Kamis, 26 Juni 2008

Investasi di pembelajaran mahal? lebih mahal lagi kalau..

....................Anda berbisnis dengan melakukan "try & error".

Disebabkan eforia untuk segera berbisnis dan jargon2 terkenal seperti "just do it" dsb,dsb..banyak pemula yang memulai bisnis dengan tergesa-gesa, takut ketinggalan kereta, takut kehilangan momentum.

Demikian juga yang saya alami (lihat posting sebelumnya: http://0hasanbasri.blogspot.com/2008/05/persistensi.html), eforia ini membuat saya banyak menutup bisnis karena melakukan "try & error", tanpa analysis dan pola pikir ala bankir.

Selama ini bisnis2 yang saya buka adalah bisnis opportunity, untung di atas kertas, akan untung jika kondisi2 tertentu terpenuhi kata Pak Budi Rahmat. Selama ini saya malas untuk belajar dulu dan bergaul (networking/bersilaturahim).

Demikian juga saat tersedia begitu banyak pelatihan2 yang sangat berguna dalam menjalankan bisnis, cenderung saya abaikan karena pertimbangan untuk berhemat. Kerugian yang lebih besar berlipat-lipat harus saya bayar karena mengabaikannya. Maunya terjun langsung sambil belajar..:)

Berinvestasi di pikiran dan bergaul ( belajar dari yang telah terbukti sukses) adalah poin2 penting pola pikir bankir:

1. Untung di awal. Tidak ada yang salah untuk bersegera berbisnis. Namun statistik menunjukkan pebisnis opportunity banyak yang gagal. Dengan belajar dan bergaul, kita akan mempunyai feeling dan penilaian obyektif bisnis mana yang bisa memberi cashflow positif, bukannya "cash out..cash out" terus.

2. Semakin lama semakin mendekati keberhasilan. Dengan berpola pikir ini, kita akan bisa memilah bisnis mana yang mempunyai statistik keberhasilan yang lebih besar dibandingkan lainnya. Dengan belajar pola pikir pebisnis yang telah terbukti sukses akan membantu kita mempercepat akselerasi dan keberhasilan.

3. Bertambahnya jaringan. Dengan mengikuti pelatihan dari pebisnis sukses, otomatis kita masuk dalam jaringan bisnis mereka. Lebih dekat untuk mendapatkan ilmu dan peluang baru. Tentu mereka akan mereferensikan/membocorkan info/peluang terbaru kepada muridnya. Ada ikatan moral agar muridnya bisa berhasil. Ini yang tidak saya hitung saat berhemat dulu.

4. Waktu yang lebih pendek. Jika langsung berbisnis kelihatannya kita "start" duluan. Namun secara keseluruhan percepatannya akan kalah oleh mereka yang berani invest di pendidikan dan networking.

Semoga bermanfaat.

Salam,

Hasan

| http://hasanbasri.com | mail: habe.inc@gmail.com | 0811-826362 |
http://grosirtanahabang.com (dibuka Program keagenan GTA)
http://workshopedan.com ( Alhamdulillah seminar event with RYL-AMA-DKI, 28 Juni 2008 SOLD OUT!)

Tidak ada komentar: