Minggu, 28 Desember 2008

[Business start-up tips]Berbisnis jangka panjang= membangun trust

Apakah anda pernah memakai nama samaran pada saat menawarkan sesuatu? terutama di website atau via email. Atau anda tidak mencantumkan alamat kantor ( atau alamat surat menyurat )..atau bahkan nomor telpon yang tercantum selalu berganti-ganti..

Alasannya bisa bermacam2, apalagi jika anda masih bekerja..:), malu, belum yakin,takut ketahuan bos, coba-coba atau yang lebih parah hit & run...

Percayalah, itu tidak akan berhasil. Berbisnis on-line dan off-line mempunyai hal dasar yang sama: Kepercayaan. Orang akan membeli kembali jika percaya terhadap produk dan service kita. Umumnya keuntungan besar didapat dari repeat order, pembelian pertama umumnya adalah coba-coba.

Mulailah dengan fokus pada keahlian anda dan bangunlah kepercayaan melalui penyebutan yang jelas nama asli, nomor Hp dan nomor fix-line serta yang terpenting alamat "darat" anda, bahkan alamat rumah pun tidak masalah karena kecenderungan sekarang lebih ke personal trust daripada kepada perusahaannya.

Jadi kalau rejeki mau datang, kenapa harus sembunyi2? jemputlah....

Semoga bermanfaat, mohon maaf jika tidak berkenan.

Hasan Basri

Kamis, 25 Desember 2008

Business start-up tips: Stop berbisnis "kata orang"

Karena dibesarkan di lingkungan "jawa" serta budaya yang ditanamkan di sekolah, sejak kecil ukuran kepantasan perilaku diukur dari "asumsi" yang dibuat sendiri tentang " apa kata orang nanti".

Butuh waktu lama, bagi saya untuk keluar dari " kotak korek api" buatan sendiri ini.

Demikian juga dalam berbisnis,paradigma awal selalu: apakah ini pantas dilihat orang lain?bukan pada intinya: apakah ada cashflow..Tidak heran, secepat usaha saya untuk memulai, secepat itu pula berhenti, karena bisnisnya " memalukan" saya di depan orang lain...

Ada "bahaya" nya juga jika terlalu terkesima dengan orang sukses. Secara budaya, langsung bisa diterima karena orang lain juga pasti mengaguminya. Namun, belum tentu bisnis mereka cocok dan menjadi jalan kita..( umumnya kita hanya mengetahui puncak gunung es-nya, di bawahnya pasti penuh dengan kisah2 perjuangan).

Berbisnis adalah masalah Cash Flow. Stop berbisnis karena asumsi "kata orang". Untuk mempercepat proses pembelajaran bisnis, jalan terbaik dan tercepat adalah magang kepada pebisnis sukses, pelajari "how to"- dan bukan "why"-nya.

Semoga bermanfaat dan mohon maaf jika tidak berkenan.

Hasan Basri
http://hasanbasri.com

Jumat, 19 Desember 2008

[Business start-up tips] Investasi atau berbisnis pada saat ini?

Sejak membaca bukunya Dolf De Ross, Guide Rich in Property, saya banyak terpengaruh dengan pemikirannya terutama pandangannya yang selalu positif terhadap "setiap keadaan", seperti : Jika kompetisi sedang penuh adalah baik buat kita karena kita tidak akan terjeblos dengan harga yang jelek dan sebaliknya, jika kompetisinya sedikit, malah lebih baik karena kita lebih mudah masuk pasar.

Mensikapi kondisi awal krisis keuangan saat ini dimana volume bisnis cenderung menurun bahkan bagi perusahaan multinasional yang pangsa pasarnya di US dan eropa, justru...adalah kesempatan sangat baik untuk masuk di investasi.

Berbisnis adalah bermain di Cash flow sementara berinvestasi adalah mengharapkan Gain.

Kenapa saat ini waktu yang tepat untuk berinvestasi:
1. Pada saat krismon, pemilik Cash adalah raja.Banyak orang BU ( butuh uang ) disebabkan bisnisnya macet, ada tagihan jatuh tempo atau karena bunga hutang yang tinggi.
2. Property. Saat inilah anda membuka mata untuk melihat penawaran property dengan harga bagus, harga yang bisa didiskon. Motivasi penjual sedang tinggi2-nya saat ini disebabkan item 1 diatas.
3. Saham. Saat ini harga saham sedang tergerus pada nilai yang sangat rendah.Index terdiskon hampir 50% dibandingkan awal januari 2008.Pemain bursa seang bergairah karena pergerakan saham yang sangat fluktuatif mengikuti isu-isu global. Kecenderungan yang terjadi Jika index DJI (-) dan Asia (-) maka JCI akan (-) dan kebalikannya.Namun jika DJI (-) dan Asia (+) bisa 50:50 (- atau +).
4. Bisnis.Fokusnya adalah di capital gain. Banyak orang menjual bisnisnya karena kesulitas likuiditas. Anda bisa men-take over franchise bisnis yang sehat saat ini dengan harga diskon.

Semoga bermanfaat, mohon maaf jika tidak berkenan.

Salam,

Hasan Basri