Q1: Saya ragu untuk menghubungi calon client potensial. Saya baru menemukan pengajarnya setelah dua hari dari telpon terakhir.
Gimana baiknya ya..?
Q2: Saya sebenarnya sudah menyiapkan domain, hosting bahkan program webstore sudah jadi. Saya ragu untuk memulai,belum sempurna dan
apakah nanti tidak dicemooh pengunjung web tersebut. Jadi bagaimana ya?
Ini adalah sharing dari beberapa rekan yang memulai usaha atau mulai berkembang usahanya. Keduanya mempunyai benang merah yang mirip-mirip, yaitu:Keraguan. Dan ternyata itu adalah hasil hasil dari "asumsi" sendiri. Untuk Q1, bagaimana kalau si Ibu itu, marah kok baru dihubungi setelah dua hari, Bagaimana kalau dia kecewa dan bagaimana-bagaimana lainnya. Untuk Q2, bagaimana kalau pengunjung kecewa, Bagaimana kalau mereka komplain terhadap tampilan web dsb,dsb..
Temukanlah Fakta sebenarnya, jangan berasumsi sendiri. Hampir 90% asumsi ini tidak benar. Faktanya justru banyak yang mendukung usaha kita.
Apalagi jika anda terbuka dan jujur meminta pertolongan, maka bantuan akan mengalir.
Entah benar atau tidak, dalam hal perijinan, kita bisa belajar dari warung padang. Buka dulu,mulai dulu, ijin akan otomatis datang sendiri. Maksudnya petugasnya..
Ya, saat itulah ijinnya diurus.
Secara ekstrem untuk kasus Q1, saya malah menyarankan untuk meng"IYA"kan setiap permintaan klien. Hal ini memacu kita untuk mati-matian mencari
resourcenya, ada LOA di dalamnya. Jika mentok, masih tetap bisa tanya ke milis.
Stop berasumsi, lakukan test & measure = temukan faktanya.
Semoga bermanfaat.
Salam,
Hasan
| http://hasanbasri.com | mail: habe.inc@gmail.com | 0811-826362 |
http://grosirtanahabang.com (dibuka Program keagenan GTA)
http://workshopedan.com ( next seminar event with RYL-AMA-DKI, 28 Juni 2008)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar