memilih yang sesuai hobi. Naik-turun bisnis itu, harus tetap dijalankan karena sudah "Calling"nya. Nah untuk bidang usaha yang sedang trend, saya melakukan pendekatan seperti sedang menjalankan "Project". Ditetapkan targetnya dan dalam waktu yang pendek/terbatas untuk setiap project ( bisnis) yang dipilih. Dan, pilih partner terbaik untuk menjalankannya, anda cukup jadi bendahara. Tentu hobi tidak perlu dibangkitkan kalau sekedar menerima uang setoran di tabungan kita..:)
Di Bidang Garmen, bisa melalui pameran/bazar2. Barangnya bisa konsinyasi. Jadi tidak perlu punya toko dan tidak perlu stok. Di bidang jasa apalagi, acara seminar/worshop adalah bisnis jangka pendek yang bisa jadi project dan anda tidak perlu hobi khusus untuk itu. Cukup jadi penerima uang pendaftaran, teknisnya diserahkan kepada orang yang lebih profesional. Usaha terakhir yang baru saya buka : http://tiketbox.blogspot.com adalah salah satu bentuk project ini.
Jadi Bisnis yang Hobi Ok, dan yang sedang Trend AYO juga...:)
Semoga bermanfaat.
Salam,
Hasan
| http://hasanbasri.com | mail: habe.inc@gmail.com | 0811-826362 |
http://grosirtanahabang.com (dibuka Program keagenan GTA)
http://workshopedan.com ( next seminar event with RYL-AMA-DKI, 28 Juni 2008)
Rabu, 04 Juni 2008
Temukan faktanya,jangan berasumsi
Q1: Saya ragu untuk menghubungi calon client potensial. Saya baru menemukan pengajarnya setelah dua hari dari telpon terakhir.
Gimana baiknya ya..?
Q2: Saya sebenarnya sudah menyiapkan domain, hosting bahkan program webstore sudah jadi. Saya ragu untuk memulai,belum sempurna dan
apakah nanti tidak dicemooh pengunjung web tersebut. Jadi bagaimana ya?
Ini adalah sharing dari beberapa rekan yang memulai usaha atau mulai berkembang usahanya. Keduanya mempunyai benang merah yang mirip-mirip, yaitu:Keraguan. Dan ternyata itu adalah hasil hasil dari "asumsi" sendiri. Untuk Q1, bagaimana kalau si Ibu itu, marah kok baru dihubungi setelah dua hari, Bagaimana kalau dia kecewa dan bagaimana-bagaimana lainnya. Untuk Q2, bagaimana kalau pengunjung kecewa, Bagaimana kalau mereka komplain terhadap tampilan web dsb,dsb..
Temukanlah Fakta sebenarnya, jangan berasumsi sendiri. Hampir 90% asumsi ini tidak benar. Faktanya justru banyak yang mendukung usaha kita.
Apalagi jika anda terbuka dan jujur meminta pertolongan, maka bantuan akan mengalir.
Entah benar atau tidak, dalam hal perijinan, kita bisa belajar dari warung padang. Buka dulu,mulai dulu, ijin akan otomatis datang sendiri. Maksudnya petugasnya..
Ya, saat itulah ijinnya diurus.
Secara ekstrem untuk kasus Q1, saya malah menyarankan untuk meng"IYA"kan setiap permintaan klien. Hal ini memacu kita untuk mati-matian mencari
resourcenya, ada LOA di dalamnya. Jika mentok, masih tetap bisa tanya ke milis.
Stop berasumsi, lakukan test & measure = temukan faktanya.
Semoga bermanfaat.
Salam,
Hasan
| http://hasanbasri.com | mail: habe.inc@gmail.com | 0811-826362 |
http://grosirtanahabang.com (dibuka Program keagenan GTA)
http://workshopedan.com ( next seminar event with RYL-AMA-DKI, 28 Juni 2008)
Gimana baiknya ya..?
Q2: Saya sebenarnya sudah menyiapkan domain, hosting bahkan program webstore sudah jadi. Saya ragu untuk memulai,belum sempurna dan
apakah nanti tidak dicemooh pengunjung web tersebut. Jadi bagaimana ya?
Ini adalah sharing dari beberapa rekan yang memulai usaha atau mulai berkembang usahanya. Keduanya mempunyai benang merah yang mirip-mirip, yaitu:Keraguan. Dan ternyata itu adalah hasil hasil dari "asumsi" sendiri. Untuk Q1, bagaimana kalau si Ibu itu, marah kok baru dihubungi setelah dua hari, Bagaimana kalau dia kecewa dan bagaimana-bagaimana lainnya. Untuk Q2, bagaimana kalau pengunjung kecewa, Bagaimana kalau mereka komplain terhadap tampilan web dsb,dsb..
Temukanlah Fakta sebenarnya, jangan berasumsi sendiri. Hampir 90% asumsi ini tidak benar. Faktanya justru banyak yang mendukung usaha kita.
Apalagi jika anda terbuka dan jujur meminta pertolongan, maka bantuan akan mengalir.
Entah benar atau tidak, dalam hal perijinan, kita bisa belajar dari warung padang. Buka dulu,mulai dulu, ijin akan otomatis datang sendiri. Maksudnya petugasnya..
Ya, saat itulah ijinnya diurus.
Secara ekstrem untuk kasus Q1, saya malah menyarankan untuk meng"IYA"kan setiap permintaan klien. Hal ini memacu kita untuk mati-matian mencari
resourcenya, ada LOA di dalamnya. Jika mentok, masih tetap bisa tanya ke milis.
Stop berasumsi, lakukan test & measure = temukan faktanya.
Semoga bermanfaat.
Salam,
Hasan
| http://hasanbasri.com | mail: habe.inc@gmail.com | 0811-826362 |
http://grosirtanahabang.com (dibuka Program keagenan GTA)
http://workshopedan.com ( next seminar event with RYL-AMA-DKI, 28 Juni 2008)
Rencana tinggal wacana jika...Tidak Dilaksanakan
Jika tujuan telah ditetapkan, analisa telah dilakukan dan bahkan benchmarking telah dicoba, namun jika tidak dimulai dan dilaksanakan, itu hanyalah sekedar wacana...
Untuk hal-hal yang akan terjadi di luar sana, ternyata menimbulkan sedikit kegelisahan dan ketakutan dalam diri untuk segera memulai usaha. Bagaimana kalau begini, bagaimana kalau gagal, bagaimana kalau rugi dsb...dsb..
Kenapa tidak mencoba prinsip 50:50. Jika anda coba maka kemungkinan berhasil dan gagal adalah 50%:50%. Jika tidak dicoba maka sudah pasti 100%....Gagal. Dengan semakin seringnya mencoba prosentase 50% berhasil tentu akan bertambah.
Just Do It! semboyan-nya sepatu merek Nike ini pas sekali. Kenapa tidak dicoba dulu, daripada berkutat dalam kegelisahan dan ketakutan sendiri terhadap apa yang terjadi saat buka nanti.
Ternyata jika sudah dimulai dan dibuka tokonya, tidak ada apa2 tuh...tidak ada yang terjadi seperti gambaran ketakutan-ketakutan kita.
Saya senang melatih diri untuk selalu memposisikan diri dalam situasi ketidakpastian dengan mencoba hal2 yang baru. Awalnya sangat tidak nyaman, tidak Pede, namun ternyata ini memacu andrenalin, dan lama2 enak juga.
Jadi...kalau menarik, kenapa tidak dicoba dulu...
Semoga bermanfaat.
Salam,
Hasan
| http://hasanbasri.com | mail: habe.inc@gmail.com | 0811-826362 |
http://grosirtanahabang.com (dibuka Program keagenan GTA)
http://workshopedan.com ( next seminar event with RYL-AMA-DKI, 28 Juni 2008)
Untuk hal-hal yang akan terjadi di luar sana, ternyata menimbulkan sedikit kegelisahan dan ketakutan dalam diri untuk segera memulai usaha. Bagaimana kalau begini, bagaimana kalau gagal, bagaimana kalau rugi dsb...dsb..
Kenapa tidak mencoba prinsip 50:50. Jika anda coba maka kemungkinan berhasil dan gagal adalah 50%:50%. Jika tidak dicoba maka sudah pasti 100%....Gagal. Dengan semakin seringnya mencoba prosentase 50% berhasil tentu akan bertambah.
Just Do It! semboyan-nya sepatu merek Nike ini pas sekali. Kenapa tidak dicoba dulu, daripada berkutat dalam kegelisahan dan ketakutan sendiri terhadap apa yang terjadi saat buka nanti.
Ternyata jika sudah dimulai dan dibuka tokonya, tidak ada apa2 tuh...tidak ada yang terjadi seperti gambaran ketakutan-ketakutan kita.
Saya senang melatih diri untuk selalu memposisikan diri dalam situasi ketidakpastian dengan mencoba hal2 yang baru. Awalnya sangat tidak nyaman, tidak Pede, namun ternyata ini memacu andrenalin, dan lama2 enak juga.
Jadi...kalau menarik, kenapa tidak dicoba dulu...
Semoga bermanfaat.
Salam,
Hasan
| http://hasanbasri.com | mail: habe.inc@gmail.com | 0811-826362 |
http://grosirtanahabang.com (dibuka Program keagenan GTA)
http://workshopedan.com ( next seminar event with RYL-AMA-DKI, 28 Juni 2008)
Selasa, 03 Juni 2008
Bekerjasamalah dengan bos/supplier yang paling sulit
Tidak selamanya kemapuan IQ bisa membantu kita lebih sukses. Dalam taraf belajar dan berkembang, tuntutan mental justru lebih berperan.
Persistensi adalah jawabannya.
Umumnya bos/supplier terbaik biasanya adalah orang yang sulit. Keras kepala dan mempunyai tuntutan tinggi terhadap downline-nya.
Ini peluang atau hambatan?
Dalam kerangka IQ,hal ini pasti tidak masuk. Dalam kalkulasi logis kita mending kita cari orang lain yang lebih enak.
Namun coba lihat sisi lainnya:
Jika mau belajar cobalah belajar dari yang terbaik. Orang terbaik biasanya adalah orang yang sulit. Jika anda bisa meredam ego anda dan
dapat bekerja sama dan belajar darinya maka anda bisa berkesempatan menjadi yang terbaik pula.
Dan saya bocorkan sedikit rahasia: Ternyata bagi si Bos, juga kesulitan mencari bawahan/downline yang mau menerima gayanya.
Artinya kompetisi untuk menjadi yang terbaik lebih sedikit..nah lho...
Jadi kejarlah orang yang sulit...
Semoga bermanfaat.
Salam,
Hasan
| http://hasanbasri.com | mail: habe.inc@gmail.com | 0811-826362 |
http://grosirtanahabang.com (dibuka Program keagenan GTA)
http://workshopedan.com ( next seminar event with RYL-AMA-DKI, 28 Juni 2008)
Persistensi adalah jawabannya.
Umumnya bos/supplier terbaik biasanya adalah orang yang sulit. Keras kepala dan mempunyai tuntutan tinggi terhadap downline-nya.
Ini peluang atau hambatan?
Dalam kerangka IQ,hal ini pasti tidak masuk. Dalam kalkulasi logis kita mending kita cari orang lain yang lebih enak.
Namun coba lihat sisi lainnya:
Jika mau belajar cobalah belajar dari yang terbaik. Orang terbaik biasanya adalah orang yang sulit. Jika anda bisa meredam ego anda dan
dapat bekerja sama dan belajar darinya maka anda bisa berkesempatan menjadi yang terbaik pula.
Dan saya bocorkan sedikit rahasia: Ternyata bagi si Bos, juga kesulitan mencari bawahan/downline yang mau menerima gayanya.
Artinya kompetisi untuk menjadi yang terbaik lebih sedikit..nah lho...
Jadi kejarlah orang yang sulit...
Semoga bermanfaat.
Salam,
Hasan
| http://hasanbasri.com | mail: habe.inc@gmail.com | 0811-826362 |
http://grosirtanahabang.com (dibuka Program keagenan GTA)
http://workshopedan.com ( next seminar event with RYL-AMA-DKI, 28 Juni 2008)
Teman se kantor adalah sahabat dan...super sales (aset) anda
Saya tidak sedang memperdebatkan status TDB atau Ampibi..:)
juga tidak menyinggung ranah profesionalitas pegawai, mohon dimaafkan ya...
Memulai bisnis bisa darimana saja dan dalam status apa saja.
Barangkali masih ingat semboyan: Think Big, Start Small dan yang penting Act Now..
Jika anda masih jadi karyawan, justru itu adalah "aset" anda
Ibaratnya anda memancing di kolam ikan, menembak di kebun binatang.
Sejak krismon dan sekarang kenaikan harga BBM, banyak karyawan yang nyambi usaha untuk menambah pendapatan.
Kenapa anda tidak membantunya?
Coba perhatikan koperasi ditempat anda, umumnya perputarannya cukup cepat terutama di makanan kecil.
Coba masukkan barang-barang yang belum tersedia atau lebih bagus. Lupakan dulu gengsi untuk menenteng-nenteng barang ke kantor.
Apalagi jika anda sekarang sudah punya toko. Teman sekantor bisa menjadi "sales" anda.
Mereka pasti lebih memilih belanja di tempat anda karena lebih dekat dan sudah kenal.
Produk-produk GTA saya sangat mudah diterima dan dijual oleh mereka.
Keterbatasan waktu dan update informasi terkadang menjadi kendala mereka dalam memulai berbisnis.
Untuk itulah anda bisa membantunya.
Semoga bermanfaat dan mohon maaf jika tidak berkenan.
Salam,
Hasan
| http://hasanbasri.com | mail: habe.inc@gmail.com | 0811-826362 |
http://grosirtanahabang.com (dibuka Program keagenan GTA)
http://workshopedan.com ( next seminar event with RYL-AMA-DKI, 28 Juni 2008)
juga tidak menyinggung ranah profesionalitas pegawai, mohon dimaafkan ya...
Memulai bisnis bisa darimana saja dan dalam status apa saja.
Barangkali masih ingat semboyan: Think Big, Start Small dan yang penting Act Now..
Jika anda masih jadi karyawan, justru itu adalah "aset" anda
Ibaratnya anda memancing di kolam ikan, menembak di kebun binatang.
Sejak krismon dan sekarang kenaikan harga BBM, banyak karyawan yang nyambi usaha untuk menambah pendapatan.
Kenapa anda tidak membantunya?
Coba perhatikan koperasi ditempat anda, umumnya perputarannya cukup cepat terutama di makanan kecil.
Coba masukkan barang-barang yang belum tersedia atau lebih bagus. Lupakan dulu gengsi untuk menenteng-nenteng barang ke kantor.
Apalagi jika anda sekarang sudah punya toko. Teman sekantor bisa menjadi "sales" anda.
Mereka pasti lebih memilih belanja di tempat anda karena lebih dekat dan sudah kenal.
Produk-produk GTA saya sangat mudah diterima dan dijual oleh mereka.
Keterbatasan waktu dan update informasi terkadang menjadi kendala mereka dalam memulai berbisnis.
Untuk itulah anda bisa membantunya.
Semoga bermanfaat dan mohon maaf jika tidak berkenan.
Salam,
Hasan
| http://hasanbasri.com | mail: habe.inc@gmail.com | 0811-826362 |
http://grosirtanahabang.com (dibuka Program keagenan GTA)
http://workshopedan.com ( next seminar event with RYL-AMA-DKI, 28 Juni 2008)
Berpikirlah seperti Bandar..
Maksud saya bukan Bandar yang itu ya.Ini hanyalah permainan statistik saja.
Coba anda main ke Tanah Abang, disana ada toko spesialis kaos dengan merek sendiri yang sehari bisa mngirimkan 200 lusin atau bahkan jaringan toko-nya Pak Haji yang sudah menggurita. Namun ternyata lebih banyak lagi toko2 yang biasa-biasa saja bahkan merugi.
Dengan sedemikian banyaknya toko-toko baik yang laris ataupun yang merugi, siapa yang paling kaya?
Bukan pelakunya malah..
Ternyata adalah Bandarnya, dalam hal ini developernya. Mau jualan rugi atau untung dari kios2 yang ada, developer selalu untung karena tempatnya sudah dibeli atau disewa.
Cerita yang sama adalah pembukaan tambang tradisional baru oleh pekerja di amerika.
Ternyata yang menjadi kaya, bukanlah yang menemukan emas atau logam mulia lainnya, tapi..
adalah supplier peralatan pertambangan: sekop,sepatu, celana levis, ember dsb..
Artikel saya yang membahas "bermain di level grosir" adalah dalam kerangka menjadi bandar ini.
Pedagang eceran untung atau rugi, mereka selalu membeli ke pedagang grosir.
Jika anda pernah ke atrium senen, dibelakang mall ada deretan ruko2. Tepat di pojokan ada deretan pedagang kaki 5.
Ternyata pemilik tempat bertindak sebagai bandar. Dia menyewakan lapak2 kecil kepada pedagang kaki 5 dengan sistem bagi hasil, 20% dari omset.
Jadi cobalah menjadi "Bandar".
Semoga bermanfaat.
Salam,
Hasan
Coba anda main ke Tanah Abang, disana ada toko spesialis kaos dengan merek sendiri yang sehari bisa mngirimkan 200 lusin atau bahkan jaringan toko-nya Pak Haji yang sudah menggurita. Namun ternyata lebih banyak lagi toko2 yang biasa-biasa saja bahkan merugi.
Dengan sedemikian banyaknya toko-toko baik yang laris ataupun yang merugi, siapa yang paling kaya?
Bukan pelakunya malah..
Ternyata adalah Bandarnya, dalam hal ini developernya. Mau jualan rugi atau untung dari kios2 yang ada, developer selalu untung karena tempatnya sudah dibeli atau disewa.
Cerita yang sama adalah pembukaan tambang tradisional baru oleh pekerja di amerika.
Ternyata yang menjadi kaya, bukanlah yang menemukan emas atau logam mulia lainnya, tapi..
adalah supplier peralatan pertambangan: sekop,sepatu, celana levis, ember dsb..
Artikel saya yang membahas "bermain di level grosir" adalah dalam kerangka menjadi bandar ini.
Pedagang eceran untung atau rugi, mereka selalu membeli ke pedagang grosir.
Jika anda pernah ke atrium senen, dibelakang mall ada deretan ruko2. Tepat di pojokan ada deretan pedagang kaki 5.
Ternyata pemilik tempat bertindak sebagai bandar. Dia menyewakan lapak2 kecil kepada pedagang kaki 5 dengan sistem bagi hasil, 20% dari omset.
Jadi cobalah menjadi "Bandar".
Semoga bermanfaat.
Salam,
Hasan
Senin, 02 Juni 2008
Berbisnis dengan modal NOL..ternyata bisa
Ternyata bisa juga berbisnis dengan modal NOL..
Dulu kita mengenalnya sebagai makelar (perantara), namun dalam perkembangannya justru mediator ini posisi tawarnya justru melebihi pemilik barang dan pemilik modal.
Contoh yang besar ya seperti Hypermarket, di luar bahasan gedung, pembelian dilakukan secara tempo sementara penjualan dengan tunai. Dari sisi cahsflow dan margin tentu jadi berlipat-lipat.
Ups..tapi itu terlalu tinggi...
Dalam level pedagang pasar, kita mengenal makelar jual beli motor/mobil dsb..
Namun yang mereka lakukan cenderung pasif, dengan menunggu datangnya pembeli dan sangat tergantung pada pemilik barang.
Dengan adanya perubahan perilaku pelanggan dan semakin efisiennya pasar, posisi "makelar" yang mengetahui kebutuhan/perilaku penjual dan pembeli menjadi daya tawar tersendiri.
Jika anda mulai berbisnis sementara modal masih minim, boleh dicoba tips-tips berbisnis dengan modal NOL ini:
1. Pilih partner/supplier yang sudah mapan. Produknya sudah harus dikenal publik sehingga tidak perlu lagi melakukan edukasi. Tentu dengan stok yang selalu tersedia.
Lho, kalau produknya sudah dikenal dimana-mana tentu setiap orang gampang menjualnya? betul memang. Tapi selalu ada pembeli untuk setiap penjual baru. Teman anda mungkin akan lebih memilih untuk membeli ke anda jika produknya sama dgn yang biasa dia beli. Masih banyak lagi jalur distribusi....
2. Jangan menimbun barang (stok). Umumnya pemula bisnis adalah menimbun barang agar tampak benar2 berbisnis. Cukup memakai katalog atau melalui webstore online anda bisa langsung jualan. Dengan demikian resiko lebih kecil dan anda bisa fokus ke transaksinya tanpa harus memikirkan gudang atau persediaan.
3. Turunkan sedikit standard anda dan ikuti trend pasar. Memang bagus jika punya produk sendiri. Namun diperlukan waktu yang lama untuk diterima pasar. Ya, lebih baik ikut pasar dan sediakan apa yang menjadi trend saat ini. Sebisa mungkin pilih produk yang tidak mengenal musim agar perputaran cashflow terjaga.
4. Jangan malu untuk minta tolong. Ask to the audience. Minta tolong ke kerabat, teman bahkan teman-teman anda,bahkan anda sekarang bisa minta tolong ke milis. Tanyalah segala hal yang menjadi kendala anda. Anda bisa minta dilink-kan situs anda secara gratis.
5. Terakhir dan terpenting. Jangan memberi utang. Didiklah agen/pembeli anda untuk membayar cash. Meskipun berat di awal karena tidak semua konsumen menerima. Namun secara jangka panjang CASHFLOW anda akan aman untuk menjaga kelangsungan bisnis anda.
Semoga bermanfaat.
Salam,
Hasan Basri
| http://hasanbasri.com | mail: habe.inc@gmail.com | 0811-826362 |
Dulu kita mengenalnya sebagai makelar (perantara), namun dalam perkembangannya justru mediator ini posisi tawarnya justru melebihi pemilik barang dan pemilik modal.
Contoh yang besar ya seperti Hypermarket, di luar bahasan gedung, pembelian dilakukan secara tempo sementara penjualan dengan tunai. Dari sisi cahsflow dan margin tentu jadi berlipat-lipat.
Ups..tapi itu terlalu tinggi...
Dalam level pedagang pasar, kita mengenal makelar jual beli motor/mobil dsb..
Namun yang mereka lakukan cenderung pasif, dengan menunggu datangnya pembeli dan sangat tergantung pada pemilik barang.
Dengan adanya perubahan perilaku pelanggan dan semakin efisiennya pasar, posisi "makelar" yang mengetahui kebutuhan/perilaku penjual dan pembeli menjadi daya tawar tersendiri.
Jika anda mulai berbisnis sementara modal masih minim, boleh dicoba tips-tips berbisnis dengan modal NOL ini:
1. Pilih partner/supplier yang sudah mapan. Produknya sudah harus dikenal publik sehingga tidak perlu lagi melakukan edukasi. Tentu dengan stok yang selalu tersedia.
Lho, kalau produknya sudah dikenal dimana-mana tentu setiap orang gampang menjualnya? betul memang. Tapi selalu ada pembeli untuk setiap penjual baru. Teman anda mungkin akan lebih memilih untuk membeli ke anda jika produknya sama dgn yang biasa dia beli. Masih banyak lagi jalur distribusi....
2. Jangan menimbun barang (stok). Umumnya pemula bisnis adalah menimbun barang agar tampak benar2 berbisnis. Cukup memakai katalog atau melalui webstore online anda bisa langsung jualan. Dengan demikian resiko lebih kecil dan anda bisa fokus ke transaksinya tanpa harus memikirkan gudang atau persediaan.
3. Turunkan sedikit standard anda dan ikuti trend pasar. Memang bagus jika punya produk sendiri. Namun diperlukan waktu yang lama untuk diterima pasar. Ya, lebih baik ikut pasar dan sediakan apa yang menjadi trend saat ini. Sebisa mungkin pilih produk yang tidak mengenal musim agar perputaran cashflow terjaga.
4. Jangan malu untuk minta tolong. Ask to the audience. Minta tolong ke kerabat, teman bahkan teman-teman anda,bahkan anda sekarang bisa minta tolong ke milis. Tanyalah segala hal yang menjadi kendala anda. Anda bisa minta dilink-kan situs anda secara gratis.
5. Terakhir dan terpenting. Jangan memberi utang. Didiklah agen/pembeli anda untuk membayar cash. Meskipun berat di awal karena tidak semua konsumen menerima. Namun secara jangka panjang CASHFLOW anda akan aman untuk menjaga kelangsungan bisnis anda.
Semoga bermanfaat.
Salam,
Hasan Basri
| http://hasanbasri.com | mail: habe.inc@gmail.com | 0811-826362 |
http://grosirtanahabang.com (dibuka Program keagenan GTA)
http://workshopedan.com ( next seminar event with RYL-AMA-DKI, 28 Juni 2008)
Alhamdulillah aplikasi tiket box saya disetujui
Setelah menunggu lama proses untuk menjadi EO profesional sedikit menemukan titik terang. Hari ini aplikasi untuk menjadi tiket box bagi seminar-seminar yang diselenggarakan AMA DKI disetujui. Berikut link website ticket box saya: http://tiketbox.blogspot.com.
Jika anda berminat menjadi partner untuk memasarkan seminar-seminar dengan pembicara nasional anda bisa bergabung, Free dan modal NOL. Silahkan hubungi via email: habe.inc@gmail.com atau Hp 0811-826362.
Minggu, 01 Juni 2008
Bermain di level Grosir lebih menarik lho...
Sebagai pemula, kebanyakan dari kita pasti memilih untuk bermain di level eceran. Dengan alasan modal kecil dan resiko juga relatif kecil dan hasilnya.....kecil juga..:)
Namun secara statistik ternyata yang eceran ini lebih banyak yang gagal dibandingkan yang level grosir karena alasan seperti : pemula, takut resiko, bisnis sambilan,coba-coba. Sehingga jika rugi pun gak papa, toh masih bisis sambilan...
Secara mental bermain di level grosir berbeda 180 derajat dibandingkan di level eceran. Jika niat sudah kuat dan bisnis dengan segala stoknya sudah dimulai. Maka segala daya upaya dilakukan agar tetap survive demi perputaran cashflow dan menghindari kerugian.
Ternyata ada banyak keuntungan lain dengan bermain di level grosir lho:
1. Margin. kelihatannya kecil ya antara 5-10% persen bahkan untuk voucher maksimal hanya 1%. Namun jangan salah. Ingat efek tornado yang pernah disampaikan Pak Rosihan. Jika margin kecil, kejar perputarannya. Nah perputaran di level grosir sangatlah dahsyat, minimal orang akan beli 1 lusin untuk belanja = 12 x dari pembelian eceran. Sehingga jika diakumulasikan margin secara total akan jauh lebih besar dari sekedar 5% per transaksi (dibandingkan dengan modal awal).
2. Pelanggan. Di tahap awal memang agak berat seperti umumnya bisnis pemula. Namun dengan berjalannya waktu dan semakin dikenalnya harga dan kualitas kita, pelanggan (penjual) akan mendatangi kita. Bahkan di level tertentu, pedagang grosir sampai harus menolak agen baru untuk membatasi wilayah distribusi, Nah lho...
3. Level bisnis kita akan naik seiring dengan kapasitas bisnis. Bermain di level grosir lebih mendekatkan diri kepada pemilik atau pabrik secara langsung. Hal ini akan menambah pengetahuan dan peluang baru yang tidak didapatkan di level eceran. Dengan semakin dekatnya kita bergaul dengan pemilik pabrik yang notabene orang yang beberapa level di atas kita, tentu pengetahuan kita juga bertambah.
4. Persaingan. ternyata ini yang menarik, persaingannya relatif sedikit. Coba anda ke pasar, hampir semuanya bermain di eceran. Kalau anda masuk,butuh waktu dan stamina yang kuat untuk bisa bersaing dengan yang sudah ada. Kenapa tidak bermain di grosir, anda bisa jadi pemasok mereka. Ikan sudah menunggu..
5. "Bankable". Kalau anda pernah ikut seminarnya Pak James, pakar properti. Otomatis rekening anda akan bagus di mata Bank. Perputaran uang yang anda masukkan di Bank dengan bermain di level grosir cukup untuk melakukan financial engineering.
Cuma...
Modal untuk bermain ini kan besar dan resikonya juga besar. Jadi harus bagaimana?
Ternyata anda bisa bermain di tengahnya. Semi grosir. Jadilah "makelar" bagi pedagang grosir dengan mengambil margin sedikit. Dan anda sudah mulai ber-grosir. Atau menjual melalui katalog2 yang sudah banyak ditawarkan.
Jadi kenapa tidak bermain di level grosir...
Semoga bermanfaat.
Salam,
Hasan Basri
| http://hasanbasri.com | mail: habe.inc@gmail.com | 0811-826362 |
Namun secara statistik ternyata yang eceran ini lebih banyak yang gagal dibandingkan yang level grosir karena alasan seperti : pemula, takut resiko, bisnis sambilan,coba-coba. Sehingga jika rugi pun gak papa, toh masih bisis sambilan...
Secara mental bermain di level grosir berbeda 180 derajat dibandingkan di level eceran. Jika niat sudah kuat dan bisnis dengan segala stoknya sudah dimulai. Maka segala daya upaya dilakukan agar tetap survive demi perputaran cashflow dan menghindari kerugian.
Ternyata ada banyak keuntungan lain dengan bermain di level grosir lho:
1. Margin. kelihatannya kecil ya antara 5-10% persen bahkan untuk voucher maksimal hanya 1%. Namun jangan salah. Ingat efek tornado yang pernah disampaikan Pak Rosihan. Jika margin kecil, kejar perputarannya. Nah perputaran di level grosir sangatlah dahsyat, minimal orang akan beli 1 lusin untuk belanja = 12 x dari pembelian eceran. Sehingga jika diakumulasikan margin secara total akan jauh lebih besar dari sekedar 5% per transaksi (dibandingkan dengan modal awal).
2. Pelanggan. Di tahap awal memang agak berat seperti umumnya bisnis pemula. Namun dengan berjalannya waktu dan semakin dikenalnya harga dan kualitas kita, pelanggan (penjual) akan mendatangi kita. Bahkan di level tertentu, pedagang grosir sampai harus menolak agen baru untuk membatasi wilayah distribusi, Nah lho...
3. Level bisnis kita akan naik seiring dengan kapasitas bisnis. Bermain di level grosir lebih mendekatkan diri kepada pemilik atau pabrik secara langsung. Hal ini akan menambah pengetahuan dan peluang baru yang tidak didapatkan di level eceran. Dengan semakin dekatnya kita bergaul dengan pemilik pabrik yang notabene orang yang beberapa level di atas kita, tentu pengetahuan kita juga bertambah.
4. Persaingan. ternyata ini yang menarik, persaingannya relatif sedikit. Coba anda ke pasar, hampir semuanya bermain di eceran. Kalau anda masuk,butuh waktu dan stamina yang kuat untuk bisa bersaing dengan yang sudah ada. Kenapa tidak bermain di grosir, anda bisa jadi pemasok mereka. Ikan sudah menunggu..
5. "Bankable". Kalau anda pernah ikut seminarnya Pak James, pakar properti. Otomatis rekening anda akan bagus di mata Bank. Perputaran uang yang anda masukkan di Bank dengan bermain di level grosir cukup untuk melakukan financial engineering.
Cuma...
Modal untuk bermain ini kan besar dan resikonya juga besar. Jadi harus bagaimana?
Ternyata anda bisa bermain di tengahnya. Semi grosir. Jadilah "makelar" bagi pedagang grosir dengan mengambil margin sedikit. Dan anda sudah mulai ber-grosir. Atau menjual melalui katalog2 yang sudah banyak ditawarkan.
Jadi kenapa tidak bermain di level grosir...
Semoga bermanfaat.
Salam,
Hasan Basri
| http://hasanbasri.com | mail: habe.inc@gmail.com | 0811-826362 |
http://grosirtanahabang.com (dibuka Program keagenan GTA)
http://workshopedan.com ( next seminar event with RYL-AMA-DKI, 28 Juni 2008)
Sabtu, 31 Mei 2008
Fokus pada bisnisnya bukan "tools"-nya
Jika hal dibawah ini terjadi pada anda saat memulai usaha, saya juga mengalaminya:
Saat memulai usaha, yang terpikirkan dan membuat saya sibuk adalah: Toko, etalase dan segala dekorasinya, telpon, akses internet kalau perlu, sistem pembukuan dan mencari pegawai yang se"perfect" mungkin yang memenuhi kriteria saya.
Namun yang terjadi tidak seperti dugaan dan rancangan saya. Jangankan bicara margin, omsetpun kecil sekali. Saya tidak mendapatkan CASHFLOW dari rancangan PRASARANA bisnis yang saya set-up. Nah lo...
Seperti yang pernah diulas Pak Fauzi mengenai Simpleology, rupanya jalan yang saya ambil adalah berputar-putar. Alih-alih langsung ke bisnis-nya, saya malah sibuk dengan segala hal tentang "tools" dan prasarana.
Seperti saat dulu membuka webstore dengan tool-tool dan tampilan sesempurna mungkin. Saya pikir tugas sudah selesai dan berharap abrakadabra, hujan pembeli akan datang sendiri. Dan ternyata tidak.....
Sejak saat itu pendekatannya saya balik. Fokus ke bisnisnya dulu, sarana menyusul.
Membuka webstore sudah benar, namun itu masih pasive action = menunggu pembeli datang dan perlu waktu lama sampai pembeli benar2 melakukan transaksi.
Pembeli (=rejeki) perlu dijemput hingga transaksi terjadi. Alih2 menunggu pembeli, saya lakukan aksi jemput bola dengan memperlihatkan paket sample, membuatkan brosur, melakukan penawaran melalui email dan aksi2 jemput bola lainnya.
Dan Alhamdulillah, aksi2 ini mempercepat terjadinya transaksi.
Fokus ke bisnisnya dan bukan yang lain2.
Semoga bermanfaat.
Salam,
Hasan Basri
| http://hasanbasri.com | mail: habe.inc@gmail.com | 0811-826362 |
Saat memulai usaha, yang terpikirkan dan membuat saya sibuk adalah: Toko, etalase dan segala dekorasinya, telpon, akses internet kalau perlu, sistem pembukuan dan mencari pegawai yang se"perfect" mungkin yang memenuhi kriteria saya.
Namun yang terjadi tidak seperti dugaan dan rancangan saya. Jangankan bicara margin, omsetpun kecil sekali. Saya tidak mendapatkan CASHFLOW dari rancangan PRASARANA bisnis yang saya set-up. Nah lo...
Seperti yang pernah diulas Pak Fauzi mengenai Simpleology, rupanya jalan yang saya ambil adalah berputar-putar. Alih-alih langsung ke bisnis-nya, saya malah sibuk dengan segala hal tentang "tools" dan prasarana.
Seperti saat dulu membuka webstore dengan tool-tool dan tampilan sesempurna mungkin. Saya pikir tugas sudah selesai dan berharap abrakadabra, hujan pembeli akan datang sendiri. Dan ternyata tidak.....
Sejak saat itu pendekatannya saya balik. Fokus ke bisnisnya dulu, sarana menyusul.
Membuka webstore sudah benar, namun itu masih pasive action = menunggu pembeli datang dan perlu waktu lama sampai pembeli benar2 melakukan transaksi.
Pembeli (=rejeki) perlu dijemput hingga transaksi terjadi. Alih2 menunggu pembeli, saya lakukan aksi jemput bola dengan memperlihatkan paket sample, membuatkan brosur, melakukan penawaran melalui email dan aksi2 jemput bola lainnya.
Dan Alhamdulillah, aksi2 ini mempercepat terjadinya transaksi.
Fokus ke bisnisnya dan bukan yang lain2.
Semoga bermanfaat.
Salam,
Hasan Basri
| http://hasanbasri.com | mail: habe.inc@gmail.com | 0811-826362 |
http://grosirtanahabang.com (dibuka Program keagenan GTA)
http://workshopedan.com ( next seminar event with RYL-AMA-DKI, 28 Juni 2008)
Jumat, 30 Mei 2008
Tips mencari peluang bisnis yang 99% dijamin sukses
Dari pengalaman jatuh-bangun memulai dan berbisnis. Ada benang merah yang saya baru sadari setelah mencoba berbagai usaha. Hal ini-pun sedikit saya temukan setelah melakukan try & error, bukan karena analisa secara sistematis, yang kebetulan tidak menjadi concern saya.
Pemula yang memulai usaha biasanya terpaku atau takjub terhadap model yang sudah sukses. Apa yang dilakukan adalah mencoba berbisnis dengan bidang yang sama dengan modelnya dan disiapkan dan dilakukan "sendiri".
Secara statistik banyak usaha baru yang tutup pada 5- 6 bulan pertama karena kehabisan cashflow. Demikian juga usaha dengan cara mencontoh secara harafiah tadi.
Barangkali bisa dicoba tips2 yang saya alami dan lakukan sbb:
# Pilih bisnis yang sudah teruji dan cari model nomor satu.
Tujuannya untuk meyakinkan bahwa bisnisnya sudah terbukti berjalan ( memiliki cashflow). Karena seringnya saya ke Cempaka Mas, saya sering melihat SPG kantin yang membawa kotak berisi paket indomie dengan telor digoreng bukan direbus seperti umumnya. Harganya sangat terjangkau Rp 4.000,-/porsi. Nah produk indomie sudah familiar dikenal orang (ada cashflow), harganya terjangkau terutama untuk karyawan di konter2 tsb, dan waktunya juga bisa kapan saja: pagi,siang dan malam. Saya perhatikan ada satu kantin yang spesialis menu utama-nya menjual paket indomie ini, dan karyawannya ada 12-an orang, DASHYAT!! jadi dia nomor satu untuk pangsa pasar ini.
#Terus bagaimana caranya kita masuk ke bisnis ini?
Ada 3 pilihan: Menjadi yang Terbesar, menjadi yang Termurah atau menjadi yang Berbeda. Dua pilihan awal relatif beresiko untuk pemula. Lebih baik pilihan ketiga. Jika pasarnya besar, tidak perlu menjadi nomor 1, cukup menjadi nomor 10 atau syukur2 nomor 2. Caranya?Bisa ditambahkan sedikit irisan ayam, tambahkan bawang goreng, tambahkan tissue dsb,dsb. Sebagai pemula untuk dapat diterima pasar, harus sedikit invest dengan cara memberi paket tester. Bikin kotak2 indomie kecil dan bagikan secara gratis ke toko2 tersebut, dengan demikian pasar bisa langsung direbut dalam waktu yang pendek.
Semoga bermanfaat.
Hasan Basri
| http://hasanbasri.com | mail: habe.inc@gmail.com | 0811-826362 |
Pemula yang memulai usaha biasanya terpaku atau takjub terhadap model yang sudah sukses. Apa yang dilakukan adalah mencoba berbisnis dengan bidang yang sama dengan modelnya dan disiapkan dan dilakukan "sendiri".
Secara statistik banyak usaha baru yang tutup pada 5- 6 bulan pertama karena kehabisan cashflow. Demikian juga usaha dengan cara mencontoh secara harafiah tadi.
Barangkali bisa dicoba tips2 yang saya alami dan lakukan sbb:
# Pilih bisnis yang sudah teruji dan cari model nomor satu.
Tujuannya untuk meyakinkan bahwa bisnisnya sudah terbukti berjalan ( memiliki cashflow). Karena seringnya saya ke Cempaka Mas, saya sering melihat SPG kantin yang membawa kotak berisi paket indomie dengan telor digoreng bukan direbus seperti umumnya. Harganya sangat terjangkau Rp 4.000,-/porsi. Nah produk indomie sudah familiar dikenal orang (ada cashflow), harganya terjangkau terutama untuk karyawan di konter2 tsb, dan waktunya juga bisa kapan saja: pagi,siang dan malam. Saya perhatikan ada satu kantin yang spesialis menu utama-nya menjual paket indomie ini, dan karyawannya ada 12-an orang, DASHYAT!! jadi dia nomor satu untuk pangsa pasar ini.
#Terus bagaimana caranya kita masuk ke bisnis ini?
Ada 3 pilihan: Menjadi yang Terbesar, menjadi yang Termurah atau menjadi yang Berbeda. Dua pilihan awal relatif beresiko untuk pemula. Lebih baik pilihan ketiga. Jika pasarnya besar, tidak perlu menjadi nomor 1, cukup menjadi nomor 10 atau syukur2 nomor 2. Caranya?Bisa ditambahkan sedikit irisan ayam, tambahkan bawang goreng, tambahkan tissue dsb,dsb. Sebagai pemula untuk dapat diterima pasar, harus sedikit invest dengan cara memberi paket tester. Bikin kotak2 indomie kecil dan bagikan secara gratis ke toko2 tersebut, dengan demikian pasar bisa langsung direbut dalam waktu yang pendek.
Semoga bermanfaat.
Hasan Basri
| http://hasanbasri.com | mail: habe.inc@gmail.com | 0811-826362 |
http://grosirtanahabang.com (dibuka Program keagenan GTA)
http://workshopedan.com ( next seminar event with RYL-AMA-DKI, 28 Juni 2008)
Rabu, 28 Mei 2008
Financial Freedom ala Tukang Becak (pilihan hidup yang menarik)
Aduh, bagaimana ya mengatakannya, saya merasa "kena pukulan TKO" setelah mengetahui hal sebenarnya. Begini ceritanya:
Namanya Mang Ihin, tapi lebih dikenal dengan nama Doyok, karena mukanya mirip dengan pelawak terkenal itu. Sehari-hari adalah tukang becak dan tinggal di kontrakan loteng (lantai 1). Setiap malam nongkrong tepat di depan rumah. Rupanya penampilan sering membuat persepsi kita keliru. Dan ternyata kegiatan menarik becak hanyalah pengisi waktu saja, tidak mencari-cari penumpang, kalau ada ya, tariikk. Lho kok?
Yang Pak De (PD, saya memanggilnya) lakukan sangat sederhana namun dilakukan secara disiplin. Sejak SD kelas 6 sudah melaut ke Makasar sampai mendapat jodoh disana. PD selalu menyisihkan kurang lebih 10% untuk dibelikan barang atau dititipkan mertuanya. Hingga sebelum kembali ke Jakarta bisa membeli kapal penangkap ikan kecil. Operasionalnya PD serahkan ke mertuanya. Pada saat PD menceritakan pengalamannya, kapalnya sudah beranak menjadi dua. Dahsyat juga nih "tukang becak".
Begitu juga saat kembali ke jakarta, PD tidak membeli rumah sampai sekarang untuk keluarganya. Lebih suka mengontrak. Kerjanya pun serabutan. Dari menjadi kuli pelabuhan, bangunan sampai penjaga rumah pejabat polisi. Namun prinsip menyisihkan didepan sebesar 10% ini secara disiplin terus dilakukan.
Setelah cukup terkumpul, dibelilah tanah sawah di daerah babelan bekasi yang ada buah2-an terutama Rambutan dan mangga dengan pertimbangan lebih tahan terhadap cuaca.
Cara merawat tanah + pohonnya pun cukup sederhana dan smart juga. PD membangun gubuk sederhana+ listrik untuk ditinggali penjaga. Keuntungan hasil panen buah2-an dibagi 2 antara penjaga dan PD, dengan demikian tidak ada pengeluaran untuk gaji dsb.
Posisi sekarang, sudah memiliki 2 kapal ikan kecil dan 5 petak sawah berpohon. Hampir tiap dua tahun kesempatan untuk Haji diberikan kepada mertua atau saudaranya dari hasil passive income tadi.
Wah Ilmunya Pak Budi Rahmat sudah diterapkan nih sama PD, si tukang becak..
Salam,
Hasan Basri
| http://hasanbasri.com | mail: habe.inc@gmail.com | 0811-826362 |
Namanya Mang Ihin, tapi lebih dikenal dengan nama Doyok, karena mukanya mirip dengan pelawak terkenal itu. Sehari-hari adalah tukang becak dan tinggal di kontrakan loteng (lantai 1). Setiap malam nongkrong tepat di depan rumah. Rupanya penampilan sering membuat persepsi kita keliru. Dan ternyata kegiatan menarik becak hanyalah pengisi waktu saja, tidak mencari-cari penumpang, kalau ada ya, tariikk. Lho kok?
Yang Pak De (PD, saya memanggilnya) lakukan sangat sederhana namun dilakukan secara disiplin. Sejak SD kelas 6 sudah melaut ke Makasar sampai mendapat jodoh disana. PD selalu menyisihkan kurang lebih 10% untuk dibelikan barang atau dititipkan mertuanya. Hingga sebelum kembali ke Jakarta bisa membeli kapal penangkap ikan kecil. Operasionalnya PD serahkan ke mertuanya. Pada saat PD menceritakan pengalamannya, kapalnya sudah beranak menjadi dua. Dahsyat juga nih "tukang becak".
Begitu juga saat kembali ke jakarta, PD tidak membeli rumah sampai sekarang untuk keluarganya. Lebih suka mengontrak. Kerjanya pun serabutan. Dari menjadi kuli pelabuhan, bangunan sampai penjaga rumah pejabat polisi. Namun prinsip menyisihkan didepan sebesar 10% ini secara disiplin terus dilakukan.
Setelah cukup terkumpul, dibelilah tanah sawah di daerah babelan bekasi yang ada buah2-an terutama Rambutan dan mangga dengan pertimbangan lebih tahan terhadap cuaca.
Cara merawat tanah + pohonnya pun cukup sederhana dan smart juga. PD membangun gubuk sederhana+ listrik untuk ditinggali penjaga. Keuntungan hasil panen buah2-an dibagi 2 antara penjaga dan PD, dengan demikian tidak ada pengeluaran untuk gaji dsb.
Posisi sekarang, sudah memiliki 2 kapal ikan kecil dan 5 petak sawah berpohon. Hampir tiap dua tahun kesempatan untuk Haji diberikan kepada mertua atau saudaranya dari hasil passive income tadi.
Wah Ilmunya Pak Budi Rahmat sudah diterapkan nih sama PD, si tukang becak..
Salam,
Hasan Basri
| http://hasanbasri.com | mail: habe.inc@gmail.com | 0811-826362 |
http://grosirtanahabang.com (dibuka Program keagenan GTA)
http://workshopedan.com ( next seminar event with RYL-AMA-DKI, 28 Juni 2008)
Dalam berbisnis nomor satu adalah Belief, sisanya adalah detail saja..
Belief, Kata-kata ini sangat menggangu saya, terutama karena yang menyampaikannya adalah Pak Roni http://manetvision.com. Mudah diucapkan namun tidak tahu bagaimana mengaplikasikannya dalam berbisnis. Demikian juga saat ketemu Pak James, jagoan property, malah lebih ekstrem. Cara belajarnya cukup mengambil belief dari modelnya. Saat Pak James menerima Belief: berbisnis dengan modal NOL, saat itu pula daya upaya dan fokus diarahkan kesana.
Pada sesi training motivasi yang pernah saya ikuti,hal ini sering disampaikan dan diberi penekanan tersendiri, betapa pentingnya menentukan Belief ini karena, jika sudah ditemukan, sisanya hanyalah masalah detil saja.
Bisnis GTA saya memerlukan waktu hampir 2 tahun sebelum benar2 bisa eksis. Saat memulai buka Toko di Metro Tanah Abang dan berjalan 1 tahun off-line kemudian 1 tahun hanya on-line saja, penjualannya tidak menjanjikan, meskipun membawa jargon Tanah Abang. Yang membuat saya bertahan adalah pemikiran ( keyakinan = Belief ) adalah saya belum menemukan partner yang tepat. Jadi sambil tetap menjalankan usaha on-line tersebut, saya selalu pasang antena dan kewaspadaan terhadap peluang-peluang yang muncul sekecil apapun itu. Dan setelah ketemu Pak Edi - Toko Alifia, hal itu terjawab sudah.
Demikian juga saat ingin membuka bisnis voucher dan bermain di level grosir dengan modal kecil alih2 bermodal besar seperti umumnya pemain lama, Belief saya meyakinkan pasti ada caranya. Setelah belajar langsung kepada raja Voucher, Cak Bukhin dan survey langsung ke pusat grosir, ternyata bisa juga bermain di level grosir dengan modal kecil.
Jadi urutan pendekatan yang selama ini saya lakukan, akhirnya saya balik. Alih-alih mengekor ke pasar dan mengikuti peluang2 yang timbul, saya tetapkan Tujuan, saya yakini Belief tersebut, dan fokus dan upaya akan mengikuti.
Salam,
Hasan Basri
http://hasanbasri.com
http://grosirtanahabang.com ( dibuka program keagenan)
http://workshopedan.com (next event 28 Juni 2008 with RYL-AMA DKI)
Pada sesi training motivasi yang pernah saya ikuti,hal ini sering disampaikan dan diberi penekanan tersendiri, betapa pentingnya menentukan Belief ini karena, jika sudah ditemukan, sisanya hanyalah masalah detil saja.
Bisnis GTA saya memerlukan waktu hampir 2 tahun sebelum benar2 bisa eksis. Saat memulai buka Toko di Metro Tanah Abang dan berjalan 1 tahun off-line kemudian 1 tahun hanya on-line saja, penjualannya tidak menjanjikan, meskipun membawa jargon Tanah Abang. Yang membuat saya bertahan adalah pemikiran ( keyakinan = Belief ) adalah saya belum menemukan partner yang tepat. Jadi sambil tetap menjalankan usaha on-line tersebut, saya selalu pasang antena dan kewaspadaan terhadap peluang-peluang yang muncul sekecil apapun itu. Dan setelah ketemu Pak Edi - Toko Alifia, hal itu terjawab sudah.
Demikian juga saat ingin membuka bisnis voucher dan bermain di level grosir dengan modal kecil alih2 bermodal besar seperti umumnya pemain lama, Belief saya meyakinkan pasti ada caranya. Setelah belajar langsung kepada raja Voucher, Cak Bukhin dan survey langsung ke pusat grosir, ternyata bisa juga bermain di level grosir dengan modal kecil.
Jadi urutan pendekatan yang selama ini saya lakukan, akhirnya saya balik. Alih-alih mengekor ke pasar dan mengikuti peluang2 yang timbul, saya tetapkan Tujuan, saya yakini Belief tersebut, dan fokus dan upaya akan mengikuti.
Salam,
Hasan Basri
http://hasanbasri.com
http://grosirtanahabang.com ( dibuka program keagenan)
http://workshopedan.com (next event 28 Juni 2008 with RYL-AMA DKI)
Senin, 26 Mei 2008
Start dari employee, bagaimana memulai usaha
Ini adalah pertanyaan dan kendala klasik dari pegawai yang ingin memulai usaha, bagi member yang baru saja bergabung dengan komunitas atau milis pengusaha, ini adalah salah satu motivasi terbesar mereka.
Hal ini pula yang saya alami sejak ikut kelas entrepreneur dan mengikuti/bergabung di milis/komunitas pengusaha. Disebabkan waktu dan keterikatan dengan perusahaan sekarang, sangat sulit mengatur waktu untuk berbisnis atau bahkan memulainya. Banyak usaha yang saya rintis ditutup beberapa bulan kemudian karena asal nyebur saja, tidak punya wawasan dan pendamping atau minimal teman sharing.
Setelah saya amati, justru karena kebodohan sayalah yang membuat saya terus berusaha. lho kok bisa? ya,saya jarang menganalisa kegagalan tadi secara kalkulasi matematis, hanya saya pertimbangkan menurut asumsi sendiri. Namun hal ini justru yang membantu saya untuk tidak kapok-kapoknya membuka usaha ini-itu. Pada suatu sesi konseling saya diminta untuk menentukan dulu passion dan misi/visi. Dan saya pun BLANK, saya paksa dan tulis ternyata hanya asal keluar saja. Ternyata saya tidak pintar hal ini. Namun karena hal ini pula, saya tidak pernah takut untuk selalu mencoba dan mencoba.
Terus apa kuncinya?....
Karena kebodohan tadi, yang bisa saya lakukan adalah mencoba dan mencoba, orang bilang persistensi. Hingga dikarenakan seringnya mencoba berbagai bisnis, saya menemukan AHA, yang sebenarnya tidak canggih juga, yaitu:
1. Bagaimana memilih dan memulai bisnis? cara yang paling aman dan teruji adalah ikut arus, syukur2 arusnya kencang. Saya membuka http://grosirtanahabang.com karena saya lihat prospek di Tanah Abang yang dahsyat dan juga karena terinspirasi dari http://manetvision.com -nya Pak Roni. Pertimbangannya kita tidak perlu mendidik pasar dan malah pembeli atau ikannya sudah menunggu. Kita bisa cari kolam yang berbeda ( kalau umum buka toko saya pilih buka on-line). Demikian juga toko Voucher saya, ini sudah seperti komoditi sampai tukang becak-pun memilikinya. Dulu pernah saya buka bisnis yang mentereng,menurut kemampuan saya, dengan membuka Primagama, namun dalam pelaksanaanya tidak semudah kedua bisnis terakhir saya hingga harus ditutup.
2. Bagaimana caranya supaya CASHFLOW-nya langsung bagus? ini juga kendala bagi pemula. Sangat mudah untuk membuka bisnis, namun justru tantangannya adalah mempertahankannya. Banyak yang tutup setelah 3-5 bulan setelahnya karena tidak ada CASHFLOW atau perputaran uang yang menjamin kelangsungan bisnis tersebut. Yang saya lakukan juga sangat simple, saya lihat bisnis sejenis yang sudah eksis baik itu di garmen atau di voucher dan saya hanya sedikit membocorkan pasarnya melalui web atau distribusinya. Jika di web on-line, saya hanya berusaha mengarahkan 1-2 % saja dari pasar Tanah Abang yang selama ini membeli melalui benchmarking tersebut.
Jadi jika anda kondisinya sama bahkan lebih dari saya, tentu kesempatan berkembang dan sukses jauh terbuka lebar.
Salam,
Hasan Basri
http://grosirtanahabang.com (Program keagenan GTA)
http://workshopedan.com ( next seminar event with RYL-AMA-DKI, 28 Juni 2008)
Rabu, 21 Mei 2008
Bahagia..
Rupanya spirit ayah saya, yang mantan guru SGA, mengalir dalam pemilihan kegiatan/bisnis yang saya lakukan. Meskipun belum sampai ke level expert, panggilan untuk mengajar dan berbagi ilmu ternyata pernah saya lakukan seperti menjadi asisten dosen di laboratorium dan pernah suatu kali menjadi guru private kimia, yang notabene adalah mata pelajaran yang tidak saya sukai.
Bidang EO adalah pilihan yang pas terhadap "calling" dalam pendidikan ini. Karena tidak expert sebagai pengajar,saya memposisikan sebagai sutradara yang mengatur terjadinya event acara pendidikan ini.
Beberapa event dan partnership telah saya lakukan sejak SMP dan SMA.
Kebahagiaan muncul saat peserta mendapatkan pencerahan atau menemukan "ngeh"-nya setelah bertahun-tahun mereka mencari. Beberapa kejutan sering saya alami dalam event workshop EDAN-nya Pak Sopa. Dari seorang yang introvert yang dapat dilihat dari lokasi duduknya saat mengikuti workshop hingga di akhir acara justru dia berteriaknya paling kencang. Luar biasa pencapaiannya,dan itu hanya perlu satu hari saja untuk membuka mental blok-nya.
Salam,
Hasan Basri
Langganan:
Postingan (Atom)